SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.ccom, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi untuk melanjutkan konsolidasi pada perdagangan akhir pekan, Jumat (23/2/2024).

Analis melihat saham-saham seperti EXCL, NCKL, hingga ELSA dapat dipertimbangkan untuk perdagangan hari ini.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan IHSG mengalami pelemahan serta ditutup pada level 7.339.63 pada perdagangan Kamis (22/2/2024). Secara teknikal, IHSG mengalami pullback dari level resistance 7.380.

“Selain itu, terlihat bahwa IHSG tertahan pada level support MA5, sementara itu indikator stochastic RSI berada dalam area overbought, dan terjadi penyempitan pada positive slope MACD,” tulis Phintraco Sekuritas, Jumat (23/2/2024).

Sehingga, lanjutnya, IHSG masih berpotensi untuk konsolidasi pada kisaran 7.300-7.380 pada perdagangan hari ini.

Dari dalam negeri, Phintraco Sekuritas melihat pasar merespons secara negatif terhadap rilis data current account yang menunjukkan penurunan dari kuartal III/2023 sebesar -US$1 miliar menjadi -US$1,3 miliar pada kuartal IV/2023.

Penurunan ini sejalan dengan perlambatan kinerja ekspor pada Januari 2024, yang tercatat mengalami penurunan sebesar -8,06% YoY.

Di sisi lain, nilai impor juga mengalami kenaikan sebesar 0,36% YoY. Kondisi ini tercermin dari neraca perdagangan bulan Januari 2024 yang turut menurun menjadi US$2,01 miliar.

Dari sisi regional, pasar menantikan rilis data China house price index yang dijadwalkan pada (23/2/2024).

Indeks harga rumah di China diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi -0,70%, dibandingkan dengan angka pada bulan Desember 2023 yang sebesar -0,40%.

Penurunan ini dipicu oleh perlambatan perekonomian di China yang menyebabkan terjadinya perlambatan dalam pertumbuhan harga properti di negara tersebut. Dampaknya berpotensi memperkuat pengaruh ketidakpastian dalam pasar keuangan global utamanya regional asia.

Dari pasar global, perhatian meningkat terhadap situasi ekonomi Jerman. Rilis data manufacturing PMI Jerman menunjukkan tren penurunan pada indeks PMI Jerman bulan Februari 2024 mencapai 42,30, yang lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 46,10, serta menurun dari angka pada bulan Januari 2024 yang mencapai 45,50.

Hal ini menggambarkan adanya tekanan yang terus berlanjut di sektor manufaktur Jerman, yang menjadi salah satu penopang perekonomian Jerman.

Sementara itu, pada Jumat (23/2/2024) pasar juga menantikan rilis data final GDP Jerman 4Q23. Meskipun diperkirakan akan ada sedikit perbaikan secara YoY, atau mencapai -0,20% dari angka sebelumnya sebesar -0,30%, tetapi proyeksi untuk GDP Growth Rate Jerman secara kuartalan diproyeksikan lebih rendah dari sebelumnya, diperkirakan mencapai -0,30% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 0,00%.

Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang terus berlanjut dalam prospek ekonomi Jerman. Adapun top picks Phintraco Sekuritas untuk perdagangan hari ini adalah EXCL, ULTJ, NCKL, CPIN, ENRG, dan ELSA.

Sebelumnya, IHSG  Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (22/2/2024) sore, ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 9,38 poin atau 0,13 persen ke posisi 7.339,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,90 poin atau 0,59 persen ke posisi 1.002,51.

“Kami perkirakan pergerakan IHSG yang masih cenderung volatile pasca Pemilihan Umum (Pemilu), dimana diperkirakan terjadi aksi profit taking dan investor masih wait and see akan kebijakan The Fed ke depannya,” ujar analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana seperti dilansir Antaranews di Jakarta, Kamis.

Dari mancanegara, risalah The Fed yang dirilis Rabu malam waktu Amerika Serikat (AS) memberikan gambaran bahwa para pejabat dalam kondisi wait and see untuk menurunkan suku bunga yang saat ini berada di level 5,25-5,5 persen, karena solidnya data perekonomian AS dan inflasi yang masih di atas target.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga BI-Rate di level 6 persen, deposit facility rate sebesar 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat di mana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 1,65 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku naik masing-masing 1,35 persen dan 1,14 persen.

Sedangkan tiga sektor terkoreksi adalah sektor teknologi turun paling dalam minus 0,34 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor kesehatan yang masing-masing minus 0,04 persen dan 0,34 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MPIX, WIRG, SMIL, VKTR dan PTPS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BAIK, MTWI, MMIX, NZIA, dan SWID.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.297.434 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,09 miliar lembar saham senilai Rp9,26 triliun. Sebanyak 297 saham naik, 228 saham menurun, dan 256 tidak bergerak nilainya.



Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya