SOLOPOS.COM - Dua produk migor Minyakita dalam kemasan botol dua literan dan kemasan isi ulang dijual dengan harga Rp14.000-Rp15.000/liter di Pasar Bunder Sragen, Rabu (22/2/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu).

Solopos.com, JAKARTA–Rencana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita, merek dagang untuk minyak goreng sawit milik pemerintah, masih akan dibahas pemerintah pada akhir Februari 2024.

Pemerintah bersama pihak terkait akan mengevaluasi HET MinyaKita. “Karena sudah hampir setahun setengah, nanti kita evaluasi di Februari akhir, apakah harus tetap Rp14.000 [per liter] atau apakah disesuaikan menjadi Rp15.000 [per liter],” kata Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkfili Hasan (Zulhas), Kamis (4/1/2024), dalam konferensi pers capaian kinerja 2023 dan outlook perdagangan 2024.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sebelumnya, Mendag mengungkapkan penyesuaian harga minyak goreng pemerintah dilakukan lantaran harga kemasan yang digunakan mulai mahal.

Rencana kenaikan HET MinyaKita sempat dilontarkan Zulhas pada akhir November 2023. Zulhas saat mengunjungi Pasar Senen Jakarta menanggapi ihwal harga MinyaKita yang dijual seharga Rp15.000 per liter oleh pedagang.

Kala itu, Zulhas menyebut pemerintah belum dapat memastikan HET terbaru untuk MinyaKita. Sebab, hal ini perlu dibahas dalam rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Namun demikian, dia memberikan toleransi harga penjualan minyak goreng di level Rp14.500 per liter. “Jadi sementara Rp14.000 [per liter], kita toleransi Rp14.500 [per liter],” ujarnya.

Pada bagian lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, tak bersedia berkomentar banyak soal rencana penyesuaian harga minyak goreng pemerintah itu. “Nanti kita lihat,” kata Airlangga, pada awal Desember 2023.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim membeberkan rencana kenaikan HET MinyaKita belum akan direalisasikan pemerintah dalam waktu dekat.

Dia memastikan HET MinyaKita tidak berubah hingga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Februari mendatang. Pasalnya, ada beberapa hal masih menjadi pertimbangan pemerintah.

“Penyesuaian HET minyak goreng itu saya bilang sedang dikaji. Namun, pertimbangannya banyak, ada kepentingan politis, dan kepentingan teknis sebagainya,” ujar Isy kepada Bisnis usai menghadiri Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) di Bali, Kamis (2/11/2023).

Sebagai informasi, dasar pemerintah berencana menaikkan HET MinyaKita lantaran penjualan di pasaran tidak dapat menerapkan HET yang ditentukan. Di sisi lain, Isy mengatakan, sejak MinyaKita semakin masif beredar di pasaran telah berdampak pada penurunan harga minyak goreng premium.

Rata-rata harga minyak goreng kemasan premium saat ini di level Rp20.600 per liter telah turun 0,48% dari harga kemarin sebesar Rp20.700 per liter. “Minyak goreng premium sudah tertarik ke bawah harganya,” katanya.

Atas dasar disparitas harga tersebut juga mendasari adanya larangan penjualan MinyaKita di ritel modern. Alasannya, MinyaKita dikhawatirkan bakal menggerus penjualan minyak premium.

“Kita sebenarnya ada wacana untuk menaikkan HET, tapi kondisinya belum memungkinkan. Perlu pembahasan melibatkan pelaku usaha, produsen, peritel, dan instansi pemerintah termasuk Kemenko,” kata Isy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul HET MinyaKita Mau Dinaikkan Jadi Rp15.000 per Liter, Ini Alasannya dan Harga MinyaKita Dievaluasi Akhir Februari 2024, Bakal Naik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya