SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (21/2/2024) sore ditutup melemah seiring menurunnya ekspektasi bahwa The Fed segera memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

IHSG ditutup melemah 3,58 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.349,02. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,45 poin atau 0,24 persen ke posisi 1.008,41.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Bursa regional Asia cenderung melemah sejalan dengan indeks bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS), karena menurunnya ekspektasi pemangkasan tingkat suku bunga yang lebih awal dari The Fed,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas di Jakarta, Rabu.

Dari dalam negeri, IHSG terkontraksi setelah salah satu pasangan calon dalam perhelatan pemilihan presiden berencana mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengajukan hak angket terhadap indikasi kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu).

Sementara itu Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20-21 Februari 2024 menetapkan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap sebesar 6 persen.

Suku bunga deposit facility juga tetap sebesar 5,25 persen, dan suku bunga lending facility tetap dipertahankan di level 6,75 persen.

“Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Februari 2024 di Jakarta, Rabu seperti dilansir Antaranews.

Keputusan tersebut mendukung langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024.

Selain itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga,” ujar Perry.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer yang meningkat sebesar 1,08 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 0,43 persen dan 0,30 persen.

Sedangkan tujuh sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus sebesar 1,58 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing yang turun sebesar 0,94 persen dan 0,89 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AHAP, SMLE, MTWI, ALII, dan JMAS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CGAS, UNTD, BJTM, NICE, dan BBYB.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.404.448 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,45 miliar lembar saham senilai Rp11,04 triliun. Sebanyak 221 saham naik, 326 saham menurun, dan 224 tidak bergerak nilainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya