SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini Jumat (8/3/2024) berpotensi kembali naik dalam jangka pendek setelah menyentuh rekor tertinggi atau all time high (ATH) di level 7.373.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan di akhir pekan ini IHSG terlihat masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan jangka pendeknya setelah berhasil menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik. Salah satu faktor yang menopang pergerakan IHSG adalah musim rilis kinerja emiten.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Rilis data perekonomian cadangan devisa yang masih menunjukkan berada dalam kondisi stabil juga menjadi salah satu faktor penopang pergerakan IHSG,” ujar William, Kamis (7/3/2024) seperti dilansir Bisnis.

William memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 7.256-7.403. Rekomendasi saham pilihannya adalah ITMG, BBCA, AALI, BBNI, JSMR, BSDE.

Sementara itu, Tim Riset Phintraco Sekuritas menuturkan bahwa secara teknikal, IHSG tertahan di level resisten kuat di 7.375 setelah membentuk pola rising window, yang mengindikasikan adanya peluang untuk konsolidasi antara 7.350—7.385. Namun demikian, IHSG berhasil memecahkan rekor all time high.

“Secara teknikal, Indikator MACD menunjukkan sinyal golden cross dan tervalidasi dengan pelebaran pada slope positif, sementara indikator Stochastic cenderung bergerak naik menuju area oversold. Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan mengalami konsolidasi di rentang 7.350—7.385 pada Jumat,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas.

Dari global, sentimen pendukung IHSG all time high datang dari rilis data Consumer Credit Change di Amerika Serikat pada bulan Januari 2024 yang diproyeksikan meningkat menjadi US$9,25 miliar, atau naik dari angka sebelumnya sebesar US$1,56 miliar di Desember 2023.

Meskipun terjadi peningkatan dalam kredit konsumen, data inflasi AS menunjukkan penurunan menjadi 3,1% pada bulan Januari 2024. Penurunan Inflasi ini memberikan indikasi bahwa meskipun terjadi peningkatan konsumsi kredit, harga barang dan jasa cenderung stabil atau bahkan menurun, sehingga konsumen merasa lebih percaya diri terhadap prospek ekonomi ke depannya.

Dari regional, pasar tengah menantikan rilis data Jepang yang menunjukan optimistis terhadap perekonomian. Leading economic index prel pada Desember 2023 berada di level 110,20, serta didukung oleh data coincident index prel diproyeksikan akan tertahan pada level 115,90.

Di samping itu, perhatian juga tertuju pada rilis data inflasi Tiongkok Jumat (8/3/2024) yang diperkirakan akan meningkat menjadi 0,40% pada Februari 2024, dari sebelumnya -0,80% pada bulan Januari 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat konsumsi di Tiongkok mulai meningkat.

Dari domestik, terdapat penurunan pada cadangan devisa Indonesia di bulan Februari 2024, yang mencapai angka US$144 miliar, menurun dari level sebelumnya yang tercatat sebesar US$145 miliar pada Januari 2024. Penurunan ini secara disebabkan oleh proses pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah.

Meskipun terjadi penurunan, tetapi cadangan devisa masih menunjukkan kekuatan yang signifikan, hal ini ditunjukan dengan tingkat pembiayaan yang seimbang dengan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, yang secara jelas melebihi standar internasional sekitar 3 bulan impor. Sentimen-sentimen itu turut menopang IHSG untuk mencapai all time high pada penutupan perdagangan saham Kamis (7/3/2024).

Rekomendasi saham hari ini ialah TINS, MDKA, ACES, ADMR, TKIM.

Sebelumnya IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/3/2024) sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 44,16 poin atau 0,60 persen ke posisi 7.373,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,50 poin atau 0,25 persen ke posisi 996,56.

“Ketua Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell mengatakan ia masih memperkirakan adanya perubahan pada penurunan suku bunga tahun ini di hadapan Kongres AS,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, seperti dilansir Antaranews.

Jerome Powell menyatakan hal yang tepat untuk mulai menurunkan suku bunga The Fed pada tahun ini, namun, hanya apabila terdapat keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi secara berkelanjutan bergerak menuju target 2 persen.

Pelaku pasar merespons pernyataan itu sebuah indikasi memperkuat prospek pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini. Dari dalam negeri, posisi cadangan devisa (cadev) Februari 2024 sebesar US$144 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya sebesar US$145,1 miliar.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat di mana sektor barang baku paling tinggi yaitu 2,19 persen, diikuti sektor energi dan sektor infrastruktur yang naik masing- masing sebesar 0,92 persen dan 0,78 persen.

Sedangkan tiga sektor terkoreksi di mana sektor teknologi turun paling dalam minus 2,57 persen, diikuti sektor industri dan sektor barang konsumen nonprimer masing-masing minus 0,68 persen dan 0,36 persen.

Saham-saham yang menguat terbesar yaitu SURI, DGNS, TOSK, CUAN dan VKTR. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MPIX, IOTF, AEGS, BBYB, dan MAPA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.264.633 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,92 miliar lembar saham senilai Rp10,75 triliun. Sebanyak 287 saham naik, 233 saham menurun, dan 248 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya