SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di rentang 7.300 hingga 7.340 pada perdagangan Senin (18/3/2024) ini.

Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini. Tim Analis Phintraco Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi konsolidasi di area support 7.300 hingga 7340. Hal ini didukung oleh death cross pada Stochastic RSI di overbought area.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Dengan demikian, IHSG berpotensi konsolidasi di area support 7.300 – 7.340 pada Senin dengan pivot di level 7.350,” tulis tim analis, dikutip Bisnis.com, Senin (18/3/2024).

Lebih lanjut, pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup amblas 1,42% ke level 7.328 seiring dengan respons pasar terhadap realisasi neraca perdagangan Indonesia yang menurun signifikan pada Februari 2024.

Realisasi rilis data neraca perdagangan pada Februari 2024 mengalami penurunan signifikan menjadi US$0,87 miliar dari yang sebelumnya sebesar US$2,01 miliar.

Penurunan signifikan ini dipengaruhi oleh data ekspor yang mengalami penurunan mencapai -9,45%, sementara impor tumbuh signifikan sebesar 15,84% dari yang sebelumnya sebesar 0,36% di Januari 2024.

Adapun di pekan depan, terdapat rilis data pertumbuhan kredit pada Rabu (20/3/2024) yang diperkirakan akan tetap tumbuh solid pada Februari 2024. Di hari yang sama, terdapat rilis data keputusan tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia yang diperkirakan akan tetap di level 6%.

Dari sisi regional, pasar sedang menanti rilis data Retail Sales YoY Januari – Februari 2024 di China yang diperkirakan akan tumbuh 5,2% YoY dari yang sebelumnya 7,4% di Desember 2023.

Meskipun konsensus mengalami penurunan, akan tetapi konsensus tersebut masih merepresentasikan keyakinan pasar terhadap peningkatan penjualan ritel selama 12 bulan berturut-turut. Hal tersebut sejalan dengan realisasi inflasi China sebesar 0,70% YoY di Februari 2024.

Sementara di Eurozone, investor menanti rilis data CPI Inflation yang diperkirakan akan tumbuh 2,6% YoY di Februari 2024 dari yang sebelumnya 2,8% di Januari 2024.

Seiring dengan prediksi IHSG dan beberapa sentimen yang menyertainya, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham, di antaranya adalah ASSA, ESSA, MYOR, CTRA, ELSA, dan JSMR.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (15/3/2024) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 105,26 poin atau 1,42 persen ke posisi 7.328,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,12 poin atau 1,40 persen ke posisi 997,46.

“Bursa regional Asia terkoreksi setelah rilisnya data Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat (AS) periode Februari 2024 yang tercatat naik 0,6 persen month to month (mtm), setelah sebelumnya meningkat 0,3 persen (mtm) pada Januari, atau melebihi ekspektasi kenaikan 0,3 persen (mtm),” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Secara tahunan IHP melonjak 1,6 persen year on year (yoy), setelah sebelumnya meningkat 1,0 persen (yoy) pada Januari 2024, sehingga membuat pasar bertanya-tanya apakah The Fed mungkin menunggu lebih lama dari perkiraan untuk memangkas suku bunga acuannya.

Dari China, harga rumah baru pada Februari 2024 turun terbesar dalam 13 bulan terakhir, sementara People Bank of China (PBoC) mempertahankan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun tidak berubah pada 2,5 persen.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis surplus neraca perdagangan Indonesia periode Februari. menyempit tajam menjadi 0,87 miliar dolar AS, dari sebelumnya tercatat sebesar 5,46 miliar dolar AS pada bulan yang sama tahun 2023, atau jauh di bawah perkiraan pasar yang sebesar 2,32 miliar dolar AS.

Ini merupakan surplus neraca perdagangan terkecil sejak Mei 2023 lalu, karena ekspor turun di tengah impor yang melonjak.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi dan logistik yang naik sebesar 1,47 persen diikuti sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing-masing naik 0,37 persen dan 0,08 persen.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor keuangan turun paling dalam minus 1,96 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing minus 1,82 persen dan 0,95 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KICI, MITI, NIKL, IMJS dan TINS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CUAN, SMLE, IOTF, PTPS, dan UDNG.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.106.264 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,69 miliar lembar saham senilai Rp17,85 triliun. Sebanyak 226 saham naik, 312 saham menurun, dan 230 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya