SOLOPOS.COM - Ilustrasi  Petugas melakukan pengecekkan kesiapan penerapan protokol kesehatan di sejumlah gedung bioskop terkait rencana pembukaan tempat rekreasi dan hiburan malam di Kota Madiun, Rabu (10/3/2021). (Antara/Diskominfo Kota Madiun)

Solopos.com, SOLO — Mungkin banyak yang penasaran siapa pemilik pelopor bioskop di Tanah Air yang biasa disebut Cinema XXI atau Bioskop XXI.

Dilansir dari Bisnis.com, pemilik Bioskop XXI masih kerabat dengan Presiden Kedua RI Soeharto. Pemilik Bioskop XXI yakni Sudwikatmono yang merupakan sepupu mendiang Presiden Soeharto.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Ayah Soeharto bernama Kertosudiro memiliki saudara wanita yang menikahi ayah Sudwikatmono, yakni Rawi Prawirodiharjo. Bioskop XXI berada di bawah naungan Nusantara Sejahtera Raya yang beroperasi sebagai Cineplex 21 Group.

Sudwikatmono merupakan inisiator berdiri sekaligus pemilik awal Cineplex 21 Group yang di dalamnya ada Bioskop XXI.

Cineplex 21 Group merupakan jaringan bioskop di Indonesia dengan empat merek terpisah, yakni Cinema XXI, The Premiere, Cinema 21, dan IMAX untuk target pasar berbeda.

Sudwikatmono kemudian bekerja sama dengan Benny Suherman dan Harris Lesmana pada 21 Agustus 1987. Saat beranjak Sudwikatmono atau biasa disebut dengan Dwi pernah bercita-cita menjadi tentara.

Demi mengejar cita-citanya tersebut, dia bahkan rela meninggalkan bangku kuliah di Universitas Gadjah Mada. Hal itu diketahui dari selebaran riwayat hidup Sudwikatmono yang dibagikan keluarga di rumah duka beberapa tahun lalu.

Dwi sempat lulus seleksi penerimaan calon Kadet TNI Angkatan Laut, namun orang tua tak mengizinkannya menjadi tentara. Gagal jadi tentara, Dwi pun memilih buat jadi juru tulis di sebuah perusahaan shipping.

Dari situlah, karier profesional Sudwikatmono makin cemerlang. Pada 1960 salah satu pemilik Bioskop XX ini pindah ke PN Jaya Bhakti yang bergerak di bidang perdagangan dan ekspor-impor.

Selama masa itulah, berbagai perusahaan besar berhasil dipimpin oleh Sudwikatmono, mulai dari PT Indocement Prakarsa Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Bogasari Flour Mills, dan Indika Group.

Mengenai bisnis perfilman, Dwi mulai merintis pada tahun 1970-an, dengan memulai produksi film serta mengimpor film Mandarin bekerja sama dengan dua bersaudara Bambang Soetrisno dan Benny Suherman.

Secara singkat, perusahaan dari hulu ke hilir yang banyak tersebut berhasil memonopoli perfilman di Indonesia secara vertikal.

Hal itu yang kemudian membuat pemilik Bioskop XXI ini dikenal sebagai “raja sinepleks” nasional. Sayangnya, setelah krisis ekonomi 1997-1998, berbagai kerajaan bisnis Dwi diterjang utang yang cukup besar.

Melansir situs Variety 500, Dwi kemudian menyerahkan banyak asetnya dan menjual sahamnya kepada pihak lain. Seperti yang dirinya lakukan pada bisnis utamanya di bidang perfilman dan bioskop kepada Benny Suherman dan Harris Lesmana.

Orang Terkaya

Mengutip idxchannel, Rabu (17/1/2024), Benny Suherman berada di peringkat ke-24 orang terkaya Indonesia seusai PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) melakukan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/8/2023) lalu.

Data Real Time Billionaires Forbes, memperkirakan kekayaan bersih Benny tercatat sebesar USD1,1 miliar atau setara Rp16,7 triliun.

Mengutip Forbes, Benny dianggap sebagai salah satu perintis bisnis distribusi film di Indonesia. Dia bersama Harris Lasmana dan mendiang sepupu Presiden Suharto, Sudwikatmono, ikut mendirikan Cinema XXI pada 1988. Saat itu, Cinema XXI bernama Subentra Nusantara.

Perusahaan tersebut nyaris memonopoli hak distribusi film-film Hollywood selama bertahun-tahun. Namun kemudian, Sudwikatmono menjual sahamnya ke Benny dan Harris pada akhir 1990-an setelah krisis keuangan Asia dan lengsernya Soeharto.

Benny yang merupakan pemegang saham mayoritas CMNA ini telah mengundurkan diri sebagai ketua Cinema XXI pada April 2023 lalu. Dia menyerahkan perusahaannya dikelola oleh anak dan menantunya.

Mengutip laman BEI, putranya Suryo Suherman menjadi komisaris utama CNMA. Sementara putranya lainnya, Arif Suherman menjadi direktur dan menantunya, Hans Gunadi menjabat direktur utama perusahaan.

Putranya yang lain, Arif Suherman menjadi direktur, sedangkan mitra bisnisnya Harris Lesmana berada di jajaran komisaris perusahaan. Sementara menantunya, Hans Gunadi menjabat direktur utama CNMA.

CNMA memiliki 10 anak perusahaan, delapan di antaranya bergerak di bidang industri bioskop serta penyediaan makanan dan minuman. Sedangkan satu perusahaan di bidang penyediaan platform tiket online, sisanya di penyewaan tanah.

Cinema XXI, yang memiliki nyaris 60% bioskop di Indonesia, memiliki 225 bioskop dengan 1.216 layar hingga 2023.  Jumlah bioskop yang dimiliki CNMA lebih dari empat gabungan saingannya. Pesaingnya termasuk jaringan bioskop Cinemaxx, yang didirikan oleh Brian Riady, cucu miliarder Mochtar Riady.

Itulah ulasan tentang siapa pemilik bioskop CinemaXXI yang rupanya memiliki sejarah cukup panjang.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya