SOLOPOS.COM - Produk jamur crispy Ducrija bersama sejumlah produk UMKM dipajang di etalase Indomaret di kawasan terminal lama Sragen, Rabu (14/6/2023). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Produk jamur crispy Ducrija bikinan Anik Purwanti, 40, mantan tenaga kerja wanita (TKW) asal Kedungpanan, Ngarum, Ngrampal, Sragen, kian mudah ditemukan. Cemilan ini juga sudah tersedia di hampir semua toko modern seperti Alfamart dan Indomaret di Sragen.

Ini setelah Pemkab Sragen mewajibkan semua toko modern menjual produk UMKM yang ada di Bumi Sukowati sejak 2018 silam. “Produk kami hadir di toko modern sejak dua tahun lalu. Awalnya semua produk UMKM dikumpulkan untuk dikurasi. Setelah lolos kurasi, produknya bisa dijual di sana,” papar Giyanto, 45, suami dari Anik Purwanti, saat ditemui Solopos.com di sela-sela pameran di GOR Diponegoro Sragen, Kamis (1/6/2023).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Baru baru ini, produk jamur crispy ini juga lulus kurasi hingga diikutkan ekspo atau pameran di Jepang. Ada 80 bungkus yang dibawa ke Jepang. “Bukan diekspor, tetapi untuk kepentingan ekspo atau pemeran di sana. Yang bawa ke sana itu Bank Indonesia setelah produk Ducrija lulus kurasi,” jelas Giyanto.

Produk jamur crispy itu pun laris diborong warga yang datang berkunjung ke pameran di Jepang tersebut. Sebelum diikutkan pameran di Jepang, produk jamur Ducrija lebih dulu dipasarkan di Hongkong. Produk jamur crispy itu dijual di sebuah toko milik seorang WNI yang menjadi TKI di Hongkong. Jamur crispy Ducrija itu dipasarkan ke Hongkong melalui seorang relasi di lingkungan Pemkab Sragen. Namun, pasokan jamur crispy ke Hongkong untuk sementara berhenti karena kendala teknis.

Produk jamur crispy Ducrija diolah melalui beberapa tahap sehingga cemilan ini cukup renyah tanpa menyisakan minyak sedikit pun. Setelah digoreng, jamur crispy Ducrija dikeringkan melalui spinner hingga minyaknya berkurang. “Jamur yang telah di-spinner kemudian dikeringkan lagi dengan oven sehingga kandungan minyaknya benar-benar menghilang,” jelas Giyanto.

Produk jamur crispy Ducrija memiliki tujuh varian rasa di antaranya keju, sapi panggang, balado, lada hitam dan lain-lain. Anik juga menambah produk lain seperti jenang pati garut, keripik usus, baby fish crispy, keripik tempe, emping garut, keripik pisang dan lain-lain.

Anik merupakan mantan TKW yang pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Singapura dan Hongkong. Setelah bertahun-tahun bekerja sebagai TKW, Anik memutuskan pulang ke kampung halaman pada 2009. Ia kemudian mencoba peruntungan baru dengan menjajal usaha jamur tiram crispy. Bahan baku ia dapat dari kalangan petani pembudi daya jamur tiram yang tersebar di Sragen.

Pada awalnya, ia menjajakkan sendiri cemilan itu pakai gerobak dorong di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen. “Tiga bulan saya jualan di alun-alun pakai gerobak. Saya melayani pembelian eceran,” jelasnya.

Setelah menikah,  pada Februari 2012. Anik tetap melanjutkan usaha berjualan jamur crispy. Ia beruntung mendapat suami yang selalu memberi support dengan usaha yang ia rintis.

Berkat masukan seorang teman asal Jogja, Anik kemudian berinovasi membuat jamur crispy tanpa ada sisa minyak. “Saya harus wira-wiri naik motor dari Sragen ke Jogja selama sekitar setahun untuk belajar bisnis yang difasilitasi BMT Beringharjo. Di Jogja, saya belajar bagaimana mem-branding produk, belajar digital marketing, pembukuan dan lain-lain hingga akhirnya saya diwisuda,” ujarnya.

Untuk membuat cemilan jamur crispy itu lebih menarik, Anik membutuhkan sokongan modal. Ia kemudian mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI senilai Rp5 juta. Dana itu ia pakai untuk membeli mesin sealer standing pouch. “Awalnya saya menitipkan produk jamur crispy ke toko-toko dan warung makan yang tersebar di Sragen. Saya juga menawarkan langsung kepada sesama teman,” papar ibu dua anak ini.

Seiring berjalannya waktu, produk jamur crispy dengan brand DuCrija Snack makin dikenal publik. DuCrija merupakan kependekan dari Dunia Crispy Jamur. Hingga akhirnya, Anik mendapat kesempatan untuk meng-upgrade kemampuan bisnisnya. Setelah melalui kurasi, ia terpilih menjadi UMKM binaan Bank Indonesia (BI) Solo.

Ia kemudian mengikuti berbagai pelatihan dan pameran untuk meningkatkan penjualan melalui pasar online. “Pada 2018, sebelum pandemi, saya sudah merambah ke pasar online melalui marketplace Shopee, Tokopedia dan Bukalapak. Tapi, pasar offline juga tetap jalan. Ada beberapa distributor di luar Jawa yang turut memasarkan produk jamur crispy saya. Biasanya mereka pesan ratusan bungkus dalam sekali order,” jelasnya.

Untuk menunjang kemudahan dalam bertransaksi, Anik biasa memanfaatkan aplikasi BRImo. Menariknya, ia sudah menggunakan BRImo sejak 2018 atau jauh sebelum model transaksi nirsentuh atau cashless dikampanyekan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 yang mulai melanda Indonesia sejak Maret 2020. Anik juga sudah biasa menggunakan layanan QRIS untuk mempermudah transaksi keuangan, khususnya bagi pelanggan.

“Dengan BRImo, transaksi sesama BRI cepat dan gratis biaya admin. QRIS mempermudah, uang cepat masuk, mempermudah, murah, hemat waktu, efisien, tidak ribet karena tidak perlu mencari uang kembalian,” papar Anik.

Sementara itu, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan kinerja positif BRI tidak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit UMKM. Dalam penyaluran kredit UMKM, perseroan mengedepankan pemberdayaan yang secara langsung membantu dan mendorong peningkatan kapabilitas pelaku usaha tersebut.

Untuk itu, BRI pun terus memacu porsi kredit UMKM. Kredit segmen UMKM BRI porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp989,64 triliun. Targetnya mencapai 85% pada 2024.

“Kami optimistis kinerja BRI akan lebih baik di tahun 2023 ini dengan kredit yang diproyeksikan akan tumbuh di level 10%-12%. Pertumbuhan itu terutama didorong oleh segmen UMKM,” kata Amam dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya