SOLOPOS.COM - Pedagang bahan kebutuhan pokok melayani pembeli di kiosnya, Pasar Kota Wonogiri, Kamis (7/12/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, SEMARANG–Pemerintah memastikan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok menghadapi libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat tenang.

“Masyarakat tenang, tidak perlu berlomba-lomba membeli bahan kebutuhan pokok,” kata Zulkifli seusai mengecek harga kebutuhan pokok di Pasar Bulu, Kota Semarang, Selasa (19/12/2023), seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Dia menjelaskan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok tersebut juga diiringi dengan penurunan harga. Mendag mencontohkan harga daging ayam yang sebelumnya mencapai Rp35.000 sampai 38.000 per kilogram (kg), pada hari ini sudah turun menjadi Rp32.000 per kg.

Sedangkan harga telur, kata Zulkifli, sebesar Rp26.000 per kg, dan harga cabai tidak lagi mencapai Rp100.000 per kg. “Jadi beras banyak, telur banyak, minyak banyak, cabai sudah murah,” jelasnya. Adapun harga gula, Mendag menyebut harga komoditas itu masih relatif mahal.

Pada kesempatan itu, Zulkifli Hasan mengancam importir gula yang ternyata komoditasnya tidak masuk ke Indonesia maka akan masuk dalam daftar hitam.

Pada bagian lain, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) fokus menggelontorkan cadangan pangan pemerintah (CPP) dengan harga yang relatif lebih murah dan terjangkau di berbagai kabupaten/kota guna menjaga stabilisasi harga dan pasokan menjelang Nataru.

Operasi pasar murah seperti itu merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta intensitas pelaksanaan pasar murah di daerah-daerah terus diperbanyak.

“Dengan adanya operasi pasar yang masif dan menyentuh langsung masyarakat seperti ini, kita meyakini stabilitas harga pangan akan terjaga dan inflasi dapat pula terjaga,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin (19/12/2023).

Arief menuturkan gerakan pangan murah (GPM) yang dimulai pada awal hingga akhir Desember itu dilaksanakan di 453 titik yang berlokasi di 118 kabupaten/kota yang tersebar di 29 provinsi.

“Operasi pasar murah seperti ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta intensitas pelaksanaan pasar murah di daerah-daerah terus diperbanyak, sehingga masyarakat dapat lebih terbantu dalam memperoleh bahan pangan pokok,” ucapnya.

Masyarakat dapat mengetahui lokasi GPM melalui kanal informasi resmi yang dikelola pemerintah daerah setempat karena pelaksanaannya merupakan hasil kerja sama antara NFA bersama pemerintah daerah serta asosiasi dan pelaku industri pangan daerah.

“Masyarakat secara luas tentunya dipersilakan berbelanja pangan di GPM yang terdekat. Informasi kapan dan lokasi pelaksanaannya dapat dilihat pada kanal informasi resmi yang dikelola pemerintah daerah, misalnya media sosial atau website,” jelas Arief.

Terkait tren inflasi beras yang biasanya melonjak cukup signifikan pada akhir tahun, Arief menyampaikan pihaknya terus menggelontorkan beras bersama Perum Bulog, baik melalui GPM maupun distribusi langsung ke semua lini pasar.

Sementara itu, target penyaluran melalui program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di tahun ini sebanyak 1,09 juta ton.
Per 12 Desember 2023, realisasi penyaluran beras SPHP di tingkat konsumen secara nasional telah menggapai hingga 96,3 persen atau sebanyak 1,04 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya