SOLOPOS.COM - Warga membeli sembako murah dalam agenda Gerakan Pangan Murah di Kantor Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (15/3/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO–Senyum semringah terpancar dari wajah Sularto, 60, seusai mendapatkan sembako murah setelah mengantre kurang lebih satu jam di Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (15/3/2024). Agenda GPM pada hari ini digelar serentak di lima kabupaten/kota di wilayah Jawa Tengah (Jateng), salah satunya di Kota Solo.

Warga Kelurahan Kadipiro, Solo, tersebut membeli beras, gula pasir, dan telur ayam ras. Satu kemasan beras seberat 5 kilogram (kg) dibanderol dengan harga Rp62.500/kemasan, 1 kg gula pasir dijual Rp15.000/kg, dan telur seharga Rp27.000/kg. Sularto membayar Rp162.500 untuk mendapatkan sembako tersebut.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Saya terbantu dengan adanya agenda GPM karena harga sembako yang ditawarkan lebih rendah dari harga pasar,” jelasnya. Bahkan untuk selisih harga beras bila dibandingkan dengan harga di pasar mencapai Rp2.000/kilogram (kg).

Sularto memang sering berburu sembako murah di agenda GPM yang biasanya digelar di kantor kelurahan setempat. Dia sudah tiga kali berburu sembako murah di agenda GPM.

Menurutnya, kualitas beras yang ditawarkan cukup bagus. Tingginya harga beras membuat Sularto harus mengoplos beras yang akan dia konsumsi akhir-akhir ini. Dia mencampur beras jenis premium dan medium sesuai stok yang dia miliki.

Sama halnya dengan Sularto, warga Kelurahan Nusukan, Sri Maryati, 66, juga membeli 2 kg gula pasir dan satu kemasan beras. Sri baru kali ini datang ke GPM, dia menyebut harga yang ditawarkan di GPM lebih murah dibandingkan harga pasar.

Untuk 5 kg beras dia hanya membayar Rp62.500/kg, artinya dia hanya membayar Rp12.500/kg untuk mencukupi kebutuhan dapurnya. “Biasanya saya membeli beras di pasar dengan harga Rp17.000/kg untuk beras jenis premium,” jelasnya.

Selain harga beras yang tinggi, Sri juga menyebut harga gula di pasar juga naik signifikan menjadi Rp17.000/kg, sedangkan di GPM dia hanya perlu membayar Rp15.000/kg. Selain mengandalkan GPM untuk mendapatkan sembako murah, Sri juga mengandalkan beras dari bantuan sosial (bansos) pangan sebesar 10 kg setiap bulannya.

Agenda GPM serentak hari ini merupakan wujud kerja sama dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, dan Badan Urusan Logistik (Bulog) Solo.

Dalam pemaparan melalui Zoom Meeting, Pejabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, menguraikan sepanjang Januari 2024 hingga saat ini telah digelar sebanyak 99 kali agenda GPM di seluruh wilayah Jateng dengan nilai omzet sebesar Rp5,6 miliar.

Kali ini GPM dilakukan serentak di lima kabupaten/kota di Jateng untuk kedua kalinya setelah dilaksanakan pada 8 Maret 2024 lalu dengan total 24 ton beras disalurkan. Sementara pada hari ini, pihaknya menyebut rencana penyaluran beras sebanyak 27 ton.

Nana menyebut langkah-langkah ini menjadi salah satu cara untuk mengendalikan inflasi yang bakal dihadapi pada momen Ramadan hingga Lebaran ini.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispartan KPP) Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso, menguraikan pembelian sembako ini dibatasi dua kemasan per komoditas dengan syarat pembelian menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya