SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan fase konsolidasi dengan pivot di level 7.300 pada perdagangan Jumat (1/3/2024). Saham ESSA, ELSA, EMTK, hingga LSIP dapat dicermati oleh investor.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menyatakan level support dan resistansi diperkirakan berada di rentang 7.250 – 7.350.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Secara teknikal, indikasi konsolidasi ditunjukkan oleh penyempitan negative slope MACD pasca pembentukan golden cross di Stochastic RSI pada oversold area. Menurut Phintraco, sentimen eksternal diperkirakan dominan.

Pasar dinilai akan merespons data inflasi di Amerika Serikat (AS) dan Jerman, serta data tingkat pengangguran di Jerman.

“PCE Price Index diperkirakan melambat ke 2,4% YoY di Januari 2024 dari 2,6% YoY di Desember 2023. Sementara inflasi Jerman diperkirakan melambat ke 2,6% YoY di Februari 2024 dari 2,9% YoY di Januari 2024,” tulis Phintraco, Kamis (29/2/2024) seperti dilansir Bisnis.com.

Sementara itu, dari dalam negeri, pasar dinilai akan merespons realisasi indeks manufaktur Indonesia dan inflasi Februari 2024. Indeks manufaktur diyakini masih berada pada level ekspansif, sementara inflasi masih berada di kisaran 2,5% YoY.

Untuk perdagangan Jumat (1/3/2024), Tim Riset Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham ESSA, ELSA, EMTK, MEDC, ARTO dan LSIP.

Sebelumnya, Presiden the Fed Boston-Susan Collins menyebut The Fed harus meluangkan waktu untuk menilai data sebelum membuat perubahan kebijakan.

Di sisi lain, meningkatnya optimisme terhadap kebijakan China yang mendukung pasar, dimana pemerintah China menerapkan berbagai langkah yang bertujuan untuk membatasi short-selling dan manipulasi pasar, sementara bank sentral menurunkan suku bunga untuk meningkatkan likuiditas.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (01/03) besok akan melaporkan data inflasi Indonesia periode Februari 2024, yang berpotensi naik di tengah lonjakan bahan pokok dan pangan.

Kementerian Keuangan melaporkan utang pemerintah pada akhir Januari 2024 menembus Rp8.253,09 triliun, atau meningkat 1,33 persen dibandingkan pada akhir Desember 2023 yang sebesar Rp8.144,69 triliun.

Adapun, utang pemerintah didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang kontribusinya sebesar 88,19 persen, dimana hingga akhir Januari 2024, penerbitan SBN tercatat sebesar Rp 7.278,03 triliun.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SMLE, VTNY, JKON, IOTF dan MEJA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VKTR, MMIX, AHAP, ALII dan VISI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.505.492 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,63 miliar lembar saham senilai Rp15,24 triliun. Sebanyak 239 saham naik, 292 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya