SOLOPOS.COM - Tol Bali Mandara. (bisnis.com/Youtube)

Solopos.com, JAKARTA–Uji coba sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) dilaksanakan di Gerbang Tol (GT) Ngurah Rai Jalan Tol Bali Mandara pada Jumat (15/12/2023) lalu.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga mengungkapkan tujuan penerapan transaksi tol nirsentuh yakni meningkatkan layanan jalan tol kepada masyarakat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Tujuan utama dilakukan dengan teknologi MLFF, tidak ada lagi barrier, tidak ada lagi gerbang tol, orang memasuki jalan tol, atau keluar jalan tol, dan juga orang dikenakan tarif tol sesuai dengan jarak yang ditempuhnya,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian di Jakarta, Minggu (17/12/2023), dilansir Antara.

Menurutnya, MLFF bertujuan mengurangi delay ketika berada di jalan tol, dan dapat menurunkan waktu tempuh sehingga meningkatkan competitiveness dari sistem jaringan jalan, serta memungkinkan untuk dilakukannya konsep fair pricing yaitu pembebanan tarif sesuai dengan jalan yang ditempuh oleh pengguna jalan.

Dijelaskan olehnya, penerapan MLFF ini membutuhkan beberapa kedisiplinan, di antaranya yaitu kedisiplinan dari segi penggunaan sistem dengan menggunakan Global Positioning Satelite (GPS). Hedy menjelaskan, pengguna jalan perlu mendownload satu software dan melakukan register, serta deposit untuk dapat digunakan.

Ditjen Bina Marga memilih ruas jalan tol Bali, Mandara, sebagai lokasi uji coba dengan mempertimbangkan Lalu-lintas Harian Rata-rata (LHR) yang relatif rendah dan merupakan ruas tersendiri yang tidak terhubung dengan ruas manapun, sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan sistemik antarruas.

Dalam pelaksanaan MLFF, Ditjen Bina Marga bekerja sama dengan Badan Usaha atau pelaksanaan kegiatannya dilakukan dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan usaha (KPBU). MLFF ini diinisiasi atau diprakarsai oleh perusahaan dari Hungaria.

Hedy mengatakan cara kerja sistem MLFF pada masa transisi dilakukan dengan hybrid. Masa transisi ini dilakukan ketika kendaraan memasuki gerbang tol maka kamera Automatic Number Plate Recognition (ANPR) akan membaca pelat nomor kendaraan.

Penegakan Hukum Berupa Denda

Jika pelat nomor tersebut terdaftar dalam aplikasi dan memiliki saldo yang cukup, maka palang/barrier akan terbuka. Apabila saldo uang elektronik pengguna tidak cukup atau pelat nomor kendaraan tidak terdaftar maka palang/barrier tidak akan terbuka, namun pengguna dapat membayar tol dengan tapping kartu pada gardu tol.

“Jika MLFF ini sudah full sistem, dan pengguna jalan tidak terdaftar nomor kendaraannya atau tidak ada depositnya, maka kendaraan tidak bisa masuk, dan terpaksa diperlukan penegakan hukum berupa denda,” kata Hedy.

Dia menambahkan, sistem MLFF akan diterapkan di ruas tol lainnya secara bertahap. Setelah Bali Mandara, penerapannya akan diperluas pada ruas tol di sekitar DKI Jakarta dan Jawa Barat. Penetapan perluasan Sistem MLFF di ruas jalan tol lainnya akan ditentukan kemudian.

Dilaporkan Bisnis Indonesia, uji coba perdana MLFF di Tol Bali Mandara masih menggunakan palang tol namun kendaraan sudah tidak melakukan tap kartu uang elektronik (KUE). Uji coba internal tersebut dilakukan oleh Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

RITS terpilih menjadi BUP MLFF berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021 Perihal Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan BUP Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk sistem transaksi tol non tunai nirsentuh berbasis MLFF yang menetapkan Roatex Ltd. selaku pemrakarsa proyek sebagai pemenang lelang.

Kemudian Roatex Ltd. Zrt membentuk RITS sebagai BUP. Saham RITS dimiliki 99% oleh Roatex Ltd. Zrt, dan sisanya atau 1% milik perseorangan yang juga berasal dari Hungaria.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg menuturkan uji coba MLFF tersebut berjalan baik. Pasalnya, uji coba sistem MLFF kali ini ternyata bukan kali pertama digelar, namun telah melakukan puluhan kali proses uji coba internal. Adapun terdapat 10 komponen pengujian yang dilakukan antara lain: kecepatan dan seberapa dekat jarak mobil antar mobil.

Dalam beberapa tes dihasilkan palang tol yang bisa terbuka dan beberapa tes yang hasilnya palang tol tidak terbuka. Palang tol bisa saja tidak terbuka karena pengguna jalan tol tersebut belum melakukan pembayaran tol atau mendaftar di aplikasi Cantas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya