SOLOPOS.COM - Pengusaha tekstil asal Solo, Rudy Indijarto Sugiharto. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Rudy Indijarto Sugiharto menjadi salah satu tokoh pengusaha tekstil berprestasi di Solo, Jawa Tengah, yang sudah berkecimpung di dunia bisnis selama 20 tahun dengan perusahaan yang ia pimpin, PT Kusuma Mulia Textile.

Perusahaan di bawah nahkoda Rudy Indijarto Sugiharto ini memproduksi beberapa produk, mulai dari kain untuk kemeja dan celana, kain untuk jaket, seragam, serta kerudung. Selain itu, perusahaan yang memiliki banyak karyawan ini memproduksi kain untuk pakaian seragam, pakaian kantor, hingga pakaian dalam.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Kualitas kain yang diproduksi ini tidak main-main. Kain yang dihasilkan kelas dunia yang didukung dengan teknologi canggih terkini.

Rudy membuat produk produk tekstil ini mulai dari nol, yakni sejak 1994. Di fase-fase awal sebelum dia lulus di bangku kuliah Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rudy keliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk melihat pelaku UMKM yang bergerak di bidang garmen dan tekstil.

Namun, kecintaan dia terhadap dunia tekstil sebenarnya bukan dimulai dari dia lulus kuliah, namun ketika masih duduk di bangku sekolah. Kala itu, Rudy membantu sang ibu untuk berjualan kain di Kudus, Jawa Tengah. Hal ini dia lakukan setelah sang ayah meninggal dunia, yang saat itu dia masih berusia 12 tahun.

“Pada saat itu, sebelum lulus kuliah merintis dan melakukan pembinaan ke [UMKM] pengrajin batik dan suvenir di Jogja. Ada juga di Klaten, Pasuruan, Tulungagung, dan Solo,” jelas Rudy kepada Solopos.com, Selasa (7/11/2023).

Rudy Indijarto Sugiharto Peduli UMKM

Ada yang unik dari Rudy karena fokusnya terhadap sektor UMKM. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, namun karena dia mengaku tahu bagaimana perjuangan para pelaku UMKM untuk terus tumbuh di tengah berbagai permasalahan ekonomi yang ada.

Selain itu, Rudy melakukan hal tersebut karena ingin berguna untuk orang banyak, terutama di kalangan masyarakat bawah. Maka dari itu, dia rela melakukan beragam pendampingan untuk para pelaku UMKM, seperti akses permodalan, pemasaran, dan juga teknologi.

Untuk permodalan, dia kerap memberikan utang terlebih dahulu kepada UMKM agar bisa usahanya berjalan.

“Kita kan UMKM kebanyakan mengutangi [modal] mereka, membimbing mereka. Bahkan, ada yang telat mengangsurnya sampai satu tahun. Karena tujuan kita pembinaan dan demi kebaikan para pelaku UMKM,” ungkap dia.

Dalam segi pemasaran, Rudy juga turut membantu melalui kerja sama dengan kalangan akademisi, apalagi kini dia didapuk menjadi Wakil Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Cabang Solo. Selain kalangan akademisi, dia juga menggaet pelaku usaha lainnya agar bergerak bersama membantu UMKM.

Saking pedulinya terhadap sektor UMKM, hampir 100% Pelanggan Textile nya adalah para pelaku UMKM. Saat disinggung mengenai ekspor yang juga memiliki potensi besar, Rudy mengaku enggan karena lagi-lagi ia ingin UMKM di Indonesia maju.

“Kedepannya UMKM [di bawah bimbingan Rudy] mau menggandeng kalangan akademisi untuk membuat lembaga, yang selanjutnya dibentuk kelas-kelas pelatihan, pendampingan baik di produksinya, pemasarannya dan management pengelolaannya dan Kita akan bentuk institusi tersebut supaya kita bisa berbagi kebaikan lebih banyak untuk orang lain. Kriteria UMKM yang bisa kita gandeng, harus pekerja keras, jujur, dan mau berusaha,” ungkap dia.

Selain bergerak di tekstil, Rudy juga memiliki unit bisnis lain, yakni pabrik plastik yang berlokasi di Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Perusahaan plastik ini baru Rudy dirikan pada 1997.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya