SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemandu wisata. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Sebagai kota yang tengah giat mengembangkan pariwisata, Solo dinilai masih kurang dalam ketersediaan pemandu wisata. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis perjalanan wisata ketika membawa tamu ke Solo.

Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Mirza Ananda, mengatakan jumlah pemandu wisata di Solo saat ini masih sangat kurang. Bahkan saat week end atau hari-hari libur di mana banyak wisatawan yang datang, cukup sulit mendapatkan pemandu wisata dari Solo. Solusinya harus mendatangkan dari daerah lain.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Selain jumlah, dia juga berharap Solo memiliki pemandu wisata dengan kemampuan bahasa yang lebih beragam. Dengan begitu ketika ada tamu dari berbagai negara, tidak kesulitan dalam melayaninya.

“Misalnya kalau di Solo, mau cari [pemandu wisata] bahasa Mandarin sudah susah, harus cari dari Jogja. Kalau dapat tamu India atau Rusia, juga pusing lagi carinya,” kata dia, Sabtu (27/1/2024).

Bukan hanya untuk melayani tamu mancanegara, pemandu wisata juga dibutuhkan untuk mendampingi wisatawan domestik. Menurut Mirza, saat ini pada kondisi peak season, masih cukup sulit mencari pemandu wisata yang sesuai dari Solo.

Dia berharap ke depan regenerasi untuk pemamdu wisata di Solo bisa terus ditingkatkan. Dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Perhimpunan Pramuwisata Indonesia (PHI) Solo terkait hal tersebut.

“Regenerasi perlu lebih kencang. Saya selalu bilang kalau Solo ini darurat guide. Terkait hal ini HPI sudah menyadari dan sudah melakukan proses recruitment,” lanjut Mirza.

Sementara itu Ketua Bidang Organisasi Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPC Kota Surakarta atau HPI Solo, Christian mengatakan proses perekrutan sejauh ini terus dilakukan.

“Sebenarnya kalau dari HPI, setiap saat open recruitment untuk menjadi atau bergabung secara resmi di HPI. Hanya persoalannya, kesadaran pelaku wisata khususnya yang sudah bekerja atau berprofesi sebagai guide, untuk bergabung di dalam organisasi itu masih kurang,” kata pria yang akrab disapa Black tersebut, Senin (29/1/2024).

Untuk perekrutan tersebut, Black mengatakan tidak ada syarat rumit untuk menjadi anggota HPI. Menurutnya proses perekrutan dilakukan semudah mungkin.

“Ketika mau gabung HPI kami tidak tuntut menguasai hal-hal tertentu. Tetapi kami akan menuntun agar anggota menguasai hal-hal yang dibutuhkan. Artinya pelatihan ada di dalam ketika sudah masuk menjadi anggota,” kata dia.

Dia memastikan untuk para pemandu wisata atau guide yang telah tergabung di HPI, maka akan memiliki legalitas atau bersertifikat dan berlisensi. Disebutkan saat ini jumlah pramuwisata yang tergabung dan aktif di PHI Solo sebanyak 31 orang. Kemampuan bahasa di antaranya ada Belanda, Inggris, Jepang dan Mandarin meski baru satu.

Sebagai solusi ke depan, saat ini pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo. Dimana ke depan bisa mengakomodasi lulusan SMK maupun perguruan tinggi, sehingga bisa dilatih sebagai pemandu wisata Kota Solo.

“Dengan begitu ketika pariwisata Solo semakin berkembang, kebutuhan guide di Kota Solo sudah siap,” lanjut dia.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya