SOLOPOS.COM - Ilustrasi logo OJK. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menerima ratusan aduan dari masyarakat sepanjang 2023. Layanan perbankan dan pinjaman online (pinjol) paling banyak dikeluhkan masyarakat.

Kepala Kantor OJK Solo, Eko Yunianto, menguraikan dari sisi pelaksanaan perlindungan konsumen, pihaknya telah menerima 352 pengaduan konsumen. Aduan tersebut disampaikan secara online melalui aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK) dan melalui surat resmi ke OJK Solo.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Dari jumlah layanan tersebut, sebanyak 245 pengaduan atau 70 persen merupakan layanan dari sektor perbankan. Disusul sebanyak 152 pengaduan dengan layanan pengaduan kredit atau sebesar 43 persen dengan status selesai dan telah ditindaklanjuti penyedia usaha jasa keuangan (PUJK) terkait.

“Sementara itu, OJK Solo telah menerima 512 layanan pengaduan walk in yang sebagian besar merupakan pengaduan perbankan 142 atau sebanyak 28 persen, pinjol sebanyak 137 aduan atau 27 persen, dan tindak penipuan sebanyak 98  aduan atau 19 persen,” terang Eko dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, pada Senin (26/2/2024).

Adapun permintaan sistem layanan informasi keuangan (SLIK) dulunya BI Checking sampai dengan periode Desember 2023 sebanyak 6.567.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan pihaknya telah melaksanakan 83 kegiatan edukasi dan literasi dengan total 18.047 peserta yang terdiri atas aparatur sipil negara (ASN), pelajar, mahasiswa, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kelompok wanita, dan masyarakat umum di wilayah Soloraya sejak Januari 2023.

Pada periode bulan Desember 2023, Kantor OJK Solo bersama Departemen Pelindungan Konsumen OJK menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Program Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal kepada aparatur penegak hukum di Soloraya.

Selain itu, lanjut Eko, pihaknya juga menggelar Rapat Koordinasi Satgas PASTI Kota Solo, serta Media Gathering Ngobrol Santai Bareng Wartawan.

Eko berharap melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap program Satgas PASTI dalam memberantas aktivitas keuangan illegal khususnya di wilayah Soloraya.

Selain itu, OJK Solo juga melaksanakan Sosialisasi Dampak UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan Terhadap Perkembangan Industri Keuangan kepada mahasiswa Universitas Setia Budi Surakarta.

Kantor OJK Solo juga menerima kunjungan studi Universitas Muhammadiyah Karanganyar dan mengadakan literasi keuangan kepada perangkat kecamatan dan desa dalam rangka launching Pusat Informasi Keuangan Terpadu Desa/Kelurahan di Kabupaten Karanganyar.

Eko menguraikan capaian tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) Soloraya sampai dengan Desember 2023 yaitu program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir di Kabupaten Wonogiri dan Kota Solo dengan jumlah debitur sebanyak 1.494 debitur. Serta total realisasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp4,69 miliar sejak Januari 2023.

Melalui program ini, Eko berharap masyarakat dapat mengakses pendanaan dan terhindar dari rentenir yang menjamur di daerah.

“Selain itu, dalam rangka implementasi program pusat informasi keuangan terpadu desa [PIKD], OJK Solo dan TPAKD Kabupaten Karanganyar menggelar literasi keuangan kepada perangkat desa dan kecamatan yang dihadiri sebanyak 50 peserta pada tanggal 14 Desember 2023 di Kabupaten Karanganyar,” tutup Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya