SOLOPOS.COM - Dialog dan gebyar diskon pupuk bersama petani yang diadakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di wilayah Bekasi, Jawa Barat (4/2/2024).(Istimewa)

Solopos.com, BEKASI – Sebagai BUMN yang mengemban mandat dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) berpartisipasi pada kegiatan dialog dan gebyar diskon pupuk bersama petani yang diadakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di wilayah Bekasi, Jawa Barat (4/2/2024).

Acara ini dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Pj. Bupati Bekasi Dani Ramdan, dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Gebyar Diskon Pupuk Nonsubsidi dengan diskon sampai 40% ini adalah atas arahan dan masukan dari Bapak Menko Perekonomian. Beliau beberapa bulan lalu menyampaikan kepada saya, pemerintah Pak Jokowi sangat sayang dengan petani, subsidi pupuknya ditambah Rp14 triliun. Kalau pemerintah sudah begitu, lalu Pupuk Indonesia apa dong? Maka kita adakan lah Gebyar Diskon Pupuk Nonsubsidi,” ujar Rahmad dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut Rahmad menjelaskan penambahan subsidi pupuk ini bertujuan memperluas alokasi pupuk bersubsidi ke lima kelompok petani yang belum mendapatkan pupuk bersubsidi di 2023 yakni petani di hutan desa, petani yang tidak memiliki kartu tani, petani dengan Indeks Pertanaman lebih dari satu, petani di pegunungan, dan yang tidak memiliki lahan.

Selain itu, Pupuk Indonesia senantiasa memastikan ketersediaan stok pupuk bagi petani nasional. Hingga 25 Januari 2024 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk non-subsidi tercatat sebesar 1.956.887 ton. Adapun angka ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.327.909 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 583.978 ton.

Untuk stok pupuk bersubsidi terdiri dari Urea subsidi sebesar 871.179 ton dan NPK subsidi sebesar 501.730 ton. Sementara untuk pupuk non-subsidi terdiri dari urea non-subsidi sebesar 485.969 ton dan NPK non-subsidi 98.009 ton. Ketersediaan stok pupuk bersubsidi sudah mencapai lebih dari 200 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan Pemerintah.

Pada kesempatan yang sama, Pupuk Indonesia kembali menghadirkan program Gebyar Diskon Pupuk yang dirancang untuk membantu petani mendapatkan akses mudah terhadap pupuk berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Saat ini Pupuk Indonesia tengah menggencarkan program Gebyar Diskon Pupuk di 42 kabupaten di Indonesia. Selain itu, hingga Januari 2024, sebanyak 9.560 kios atau 65,8% dari 14.527 kios resmi pupuk bersubsidi di Pulau Jawa juga telah menyediakan stok pupuk nonsubsidi. Untuk di Jawa Barat, sebanyak 2.850 atau 90% dari 3.156 kios pupuk bersubsidi juga telah menyediakan stok pupuk nonsubsidi.

Lebih dari itu, lewat pengembangan inovasi dan pemanfaatan teknologi digitalisasi, Pupuk Indonesia turut memastikan kelancaran jalur distribusi setelah memastikan ketersediaan stok pupuk agar kapabilitas produksi dan distribusi pupuk dapat terus ditingkatkan. Teknologi Distribution Planning and Control System (DPCS) dimanfaatkan untuk mengawasi distribusi pupuk subsidi secara terintegrasi.

Untuk meningkatkan akurasi dan akuntabilitas proses penebusan pupuk bersubsidi di tingkat kios Pupuk Indonesia bersinergi dengan Kementan mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi I-Pubers yang diluncurkan tahun lalu di 6 provinsi. Per tanggal 24 Januari 2024, aplikasi I-Pubers telah diterapkan pada 27.125 kios di seluruh Indonesia. Dengan aplikasi I-Pubers, petani menebus pupuk bersubsidi jauh lebih cepat dan mudah, karena bisa dilakukan cukup dengan membawa KTP.

Tak hanya memfokuskan perhatian pada penyaluran pupuk subsidi, Pupuk Indonesia dan Kementerian BUMN juga menggencarkan program MAKMUR. Melalui MAKMUR, Pupuk Indonesia menciptakan ekosistem pertanian mandiri yang meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui penggunaan pupuk nonsubsidi. Tidak hanya terbatas pada distribusi pupuk, program ini juga menekankan pemberdayaan petani melalui pendampingan intensif, fasilitas akses permodalan, perlindungan risiko, dan jaminan pasar.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Menko Perekonomian, semoga arahan bapak bisa kami jalankan, supaya petani di sini bisa berbahagia, senang menanam, sehingga ketahanan pangan Indonesia bisa segera tercapai,” ujar Rahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya