SOLOPOS.COM - Infografis Perluasan PUSRI (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO – Sejumlah strategi korporasi telah disiapkan PT Pupuk Indonesia sebagai salah satu aktor utama penjaga gawang ketahanan pangan nasional di 2024.

Pupuk Indonesia akan memperluas kapasitas produksi dengan membangun pabrik ammonia berkapasitas 1,27 juta metrik ton per tahun dan Urea dengan kapasitas 2,06 juta metrik ton per tahun. Pupuk Indonesia juga akan membangun pabrik NPK berkapasitas 0,8 juta metrik ton per tahun.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Senior Vice President (SVP) Keuangan dan Pendanaan Investasi PT Pupuk Indonesia, Rachmat Budiono, di sela-sela Webinar Series Outlook 2024: Prospek Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Politik, yang digelar Solopos Media Group, Selasa (21/11/2023).
Senior Vice President (SVP) Keuangan dan Pendanaan Investasi PT Pupuk Indonesia, Rachmat Budiono, di sela-sela Webinar Series Outlook 2024: Prospek Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Politik, yang digelar Solopos Media Group, Selasa (21/11/2023).

“Pengembangan pabrik ini yang tentu akan menambah kapasitas produksi kami. Ini adalah strategi korporasi yang kami siapkan di 2024 seiring permintaan pupuk yang semakin tinggi. Strategi ini tentu akan menjadi key factor yang harapannya bisa memastikan kinerja Pupuk Indonesia dalam men-support ketersediaan pupuk,” kata Senior Vice President (SVP) Keuangan dan Pendanaan Investasi PT Pupuk Indonesia, Rachmat Budiono, di sela-sela Webinar Series Outlook 2024: Prospek Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Politik, yang digelar Solopos Media Group, Selasa (21/11/2023).

Selain memperluas kapasitas produksi Ammonia, Urea, dan NPK, Pupuk Indonesia juga akan mengembangkan produk chemical lain di 2024, seperti Soda Ash, Adblue, Katalis, dan Ammonium Nitrat.

Pusri III-B

Merujuk pada rencana pengembangan Pupuk Indonesia (PI) Group 2023-2024, perluasan kapasitas produksi akan dilakukan di beberapa lokasi produksi. Sedikitnya ada enam pabrik yang saat ini mulai dan akan dibangun oleh PI Group mulai periode 2023-2027, seperti Pusri III-B di Palembang, Sumatera Selatan, yang akan menjadi basis produksi ammoniak dan Urea, pabrik Soda Ash oleh Petrokimia Gresik di Gresik dan Pupuk Kaltim (PKT) di Bontang Kalimantan Timur, tangki Ammonia dan Pabrik H2O2 PIM di Aceh, pabrik NPK Nitrat di Cikampek dan Bontang, dan proyek Papua Barat sebagai basis produksi Urea dan Ammonia.

Infografis Perluasan PUSRI (Solopos/Whisnupaksa)
Infografis: Whisnupaksa

Rencana pengembangan ini sejalan dengan visi Pupuk Indonesia di 2024 yakni menjadi perusahaan nasional berkelas dunia untuk nutrisi tanaman dan solusi pertanian yang berkelanjutan serta mampu memberikan dampak ekonomi dan sosial secara nasional.

Perluasan kapasitas produksi juga dilakukan untuk menjawab tantangan bahwa permintaan pupuk setiap tahun akan meningkat.

Data yang disampaikan Pupuk Indonesia menyebut permintaan pupuk secara global pada 2020 sebanyak 142,9 juta metrik ton dan akan meningkat menjadi 147,6 juta metrik ton pada 2025 dan terus naik hingga 161,5 juta metrik ton pada 2035.

Urea juga demikian, pada 2025 diproyeksi permintaan pupuk jenis ini akan mencapai angka 7,3 juta metric ton dan akan terus meningkat hingga 8,6 juta metric ton pada 2035.

Begitu pula dengan Ammonia yang kemudian melatarbelakangi PI Group untuk memperluas kapasitas produksi Ammonia. “Selama 15 tahun ke depan, kami memperkirakan permintaan Ammonia akan tumbuh lebih cepat sebesar 3,6% per tahun, hampir seluruhnya disebabkan oleh munculnya aplikasi amonia baru di sektor energi, khususnya sebagai bahan bakar bunker untuk transportasi laut dan sebagai bahan bakar,” tutur Rachmad.

Tantangan

Sebagai aktor utama penjaga ketahanan pangan nasional khusus dari sektor penyedia pupuk, Pupuk Indonesia senantiasa memastikan ketersediaan pupuk di petani aman dengan harga yang terjangkau. Pupuk menjadi faktor penentu ketahanan pangan di tengah tantangan ekonomi yang tidak mudah. Tantangan itu salah satunya adalah fenomena El Nino yang cukup panjang dan berisiko terhadap peningkatan inflasi, meningkatnya harga pangan, menurunnya daya beli hingga menekan kinerja sektor pertanian.

“Jadi kami tetap fokus pada ketahanan pangan yang diprogramkan. Terkait harga pupuk, efisiensi, pengendalian harga pupuk, menjaga ketersediaan pupuk terjaga, semua fokus untuk mendukung ketahanan pangan,” kata Rachmad.

Soal hiruk-pikuk Pemilu 2024, Pupuk Indonesia berharap agar stabilitas politik dan ekonomi tetap terjaga. Menurut Rachmad, pesta demokrasi tersebut harus menumbuhkan optimisme masyarakat.

“Kami dari industri pupuk berharap bisa berkontribusi lebih baik lagi pada program pemerintah. Terutama mengenai ketahanan pangan, agar bisa terlaksana dengan baik,” tutur Rachmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya