SOLOPOS.COM - Ilustrasi bank digital. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Bank digital diprediksi akan menemui sejumlah tantangan dalam meraup laba atau mempertahankan kinerja labanya pada tahun 2024 mendatang. Apalagi ke depan, persaingan di dunia perbankan di Tanah Air diyakini akan semakin panas.

“Tahun depan akan semakin ketat persaingan perbankan. Lahir bank baru mungkin tidak, tapi akan banyak akuisisi, merger atau konsolidasi bank,” ujar Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan kepada Bisnis Indonesia, pekan lalu.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dia menambahkan tantangan lain yang akan dihadapi bank digital di Indonesia adalah ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Selain itu, lanjutnya kondisi likuiditas bank yang masih juga ketat. Trioksa menguraikan kondisi tersebut akan mendorong bank digital untuk bersaing ketat merebut dana murah.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan, sejumlah bank digital mampu meraup laba setidaknya hingga Oktober 2023. Salah satunya PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang meraup laba Rp53,9 miliar pada Oktober 2023. Angka naik 21,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Keuntungan juga dibukukan bank digital lainnya, yaitu PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) dengan nilai Rp17,8 miliar, atau naik 118,2% yoy.

Di sisi lain, masih ada bank digital yang mecatatkan kerugian di antaranya PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dengan rugi bersih Rp548,5 miliar dan PT Bank Aladin Syariah (BANK) dengan rugi bersih Rp157,4 miliar pada kuartal III/2023.

Direktur Enterprise Risk Management, Compliance and Human Resource Bank Raya Danar Widyantoro mengatakan Bank Raya pun melihat ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi bank dalam mempertahankan kinerja labanya tahun depan.

“Manajemen risiko menjadi tantangan,” katanya pada Selasa (12/12/2023). Bagi bank digital, lanjutnya, manajemen risiko diperlukan sebab layanan seperti kredit yang diberikan sudah melalui platform digital. Bank Raya pun terus berupaya menjaga kualitas aset di antaranya teknologi credit scoring.

Kolaborasi dengan Berbagai Ekosistem

Pada bagian lain, Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi mengatakan pada 2023 Bank Aladin Syariah memang masih membukukan rugi. Namun, BANK telah melakukan banyak pencapaian kinerja yang memberikan dampak positif bagi kinerja bisnis.

“Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah pengguna yang teregistrasi dan penghimpunan DPK [dana pihak ketiga] yang terus meningkat. Tidak hanya itu, pembiayaan Bank Aladin Syariah juga terus tumbuh dengan kualitas aset yang masih sangat terjaga,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada 31 Oktober 2023.

Sementara itu, BBYB yang masih membukukan rugi gencar mengembangkan sejumlah layanan digital guna memupuk pendapatan. Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Aditya Windarwo mengatakan Bank Neo Commerce juga terus berkolaborasi dengan berbagai ekosistem karena hal tersebut menjadi kunci dalam percepatan bisnis di era digitalisasi.

Secara terperinci, BBYB bekerja sama dengan Luna POS, yang merupakan penyedia layanan software kasir dan akuntansi yang diperuntukkan untuk mengelola aktivitas usaha seperti restoran atau kafe.

Sedangkan dalam kerangka memperkuat bisnis, BBYB melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 5 miliar lembar saham pada akhir tahun. Adapun, target pelaksanaannya pada kuartal IV/2024.

Aditya mengatakan rights issue dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan, pengembangan operasional, dan pengembangan teknologi informasi.

Menurutnya, sebagai bank dengan layanan digital, BBYB memiliki komitmen untuk terus memberikan layanan perbankan berbasis digital yang lebih luas dan lebih lengkap kepada berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.

“Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya BNC untuk terus adaptif terhadap perkembangan usaha dan untuk mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan dalam menjaga daya saing yang sehat dan kuat,” ujarnya.

Pada bagian lain, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah memperkirakan dalam 10 tahun ke depan semua bank akan menjadi bank digital, sehingga istilah “bank digital” tidak akan dikenali lagi. Digital bank itu sebuah keniscayaan tidak mungkin bank itu
tidak mengembangkan layanan digital atau beralih ke bank digital.

“Yang jelas jumlah bank digital akan meningkat, layanan digital akan meluas. Saya sering mengatakan pada waktu tertentu, 10 sampai 20 tahun lagi, kita tidak akan mengenal bank digital karena semua bank sudah menjadi bank digital,” kata Piter, di Kantor Pusat Bank Jago, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Laboratoriun Uji Coba

Menurutnya, digitalisasi layanan merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh perbankan. “Saya selalu mengatakan, digital bank itu sebuah keniscayaan tidak mungkin bank itu tidak mengembangkan layanan digital atau beralih ke bank digital,” katanya pula.

Saat ini sebagian besar bank buku IV di Indonesia sudah memiliki anak usaha yang menyediakan layanan perbankan digital sebagai laboratorium uji coba mereka. Beberapa bank kecil juga mulai berkembang menjadi bank digital.

“Jadi memang pendirian atau pengembangan bank digital terus berlangsung. Ini adalah tahap awal atau start persaingan bank di era digital, dan mereka melakukan itu karena mereka tahu bahwasanya tanpa bertransformasi ke bank digital, mereka akan kalah dalam persaingan di masa depan,” kata Piter pula.

Ia mengatakan bank yang melakukan digitalisasi layanan juga perlu berkolaborasi dengan entitas lain dan membentuk suatu ekosistem agar tidak kalah bersaing.”Bank-bank yang mau bersaing pada era digital juga harus membangun ekosistemnya sendiri. Karena tidak mungkin membangun satu-satu sendiri,” tambahnya dilansir Antara.

Sebagian artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Tantangan Bank Digital Meraup Cuan pada 2024, Untung atau Buntung?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya