SOLOPOS.COM - Penjual Es Teh Purba melayani pembeli di kios box container di tepi Jl. Slamet Riyadi, Cantel, Sragen, Rabu (28/6/2023). Pembayaran produk Es Teh Purba bisa dilakukan melalui QRIS. (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri).

Solopos.com, SRAGEN – Sejumlah pelaku UMKM di Sragen merasakan banyak kemudahan setelah memanfaatkan layanan digital perbankan. Selain bisa bertransaksi dengan mudah, terdapat beragam manfaat yang bisa didapat pelaku UMKM dari layanan digital.

Anik Purwanti, 40, pelaku UMKM yang memproduksi jamur crispy Ducrija asal Dukuh Kedungpanan, Ngarum, Ngrampal, Sragen, mengaku sudah memanfaatkan layanan digital melalui BRImo sejak 2018 lalu. Ia telah memakai BRImo jauh sebelum model transaksi nirsentuh atau cashless dikampanyekan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 yang mulai melanda Indonesia sejak Maret 2020. “Dengan BRImo, transaksi sesama BRI cepat dan gratis biaya admin,” papar Anik kala berbincang dengan Solopos.com, Kamis (15/6/2023).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

BRImo tidak hanya dipakai untuk bertransaksi. BRImo sekaligus menjadi pembukuan transaksi. Semua transaksi baik pemasukan atau pengeluaran akan terdata di aplikasi BRImo. Dengan begitu, ia tidak perlu mencatat secara manual semua transaksi masuk dan keluar. Bahkan, semua transaksi selama setahun lamanya masih bisa dilacak dengan mudah melalui aplikasi BRImo.

Sebelum menggunakan BRImo, untuk bertransaksi atau mengecek pembayaran dari pelanggan, dia harus pergi ke sebuah ATM atau kantor perbankan. Hal itu membuat waktunya tersita untuk urusan transaksi. Padahal, makin banyak pelanggan yang membayar pesanan jamur crispy melalui transfer uang. Dengan begitu, ia harus bolak balik untuk sekadar memastikan uang dari pelanggan sudah masuk ke rekeningnya atau belum.

Setelah menggunakan BRImo ia bisa lebih fokus pada urusan lain seperti meningkatkan jumlah produksi hingga memperluas pemasaran. “Bagi saya, BRImo mempermudah pekerjaan, uang cepat masuk, murah, hemat waktu, efisien, tidak ribet,” ujarnya.

Anik juga sudah biasa menggunakan layanan quick response code Indonesian standard (QRIS) untuk mempermudah transaksi keuangan, khususnya bagi pelanggan. Dengan QRIS, pelanggannya tak perlu menyediakan uang cash untuk bertransaksi. “QRIS memudah karena saya tidak perlu mencari uang kembalian,” jelasnya.

Senada disampaikan Sinta, salah satu karyawan Es Teh Purba di Jl. Slamet Riyadi Cantel, Sragen. Sejak buka cabang di lokasi sebelum Lebaran 2023, kios Es The Purba sudah dilengkapi QRIS. Tujuannya tak lain untuk mempermudah pelanggan membayar minuman yang dijajakkan di lokasi.

Pelanggan Es Teh Purba bisa membayar minuman yang dipesan dengan QRIS.“Pelanggan yang membayar melalui QRIS jumlahnya tidak menentu. Tapi, tiap hari selalu ada yang pakai QRIS. Dalam sehari, paling tidak ada lebih dari Rp50.000 yang dibayarkan melalui QRIS,” jelas Sinta, salah satu karyawan Es Teh Purba di Jl. Slamet Riyadi Cantel, Sragen, saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Sinta mengakui pembayaran melalui QRIS memudahkan dirinya dan pelanggan Es The Purba. Dengan QRIS, pelanggan tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar pesanan minuman. Transaksi cukup dilakukan dengan dengan scan barcode melalui layar smarphone. Setelahnya, uang akan masuk ke rekening pemilik usaha.

“Yang jelas kalau antrean lagi banyak, pembayaran dengan QRIS sangat membantu. Soalnya, saya tidak perlu menyiapkan uang kembalian. Itu memudahkan kerja kami. Tapi, yang terpenting pelanggan senang karena bisa bertransaksi dengan cara yang lebih mudah dan praktis. Jadi, sama-sama enak,” papar Sinta.

Terpisah, Regional CEO Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanwil Yogyakarta, John Sarjono, mengatakan salah satu upaya mengajak pelaku UMKM naik kelas ialah dengan cara mengenalkan transaksi secara digital, salah satunya melalui QRIS. Dia mengakui masih banyak pelaku UMKM yang belum melek teknologi digital sehingga transaksinya masih menggunakan pola tradisional.

“Perlu upaya lebih karena tingkat kemampuan pelaku UMKM karena literasi digital masih rendah. Tapi, kita tidak boleh menyerah. Perlu ada kegiatan yang semua transaksinya dilakukan secara cashless sebagai bagian dari upaya pendidikan ke arah digital,” jelasnya di sela-sela acara Bazar UMKM BRILian di area Kantor BRI Cik Di Tiro, Gondokusuman, Kota Jogja pada Jumat (16/6/2023) lalu.

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya