SOLOPOS.COM - Ilustrasi ruko (dok. solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Tren permintaan sewa rumah toko (ruko) kian meningkat seiring dengan melonjaknya pertumbuhan ekonomi di Solo, yakni sebesar 6,25 persen.

Bermunculan entrepreneur dan startup baru yang membutuhkan kantor sekaligus gerai untuk mengembangkan linis bisnisnya.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Aktivitas ekonomi dan usaha kembali bergeliat setelah dihantam badai pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun.

Pemerintah juga terus berupaya melakukan akselerasi pemulihan ekonomi dengan membuka pintu selebar-lebarnya bagi calon investor atau pelaku bisnis di masing-masing daerah.

Bergeliatnya aktivitas ekonomi tercermin dari munculnya entrepreneur dari kalangan muda yang merintis bisnis dari nol.

Demi memperluas jangkauan pasar dan ekspansi bisnis, para pelaku bisnis ini membutuhkan kantor sekaligus gerai untuk berjualan. Ruko menjadi pilihan realistis yang berfungsi ganda sebagai kantor dan gerai.

Mereka bisa menyewa ruko dengan mempertimbangkan lokasi dan kebutuhan bisnis.

“Harga sewa ruko sangat tergantung pada lokasi. Apakah kawasan perkantoran atau pusat bisnis. Ruko yang letaknya di kawasan perkantoran atau pusat  tentu lebih mahal dibanding ruko yang lokasinya di pinggiran,” kata seorang agen real estate asal Solo, Jonatan, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (10/6/2023).

Dia mencontohkan harga sewa ruko di kawasan perkantoran dan bisnis di sepanjang Jalan Slamet Riyadi mulai dari Purwosari-Gladag jauh lebih mahal dibanding kawasan lain. Di sepanjang jalan tersebut berjejer ruko-ruko yang difungsikan sebagai kantor.

Ada pula ruko yang digunakan untuk berjualan beragam produk.

Harga sewa ruko juga tergantung kondisi lantai bangunan. Semakin tinggi bangunan dan memiliki banyak ruang maka semakin mahal pula harganya.

“Harga sewa ruko tiga lantai di pinggir Jalan Slamet Riyadi bisa mencapai ratusan juta per tahun. Biasanya pihak penyewa memfungsikan sebagai kantor. Beda dengan pelaku bisnis yang mengincar ruko dengan harga yang terjangkau,” ujar dia.

Pantauan Espos di situs jual beli properti, lamudi.co.id, harga sewa ruko di Solo bervariasi tergantung lokasi, luas tanah, luas bangunan, dan lantai bangunan.

Harga sewa ruko paling murah di wilayah Pasar Kliwon yang dibanderol Rp22 juta per tahun. Ruko yang ditawarkan memiliki luas tanah sekitar 40 meter persegi dan luas bangunan sekitar 21 meter persegi.

Sementara harga sewa ruko paling mahal di kawasan Purwosari, Laweyan. Ruko tiga lantai dengan luas tanah 165 meter persegi dan luas bangunan 495 meter persegi ditawarkan seharga Rp300 juta per tahun.

Ruko ini cocok disewa untuk kantor perusahaan atau perbankan. Rata-rata harga sewa ruko di Solo di kisaran Rp60 juta-Rp100 juta per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya