SOLOPOS.COM - Sejumlah 900 petani di Desa Klunjukan, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mendapatkan listrik yang bersih dan terjangkau dari PLN melalui program Electrifying Agriculture. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA-PT PLN (Persero) kembali berikan dukungan pada pertumbuhan program agrikultur melalui program bertajuk Electrifying Agriculture. Sejumlah 900 petani di Desa Klunjukan, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan mendapatkan listrik yang bersih dan terjangkau dari PLN pada seremonial peresmian pasang baru listrik daya 23.000 VA yang dilakukan oleh Sekda Kabupaten Pekalongan, M.Yulian Akbar.

Yulian mengapresiasi langkah yang dilakukan PLN dan pemerintah Desa Klunjukan atas inisiasi penggunaan konversi solar ke listrik.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus mendukung apa yang sudah di inisiasi yang nantinya Desa Klunjukan Bisa menjadi role model bagi desa desa lainnya mengenai penggunaan energi bersih ini,” ungkap Yulian pada Sabtu (24/2/2024).

Sejak tahun 1990 petani di Klunjukan mengairi sawah mereka menggunakan pompa yang dinyalakan menggunakan energi listrik dari genset. Setelah penggunaan energi listrik dari PLN, petani dapat mengurangi emisi yang timbul dari genset serta berharap mendapatkan optimalisasi dan efisiensi dari biaya produksi.

Sejumlah petani telah merasakan manfaat listrik PLN melalui program Electrifying Agriculture  ini, seperti Joko dari Dusun Mampang, Wonogiri dan Ilyas dari Bantul yang mengklaim terdapat penghematan biaya operasional 60% hingga 80%.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Mochamad Soffin Hadi yang ditemui dalam kesempatan berbeda menyampaikan bahwa pompa air di Desa Klunjukan ini merupakan salah satu bukti nyata kolaborasi antara pemerintah daerah khususnya pemerintah desa dengan PLN.

“Dari awalnya menggunakan tenaga disel dikonversi menjadi tenaga listrik, dimana mampu mengaliri sekitar 30-an hektare lebih dengan volume air 16 meter kubik. Pastinya nanti akan ada penghematan yang terjadi pada biaya operasional rekan-rekan petani terutama dari ongkos pengairan, karena biaya pembelian solar pastinya lebih mahal daripada harga listrik PLN,” tuturnya.

PLN mencatat hingga saat ini total lebih dari 37.000 pelanggan/pegiat agrikultur telah merasakan manfaat program Electrifying Agriculture di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Soffin berharap keberhasilan PLN dalam melaksanakan program ini di tahun 2023 akan terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya, yang menjadikan bukti nyata hadirnya BUMN untuk pertumbuhan sektor agrikultur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya