SOLOPOS.COM - Ilustrasi pinjol. (Istimewa).

Solopos.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan sanksi administratif kepada perusahaan fintech peer-to-peer lending (P2P Lending) PT Investree Radhika Jaya (Investree) karena dinilai melanggar ketentuan penyaluran pinjaman.

Hingga 12 Januari 2023, salah satu platform pinjaman online (pinjol) tersebut telah memiliki rasio tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) mencapai 12,58 persen, melebihi ambang batas yang ditetapkan OJK sebesar 5 persen.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

OJK terus melakukan pendalaman atas kasus Investree. Untuk pelanggaran ketentuan, OJK telah mengenakan sanksi administratif kepada Investree dan terus melakukan monitoring pengawasan. Selama belum ada pemenuhan, maka OJK akan menerapkan sanksi lanjutan sesuai ketentuan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman di Jakarta, Sabtu (14/1/2024) seperti dilansir Antaranews.

Agusman mengungkap hingga saat ini, OJK masih belum menerima adanya pengembalian izin dari Investree. Selama belum ada pemenuhan syarat tersebut, maka OJK akan menerapkan sanksi lanjutan sesuai ketentuan.

Selama proses pendalaman OJK, Agusman mengatakan pihaknya juga intens melakukan koordinasi dengan pihak Investree sebagai bentuk pengawasan offsite dan untuk terus mengetahui kondisi terkini perusahaan.

“Apabila ditemukan pelanggaran ketentuan lebih lanjut, OJK mengenakan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan yang berlaku antara lain berupa Peringatan Tertulis, Denda, Pembatasan Kegiatan Usaha, hingga dapat berupa Pencabutan Izin usaha,” ujarnya.

Pembiayaan UMKM

Sebelumnya, Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech OJK, Munawar Kasan mengatakan OJK terus mendorong dan memotivasi penyelenggara fintech lending untuk memberikan pembiayaan kepada sektor produktif seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“OJK terus memotivasi para penyelenggara (fintech lending) untuk memberikan pembiayaan kepada sektor produktif seperti UMKM sambil menjalankan fungsi pengawasan supaya teman-teman penyelenggara bisa terus memberikan layanan secara sehat,” katanya dalam Investree Conference 2022 sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Jumat.

Melalui berbagai konferensi yang diselenggarakan fintech lending, ia berharap dukungan untuk pembiayaan industri kreatif menjadi semakin besar karena masih sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap agar konferensi fintech lending dapat mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang hingga kini telah berhasil meng-onboard-kan lebih dari 20 juta UMKM ke marketplace.

“Karena itu, tingkat pendapatan mereka juga naik lebih dari 160 persen. Mari satukan visi dan misi untuk meningkatkan lapangan kerja baru yang berkualitas serta ekonomi inklusif dan berkelanjutan melalui 3I (inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ucapnya.

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan UMKM kreatif perlu didukung karena mereka masih mengalami kesulitan mengakses keuangan tradisional, padahal selama pandemi, sumbangsih UMKM kreatif terhadap Produk Domestik Bruto, serapan tenaga kerja, dan kinerja ekspor sangat besar.

“Kami berharap, penyelenggaraan Investree Conference 2022 dapat mendorong kesadaran masyarakat tentang besarnya kekuatan industri kreatif, membangkitkan optimisme seluruh pihak terhadap perkembangan sektor ini, dan meningkatkan sinergi antara industri kreatif dan platform pembiayaan inovatif seperti fintech lending agar terus tumbuh,” ucapnya.

Ia menambahkan borrower di sektor kreatif berkontribusi sebanyak 37 persen terhadap keseluruhan portofolio penyaluran pinjaman Investree sejak 2015, didominasi oleh pelaku usaha fesyen, konsultan kreatif, event organizer, agensi periklanan, pembuat konten, streaming platform, dan rumah produksi.

Total penyaluran pinjaman terhadap industri kreatif yang berhasil dicatatkan oleh Investree adalah sebesar Rp1,636 triliun dan terdiri dari 6.311 akun pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya