SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Sejumlah saham masih berpotensi memberikan cuan meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (2/4/2024).

Tim riset Phintraco Sekuritas menjelaskan pelemahan IHSG ini kemungkinan dipicu oleh kenaikan capital outflow dampak dari perubahan aturan oleh Otoritas Moneter Singapura terkait batas simpanan yang dijamin dari US$75.000 menjadi US$100.000 mulai 1 April 2024.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Selain itu, kenaikan indeks manufaktur China mencapai level 51,1 pada Maret 2024 dari 50,9 di Februari 2024. Hal ini meningkatkan appetite investasi di Negeri Tirai Bambu.

Data ekonomi domestik relatif solid. Indeks manufaktur naik ke 54,2 di Maret 2024 dari 52,7 di Februari 2024. Realisasi inflasi juga relatif berada di kisaran asumsi APBN 2024, tepatnya di 3,05% yoy pada Maret 2024.

Perbesar Seiring dengan proyeksi IHSG tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk perdagangan hari ini, Selasa (2/4/2024), yakni ACES, INCO, TLKM, EXCL, CPIN, dan BBTN.

Adapun, dalam sepekan IHSG berpeluang kembali ke atas level psikologis 7.300 dan potensi kembali ke area konsolidasi 7.300-7.380.

Rekomendasi saham pilihan pekan ini adalah bank (BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, BRIS), ritel (MAPI, ERAA, AMRT), dan konsumer (INDF, KLBF).

Phintraco Sekuritas menyebutkan pada perdagangan kemarin IHSG breaklow support pertama di 7.200. Bersamaan dengan pelemahan tersebut, terjadi pelebaran negative slope pada MACD dan terdapat indikasi losing momentum pada Stochastic RSI.

“Kondisi tersebut diikuti volume transaksi yang berada di atas rata-rata 1 bulan terakhir mengindikasikan tekanan jual masih cukup besar. Oleh sebab itu, waspadai support critical level 7.140-7.150,” kata tim riset seperti dilansir Bisnis.com.

Dalam riset berbeda, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan setelah rilis data perekonomian tingkat inflasi perkembangan pergerakan IHSG terlihat belum mampu mempertahankan support level terdekatnya.

Gelombang tekanan terlihat masih cukup besar mengingat rupiah turut mengalami pelemahan. “Di sisi lain sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” paparnya dalam publikasi riset.

William pun memprediksi IHSG masih berpotensi melemah dalam rentang 7.123-7.254 pada Selasa (2/4/2024). Rekomendasi saham pilihannya ialah INDF, JSMR, ASII, AALI, ASRI, EXCL, UNVR.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/4/2024) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor keuangan.

IHSG ditutup melemah 83,75 poin atau 1,15 persen ke posisi 7.205,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,88 poin atau 1,71 persen ke posisi 969,07.

“Bursa regional Asia bergerak menguat seiring sikap pelaku pasar yang merespon rilis data aktivitas manufaktur dan jasa China pada Maret tahun ini,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Dari mancanegara, Biro Statistik Nasional China menyampaikan PMI Manufaktur NBS resmi meningkat menjadi 50,8 pada Maret 2024, dari sebelumnya 49,1 pada Februari 2024, dan Aktivitas Jasa naik menjadi 53,0 pada Maret 2024 dari 51,4 pada bulan sebelumnya.

Dari dalam negeri, sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) tampaknya masih menjadi perhatian pasar, yang saat ini sudah ada pada agenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli, dimana mencuat beberapa nama menteri yang akan menjadi saksi.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,52 persen, yang mana inflasi disebabkan Inflasi Ramadhan seiring makanan, minuman dan tembakau serta transportasi.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor barang baku sebesar 0,32 persen.

Sedangkan sepuluh sektor terkoreksi dimana sektor keuangan turun paling dalam minus 2,70 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor kesehatan yang masing-masing minus 1,57 persen dan 1,56 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FWCT, SLIS, COCO, GPSO dan GJTL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni WIIM, ELIT, PSAB, BAIK, dan LMAX.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.253.544 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,90 miliar lembar saham senilai Rp11,48 triliun. Sebanyak 167 saham naik, 455 saham menurun, dan 167 tidak bergerak nilainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya