SOLOPOS.COM - Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, belum lama ini. (Bisnis/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, JAKARTA – Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) secara historis memberikan penguatan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Kami cukup optimis kalau kita lihat dari sisi historical data pemilu sebelum-sebelumnya, dari pengalaman atau historical data pemilu-pemilu sebelumnya itu justru malah mendongkrak IHSG,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/2/2024) seperti dilansir Antaranews.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Ia menuturkan satu hari setelah pelaksanaan pemilu 2024, IHSG naik 1,3 persen secara harian. Kemudian, berdasarkan data pada 16 Februari 2024, IHSG naik 1,74 persen secara harian. Oleh karenanya, ia optimistis terhadap prospek pasar modal pascapemilu.

Meskipun optimistis, tetap perlu untuk memperhatikan kondisi pasar global saat ini karena adanya pelemahan ekonomi dunia dan tensi geopolitik.

“Tentunya optimisme tersebut, kita juga mesti melihat kondisi pasar global dengan pelemahan global dan juga tensi geopolitik saya pikir ini juga kita mesti harus mengkalkulasi terhadap target-target 2024,” ujarnya.

Pasar saham Indonesia sampai dengan 16 Februari 2024 masih menunjukkan penguatan di tengah perlambatan ekonomi global, di mana IHSG menguat 0,86 persen year to date (ytd) ke level 7.335,55, serta membukukan net buy sebesar Rp20,05 triliun ytd.

Sementara, indeks pasar obligasi Indonesia Composite Bond Index (CBI) pada 16 Februari 2024 menguat 0,60 persen ytd ke level 376,87.

Di sisi lain, antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat, tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp12,34 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 11 emiten hingga 16 Februari 2024.

Sementara itu, Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menilai perkembangan perekonomian dan geopolitik dunia lebih berdampak terhadap geliat pasar modal Indonesia dibandingkan hasil pelaksanaan Pemilu 2024.

“Sebetulnya tantangan yang masih sangat besar di tahun 2024 dan 2025 adalah kinerja pasar kita, IHSG, dan rupiah akan sangat dipengaruhi secara signifikan oleh arah suku bunga di Amerika Serikat,” ujar Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa.

Selain suku bunga bank federal AS, menurutnya tingkat inflasi serta proyeksi perlambatan ekonomi di negara-negara maju juga amat berpengaruh terhadap kondisi makro ekonomi Indonesia.

Ia mencatat bahwa kondisi perekonomian global tersebut juga berpotensi menurunkan harga komoditas sehingga akan memengaruhi neraca perdagangan Indonesia.

Selain itu, Rully menuturkan situasi kondisi geopolitik dunia yang semakin memanas serta banyaknya kekuatan ekonomi dunia yang juga melaksanakan pemilu tahun ini dapat meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.

Ia mengatakan bahwa IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2024 dan 2025 cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata 20 tahun terakhir sebelum pandemi.

“Jadi, kalau rata-rata 20 tahun terakhir sebelum pandemi itu di kisaran 3,5 sampai 4 persen, selama dua tahun mendatang mungkin hanya akan tumbuh 3,1, hingga 3,2 persen,” ucapnya.

Head of Research Team Mirae Asset Robertus Hardy menyatakan bahwa setelah pemilu usai, kini fundamental saham domestik kembali menjadi perhatian utama para investor.

Ia menyatakan hal ini terlihat ketika IHSG mengalami rally pada dua hari pasca pemilu, namun terkoreksi pada hari kelima pascapemilu karena respons pasar terhadap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang digelar mulai hari ini.

“Dengan terangkatnya ketidakpastian terkait pemilu [karena sudah ada hasil quick count], maka para investor, terutama investor asing akan kembali lagi melihat fundamental saham,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya