Bisnis
Jumat, 5 Januari 2024 - 15:28 WIB

Kemendag Optimistis Ekspor ke China Naik Capai US$65 Miliar

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas ekspor di pelabuhan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA–Pemerintah RI akan mengoptimalkan kerja sama Dua Negara Taman Kembar (Two Countries Twin Park/TCTP) dengan China. Negeri Tirai Bambu itu masih menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia dengan menyumbang hampir seperempat total ekspor di negara ini.

Di tahun 2024 ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis ekspor ke China akan meningkat. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dalam acara Outlook Perdagangan 2024 di Jakarta, Kamis (4/1/2024), mengatakan tahun ini pemerintah akan menambahkan beberapa program ke China.

Advertisement

“Seperti rencana kerja sama dengan dua provinsi yakni Fujian dan Guangzhou [Guangdong] untuk memamerkan produk-produk kita di sana, ini merupakan turunan dari program TCTP,” kata dia, dilansir Antara.

Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada pertengahan bulan ini, Kemendag menguraikan ekspor ke China tahun lalu yang bisa mencapai US$60 miliar, sehingga untuk tahun 2024 angka ekspor tersebut diyakini akan naik menjadi US$65 miliar hingga US$70 miliar.

Didi menambahkan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) juga memperkirakan volume perdagangan dunia tahun ini akan meningkat, sehingga pihaknya optimistis pengiriman barang ke China juga ikut meningkat.

Advertisement

Sejauh ini, China masih menjadi negara mitra dagang utama Indonesia dengan menyumbang hampir seperempat dari total ekspor Indonesia. Nilai ekspor ke China sepanjang Januari hingga November 2023 mencapai US$56,57 miliar, turun sekitar 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Didi menyebut penurunan itu terjadi seiring dengan koreksi pada harga komoditas global.

Di sisi lain, Pemerintah memperkirakan ekspor produk nonmigas Indonesia secara keseluruhan tahun ini meningkat 2,5 hingga 4,5 persen, salah satunya melalui program perluasan pasar ekspor baru ke negara-negara nontradisional terutama di Afrika dan Amerika Selatan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif