SOLOPOS.COM - Project penarikan kembali kemasan Yakult ini dimulai pada pertengahan 2021. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA-Sesuai dengan filosofi perusahaan, Yakult ingin menciptakan masyarakat dan lingkungan yang sehat serta nyaman. Untuk itu, sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen KLHK) No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen, Yakult Indonesia berkomitmen untuk melakukan penarikan kembali sampah kemasan produknya di masyarakat untuk didaur ulang oleh pihak ketiga.

Guna merealisasikan Program Penarikan Sampah Kemasan Yakult, perusahaan mengumpulkan sampah berupa botol, tutup botol, dan sampah plastik kemasan melalui ibu-ibu Yakult Lady ketika berkunjung ke pelanggan  rumah serta Sales Force di setiap kunjungannya ke toko atau outlet. Selanjutnya kemasan akan dipastikan terpilah dengan baik dan bersih sebelum dikirimkan ke mitra untuk diolah menjadi materi daur ulang.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Sebelum melakukan penarikan sampah, pelanggan akan diberikan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang pentignya menjaga lingkungan dengan memilah sampah sesuai jenisnya. Harapannya, pelanggan memiliki pemahaman tentang pentignya melestarikan alam dan tergugah untuk ikut dalam project penarikan sampah plastik Yakult tersebut.

Project penarikan kembali kemasan Yakult ini dimulai pada pertengahan 2021 dengan pembuatan dokumen Peta Jalan Pengurangan Sampah. Telah ditargetkan bahwa pada akhir tahun 2029, sebesar 30,1% dari total timbulan sampah kemasan dari kegiatan penjualan agar dapat dikumpulkan untuk didaur ulang.

penarikan sampah kemasan yakult
Sejak 2022 hingga kini, ekspansi penarikan sampah kemasan Yakult terus dilakukan hingga ke seluruh wilayah Pulau Jawa termasuk Solo, kemudian Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatra. (Istimewa)

Pada tahun pertama, pilot project dilakukan di tiga cabang, yaitu Cabang Bogor, Bogor Barat, dan Sukabumi. Hingga akhir tahun 2021, penarikan diperluas hingga seluruh Pulau Jawa dengan persentase pengumpulan sampah mencapai angka sekitar 0,21%.

Sejak tahun 2022 hingga kini, ekspansi penarikan sampah kemasan Yakult terus dilakukan hingga ke seluruh wilayah Pulau Jawa termasuk Solo, kemudian Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatra. Akhir tahun 2023, secara nasional ibu Yakult Lady dan Sales Force telah berkontribusi dalam melakukan penarikan kembali sampah kemasan Yakult.

Dalam meningkatkan angka penarikan ini, maka optimalisasi penarikan sampah kemasan melalui pendekatan internal akan terus dikombinasikan secara bertahap melalui pendekatan eksternal dalam bentuk kerja sama dengan bank sampah, start-up dan lainnya.

PT Yakult Indonesia adalah perusahaan PMA asal Jepang yang memproduksi serta mendistribusikan Yakult, Minuman Susu Fermentasi Minuman Keluarga Sehat Setiap Hari, di Indonesia sejak 1991.

Terciptanya Yakult berawal seorang dokter lulusan Universitas Kyoto, Jepang bernama Dr. Minoru Shirota pada tahun 1930 yang berhasil mengkulturkan bakteri baik L. casei Shirota strain (LcS) menjadi bakteri unggul yang baik untuk kesehatan. Pada 1935, minuman susu fermentasi dengan bakteri LcS bernama Yakult berhasil diproduksi dan didistribusikan di Jepang.

Sejak berhasil diterima sebagai minuman yang mempunyai manfaat baik. Yakult mulai dikembangkan keluar Jepang seperti Taiwan, Korea Selatan, Amerika Serikat, Brazil, Eropa, Australia, dan seterusnya. Kini Yakult telah tersedia dikonsumsi oleh lebih dari 40 juta orang di 40 negara dan wilayah.

penarikan sampah kemasan yakult
Kemasan Yakult. (Istimewa)

Di Indonesia, produksi dan pemasaran Yakult kali pertama dilakukan pada Januari 1991 dan bertahan hingga kini atau sudah lebih dari 30 tahun. Saat ini Yakult diproduksi di dua pabrik, yaitu terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur untuk kebutuhan Yakult di lebih dari 100 kota Nusantara. Perjalanan sejak berdirinya Yakult hingga sekarang memberi kesempatan kerja bagi lebih dari 7.000 karyawan di semua lini usaha dan lebih dari 11.000 ibu Yakult Lady sebagai Agen Bebas di wilayah tempat tinggal mereka.

Kini, Yakult Indonesia hadir dengan pesan baru bernama YES Everyday, Yakult Enak dan Segar Dapat Diminum Setiap Hari! Melalui pesan ini, kami harap masyarakat tak perlu lagi khawatir untuk selalu konsumsi Yakult yang segar dan enaknya cocok untuk diminum setiap hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya