SOLOPOS.COM - Solopos Media Group (SMG) akan menggelar Solo Best Brand and Innovation (SBBI) Award 2024.

Solopos.com, SOLO— Best Brand and Innovation (SBBI) Awards tahun ini hadir dengan metode riset baru, yakni berbasis digital. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi digunakannya metode tersebut.

Koordinator Tim Riset Solopos Institute, Syifaul Arifin, mengatakan riset yang digunakan pada SBBI tahun ini akan menjadi pembeda SBBI Awards 2024 dengan SBBI tahun-tahun sebelumnya.

Promosi Perluas Akses Kehidupan Desa, Telkom Rekonstruksi Jembatan Gantung di Sukabumi

Diketakan jika tim riset terus mengembangkan desain riset sehingga relevan dengan perkembangan dan dinamika pasar. Riset SBBI berbasis digital akan melihat bagaimana kekuatan brand di dunia digital. Dari metode tersebut, ekosistem yang diukur adalah media sosial (medsos) dan media online.

“Kenapa hal itu penting? Menurut survei We Are Social pada Januari 2024, dari 278,7 juta penduduk Indonesia, yang menggunakan internet sebanyak 185,3 juta [66,5%] dan yang memanfaatkan medsos 139 juta orang atau 49%,” kata dia dalam keterangan tertulis.

Jika melihat dari angkanya, tentu itu jumlah yang tidak sedikit. Untuk itu netizen Indonesia sangat terbiasa membicarakan berbagai hal dari mulai cerita pribadi, politik, hingga pengalaman konsumsi ke medsos.

Menurut Syifaul, riset yang dilakukan SYNC Study dan Bain dan Meta tentang Konsumen Digital Asia Tenggara, menyebut video di medsos jadi rujukan konsumen digital di Indonesia. Dimana sekitar 44% orang Indonesia suka menonton konten-konten video. Kemudian satu dari tiga responden Indonesia menonton video untuk mencari produk melalui medsos.

“Untuk itu, kami menilai kekuatan brand di dunia digital sangat penting. Selain menunjukkan kekuatan di dunia digital, juga menunjukkan potensi pasar yang besar. Percakapan mengenai brand di dunia digital itu yang kami teliti. Tentu saja percakapan yang bermuatan positif. Dalam riset ini, kami menggunakan tool digital untuk mengukur kekuatan brand tersebut,” jelas dia.

Dengan standar tersebut, hasil riset SBBI diharapkan bisa bisa menjadi barometer pasar di Solo dan sekitarnya.

Lebih lanjut disebutkan, Solopos Institute sebagai lembaga riset, menyusun instrumen penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Bagi Solopos Media Group, integritas penyelenggaraan riset SBBI adalah segala-galanya. Hal itu pula yang menyebabkan penghargaan berbasis riset bisa bertahan hingga 25 tahun tanpa berhenti.

Dia juga mengatakan riset SBBI mengutamakan riset lokal walau ada kategori tertentu yang bersifat nasional. Lokalitas menjadi penting, sebab riset lokal bisa menggambarkan dinamika pasar dan ekonomi di kawasan tertentu yang unik dan khas sehingga treatment yang dilakukan pun harus berbeda.

Pada SBBI Awards 2024 yang digelar Solopos Media Group mengambil tema Breakthrough The Limits. “Melalui tema tersebut diharapkan bisa menjadi semangat baru bagi pelaku usaha atau pengelola brand untuk mendobrak tantangan yang ada saat ini,” kata Ketua Panitia SBBI Awards 2024, Franky Simon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya