Bisnis
Rabu, 6 Maret 2024 - 07:44 WIB

IHSG Berpotensi Rebound, Cermati Saham-saham Ini

Hafiyyan  /  Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan hari ini Rabu (6/3/2024) dengan beberapa rekomendasi saham pilihan.

CEO Yugen Bersinar Sekuritas, Wiliam Surya Wijaya menyampaikan gelombang tekanan dalam pola pergerakan IHSG sebenarnya belum berakhir. Support level terdekat juga akan kembali diuji kekuatannya dalam perdagangan.

Advertisement

“Sentimen negatif penurunan IHSG masih dipengaruhi oleh lemahnya nilai tukar rupiah serta adanya fluktuasi harga komoditas,” paparnya dalam publikasi riset seperti dilansir Bisnis.com.

Investor juga akan memantau rilis cadangan devisa yang disinyalir masih akan mencerminkan kondisi kestabilan ekonomi. Hal itu diharapkan dapat membantu mendongkrak performa IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG William memprediksi IHSG cenderung bergerak pada rentang 7.207–7.373.

Rekomendasi saham pilihannya adalah BBCA, BBRI, TBIG, BBNI, ITMG, AKRA, UNVR, LSIP. Dalam riset berbeda, tim analis MNC Sekuritas menyebutkan IHSG terkoreksi 0,4% ke 7.247 kemarin dan masih didominasi oleh volume penjualan. Namun, koreksi IHSG masih tertahan MA60.

Advertisement

“Posisi IHSG sedang berada di awal wave c dari wave (ii) yang berarti IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.202-7.234 dahulu. Apabila IHSG tertahan oleh support di 7.197, maka IHSG berpeluang menguat kembali untuk menguji resistance 7.370-7.403,” tulis tim analis.

MNC Sekuritas memberikan rekomendasi saham pilihan hari ini seperti ACES, TOBA, PTBA, BRIS. Sebelumnya, pada perdagangan Selasa (5/3/2024) IHSG Kembali merosot turun 0,40% atau 29,288 poin ke level 7.247,460.

IHSG bergerak pada kisaran 7.238,339-7.305,447 sepanjang perdagangan. Sebanyak 20,54 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp9,62 triliun dan frekuensi sebanyak 1,23 juta kali.

Tercatat sebanyak 198 saham naik, 340 saham melemah, dan 236 saham lainnya berada di kondisi stagnan. Beberapa saham melonjak dan masuk daftar top gainers. Posisi pertama ada saham PT Himalaya Energi Perkasa Tbk. (HADE) yang naik 33,33% ke posisi Rp4 per sahamnya.

Advertisement

Posisi kedua dihuni saham PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) yang berhasil naik 22,09% ke posisi Rp525 per saham. Selanjutnya ada saham PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX) yang berhasil naik 21,49% ke posisi Rp147 per saham.

Posisi keempat dihuni oleh perusahaan yang bergerak di bidang pengembang properti atau saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk. (DADA) yang naik 16,67% ke posisi Rp7 per saham.

Posisi kelima atau terakhir ada saham PT Minna Padi Investama Tbk. (PADI) yang juga turut naik 14,29% ke posisi Rp8 per sahamnya. Selain top gainers saham, beberapa saham masih terpantau menjadi incaran beli dari investor asing.

Posisi pertama net foreign buy dihuni oleh saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan nilai beli bersih Rp55,6 miliar. Saham perusahaan energi batu bara milik konglomerat Garibaldi Thohir ini naik 3,54% atau 90 poin ke posisi Rp2.630 per saham.

Advertisement

Di posisi kedua saham incaran investor asing adalah saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dengan nilai beli bersih Rp26,0 miliar. Saham BUMN batu baraini naik 1,86% atau 50 poin ke posisi Rp2.740 per saham. Selanjutnya adalah saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan nilai beli bersih Rp21,6 miliar.

Saham batu bara Grup Salim dan Grup Bakrie ini naik 4,71% atau 4 poin ke posisi Rp89 per saham. Posisi berikutnya dihuni saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dengan nilai beli bersih Rp17,4 miliar. Saham batu bara Grup Banpu ini naik 3,03% atau 800 poin ke posisi Rp27.175 per saham.

Di posisi terakhir ada saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan nilai beli bersih Rp13,5 miliar. Saham perusahaan keluarga Panigoro ini melemah 1,44% ke posisi Rp1.370 per sahamnya.

“Dari eksternal, bursa regional Asia melemah seiring sikap pasar yang berhati-hati lebih menanti sejumlah pertemuan pada pekan ini, diantaranya jelang pertemuan dan pidato Chairman The Fed Jerome Powell di depan Kongres AS,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Pidato itu tentunya dinantikan oleh pasar, yang diprediksi Jerome Powell akan memberikan laporan terhadap perekonomian dan inflasi, sehingga akan memberikan pandangan terkait kapan waktu yang tepat untuk menurunkan tingkat suku bunga.

Selain itu, pada pekan ini pasar berspekulasi Bank Sentral Eropa (ECB) akan mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil, meskipun terjadi penurunan inflasi.

Kemudian, juga petunjuk hasil Kongres Rakyat Nasional China yang dikabari akan menetapkan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5 persen.

Dari dalam negeri, pasca-Pilpres dan legislatif, terdapat muncul usulan ke DPR untuk dilakukan hak angket terhadap indikasi kecurangan Pilpres, yang membuat pasar cenderung mencermati perkembangan situasi politik dalam negeri.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor energi yang naik sebesar 0,49 persen. Sedangkan sepuluh sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen non primer turun paling dalam minus 1,21 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor properti yang masing-masing minus 1,18 persen dan 1,10 persen.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.233.160 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,72 miliar lembar saham senilai Rp9,61 triliun. Sebanyak 198 saham naik, 340 saham menurun, dan 236 tidak bergerak nilainya.

Advertisement

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif