SOLOPOS.COM - Rekind bersama seluruh Anak Usahanya berkomitmen untuk terus mengedepankan HSE. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA-PT Rekayasa Industri atau Rekind bersama seluruh anak usahanya berkomitmen untuk terus mengedepankan Health, Safety, and Environment (HSE) sebagai budaya yang bersifat Interdependent (tanggung jawab bersama).

Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih. Diakui wanita yang akrab disapa Yani itu, untuk menegakkan budaya tersebut bukan hal mudah. Terlebih lagi saat ini, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu tengah memulai babak baru perjalanan bidang usahanya, satu di antaranya melalui transformasi bisnis dengan skema proyek Front End Engineering Design (FEED), Engineering, dan Man Power Supply (MPS).

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Kami tegaskan, kegiatan transformasi bisnis tidak menggeser komitmen HSE sebagai budaya Interdependent Rekind. HSE tetap menjadi barometer penting, terutama di skala proyek maupun corporate. Justru dalam menegakkan budaya ini dibutuhkan leadership, komitmen, dan implementasi aktual secara sungguh-sungguh sehingga tercipta budaya lingkungan kerja yang aman. Penegakkan budaya HSE ini tidak tertuang hanya untuk Rekind, tapi juga bagi seluruh Anak Perusahaan,” terang Yani.

Sebagai bentuk perwujudan dalam penegakan budaya HSE dan sinergi yang kokoh dengan seluruh Anak Usaha-nya, pada Desember 2023, Rekind mampu mewujudkan prestasi melalui pencapaian jam kerja aman (Safe Man Hours). Prestasi ini ditunjukkan melalui kinerja dalam pengerjaan Proyek Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang mencapai 53 juta jam kerja aman dan 7 juta jam kerja aman untuk Proyek Lombok CFSPP – FTP-2, di Lombok Timur, NTB.

Adapun Anak Perusahaan Rekind yang berkontribusi dalam pencapaian 53 Juta Jam Kerja Aman Proyek Lapangan Unitisasi Gas JTB adalah PT Yasa Industri Nusantara dengan 2.785.930 jam kerja aman; PT Rekayasa Cakrawala Resource (Recare) dengan 2.598.870 jam kerja aman;  PT Recon Sarana Utama dengan 417.875 jam kerja aman; PT Puspetindo dengan 127.685 jam kerja aman; dan PT Tracon Industri dengan 6.035 jam kerja aman.

Sedangkan untuk Anak Perusahaan Rekind yang berkontribusi dalam pencapaian 7 Juta Jam Kerja Aman Proyek Lombok adalah PT Yasa Industri Nusantara dengan 448.056 jam kerja aman;  PT Tracon Industri dengan 176.964 jam kerja aman; dan PT Recon Sarana Utama dengan 122.700 jam kerja aman.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama Anak Perusahaan dan tim atas kontribusinya, termasuk seluruh subkontraktor atas pencapaian tersebut. Semoga kinerja baik ini tetap dapat dipertahankan karena menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama akan turut meningkatkan positive company image dan mendukung keberlangsungan bisnis di mata owner,” ujar Direktur Operasi & Teknologi/Pengembangan Rekind, Yusairi.

rekind komitmen HSE
Sebagai bentuk perwujudan dalam penegakan budaya HSE dan sinergi kokoh dengan seluruh Anak Usaha, Rekind mampu mewujudkan prestasi melalui pencapaian jam kerja aman. (Istimewa)

Sebagai informasi, dalam rangka pemenuhan peraturan perundang-undangan pemerintah Indonesia serta dalam rangka mewujudkan tema bulan K3 Nasional, pada awal tahun 2024 ini Rekind menjadikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) sebagai sasaran HSE dengan target pencapaian 0 kejadian.

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2019, pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. Selain sasaran mengenai PAK, dibuat juga kebijakan baru mengenai penyakit Tuberculosis dan HIV AIDS di mana pelaksanaan program-programnya dikelola oleh Dokter Perusahaan bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu Fasyankes setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya