SOLOPOS.COM - Ilustrasi transaksi digital keuangan. (bisnis.com)

Solopos.com, SOLO – Ada beberapa cara tarik tunai saldo Dana di Alfamart, Indomaret, dan mesin ATM yang perlu Anda ketahui.

Cara tarik tunai saldo Dana bisa dilakukan jika Anda butuh uang tunai. Sebelum melakukannya, Anda bisa melakukan transfer melalui Mobile Banking ke Dana lalu mengambil uang tunai melalui 3 tempat itu.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dompet digital Dana memiliki layanan penarikan uang tunai di ritel-ritel modern seperti Dandan, Lawson dan Alfamart. Namun layanan ini hanya bisa dimanfaatkan oleh pengguna akun Dana Premium.

Berikut beberapa cara tarik tunai saldo Dana yang yang dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (22/2/2024):

1. Cara Tarik Tunai Dana di Alfamart

  • Buka aplikasi Dana dan lakukan login.
  • Setelah itu pilih opsi “Cashout”
  • Pilih Alfamart sebagai agen pencairan Dana pada menu yang tersedia.
  • Aplikasi Dana akan menampilkan kombinasi kode token yang berlaku hanya hingga 5 menit.
  • Jika token tersebut kedaluarsa, Anda bisa meminta token baru dengan menekan tombol “Show Token”
  • Bawa perangkat smartphone Anda ke Alfamart
  • Sampaikan kepada kasir bahwa Anda ingin melakukan penarikan saldo Dana ke dalam bentuk tunai
  • Tunjukkan kode token yang Anda terima tadi dan tunggu kasir memproses permintaan Anda
  • Alfamart menawarkan penarikan tunai Dana dengan jumlah minimum sebesar Rp50.000 dan nominal maksimal mencapai Rp1 juta untuk tiap transaksi
  • Tunggu hingga kasir selesai memproses permohonan Anda.
  • Apabila transaksi berhasil, kasir akan memberikan uang tunai sejumlah nominal yang Anda minta.
  • Saldo di dalam dompet Dana Anda akan otomatis berkurang.

2. Cara Tarik Tunai Dana di Indomaret

  • Buka aplikasi Dana di HP Anda. Silakan login ke akun Dana Anda.
  • Pilih menu Cash Out.
  • Pilih metode penarikan menggunakan Indomaret.
  • Sampaikan ke kasir bahwa Anda ingin melakukan penarikan uang di Dana.
  • Kasir akan meminta informasi mengenai nomor HP akun Dana Anda.
  • Setelah itu, tekan tombol token dan masukkan PIN. Tunggu beberapa saat hingga token muncul.
  • Berikan token tersebut kepada kasir.Sampaikan jumlah nominal yang ingin Anda tarik.
  • Tunggu hingga kasir berhasil memproses

3. Cara Tarik Tunai Dana di ATM

  • Buka aplikasi Dana dan lakukan login
  • Pilih menu ‘Kirim’ pada halaman utama
  • Pilih ‘Rekening Bank’
  • Masukkan nama bank tujuan
  • Masukkan Nomor Akun tujuan
  • Masukkan jumlah yang ingin ditarik
  • Konfirmasikan jumlah total yang akan ditarik Masukkan PIN Dana
  • Status penarikan akan ditampilkan
  • Setelah itu, Anda dapat mengambil uang tunai yang sudah dikirim dari aplikasi DANA tersebut di ATM yang Anda tuju

Itulah sejumlah cara tarik tunai saldo Dana yang bisa Anda lakukan sesuai kebutuhan dan keinginan Anda.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Pendaftaran Balon Pilkada Bantul 2024 di PDIP Sepi Peminat

Pendaftaran Balon Pilkada Bantul 2024 di PDIP Sepi Peminat
author
Jumali , 
Imam Yuda Saputra Minggu, 28 April 2024 - 16:01 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (istimewa)

Solopos.com, BANTUL — Penjaringan atau pendaftaran bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati pada Pilkada Bantul 2024 di DPC PDIP sepi peminat. Hingga Minggu (28/4/2024), baru ada empat orang yang mendaftar, tapi baru satu orang yang mengembalikan formulir pendaftaran.

Hal itu pun membuat DPC PDIP Bantul memperpanjang batas akhir pengembalian formulir. Batas akhir pengembalian formulir yang sebelumnya dijadwalkan Sabtu (27/4/2024), diperpanjang hingga Senin (29/4/2024).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Memang kami perpanjang batas akhir pengembalian formulir. Kami tunggu sampai Senin [29/4/2024] pagi, karena Senin sore harus sudah pleno. Selasa [30/4/2024] datanya harus sudah kami kirim ke DPP,” ujar Sekretaris tim penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul DPC PDIP Bantul, Rajut Sukasworo, Minggu.

Koran Solopos

Menurut Rajut sampai Minggu siang, baru baru balon hasil penjaringan internal, yakni Joko Purnomo, yang telah mengembalikan formulir pendaftaran ke Kantor DPC PDIP Bantul. Sedangkan tiga balon lainnyaa sampai saat ini belum mengembalikan formulir. Ketiganya yakni Bejo WTP, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, dan Aryumadi.

“Pak Bejo [Bejo WTP] tidak tahu batas pengembalian formulir, padahal sudah kita beritahu dan jelaskan. Pak Halim, kemarin kan juga ke Bandung. Untuk Aryunadi, kita juga sudah sampaikan batas akhir pengembalian. Tapi beliau [Aryunadi] mengatakan jika tidak mengembalikan berarti tidak jadi mendaftar,” kata Rajut.

Lebih lanjut Rajut mengungkapkan, jika saat ini ketertarikan para kandidat mendaftar jadi balon pada Pilkada Bantul 2024 sepi peminat. Ia menduga kondisi Pemilu 2024, menjadi salah satu alasan, kenapa banyak kandidat enggan mendaftar.

Emagazine Solopos

“Sepi peminat, karena pemilu kemarin sudah capek semua. Memang kondisinya seperti itu, jadi tidak ada yang tertarik,” terangnya.

Terpisah, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengaku akan segera mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC PDIP Bantul. “Karena ini hari Minggu, rencana saya besok. Besok saya mengembalikan formulir ke PDIP. Kalau yang Golkar sudah,” ujar Abdul Halim Muslih.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Mplegung Sapi, Ritual Memandikan Ternak di Tradisi Bersih Dusun Jatinom Klaten

Mplegung Sapi, Ritual Memandikan Ternak di Tradisi Bersih Dusun Jatinom Klaten
author
Burhan Aris Nugraha Minggu, 28 April 2024 - 16:00 WIB
share
SOLOPOS.COM - Peternak memandikan sapi di Kedung Tanggul Rejo Guyub Rukun saat digelar tradisi mplegung sapi di Dukuh Bunder-Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Minggu (28/4/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah warga membawa hewan ternak untuk dimandikan saat tradisi Mplegung Sapi dan Dawetan di Kedung Tanggul Rejo Guyub Ruku,n Dukuh Bunder-Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Minggu (28/4/2024) pagi.

Kegiatan itu menjadi bagian rangkaian tradisi bersih dusun yang digelar rutin setiap tahun. Usai dimandikan di kedung tersebut, puluhan sapi itu kemudian dijemur. Warga kemudian menggelar doa bersama serta melakukan ritual memercikkan air suci ke arah sapi.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Puncaknya, warga menggelar tradisi dawetan. Tak hanya diminum sendiri, peternak meminumkan dawet ke sapi mereka dengan harapan bisa menghasilkan susu yang banyak dan mengangkat kesejahteraan peternaknya. Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan pemeriksaan kesehatan hewan oleh petugas Puskeswan Jatinom.

Koran Solopos

Warga memercikan air suci saat tradisi mplegung sapi di Dukuh Bunder-Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Minggu (28/4/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Warga membawa ternak sapinya saat Warga memercikan air suci saat tradisi mplegung sapi di Dukuh Bunder-Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Minggu (28/4/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Emagazine Solopos

 

Petugas Puskeswan Jatinom bersiap menyuntikkan vaksin ke sapi milik warga saat kegiatan mplegung sapi di Dukuh Bunder-Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Minggu (28/4/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Strategi Punya Rumah buat Generasi Milenial dan Z

Strategi Punya Rumah buat Generasi Milenial dan Z
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Minggu, 28 April 2024 - 15:49 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi beli properti. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Berdasarkan estimasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 81 juta Generasi Milenial dan Gen Z diperkirakan belum memiliki rumah. Lantas bagaimana strategi agar kaum milenial dan Gen Z bisa punya rumah?

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hasil sensus penduduk pada 2020 mencapai 270,20 juta jiwa yang didominasi oleh Generasi Milenial dan Gen. Z.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dominasi penduduk usia produktif itu menjadi potensi yang besar bagi mereka untuk memiliki rumah, sebagai salah satu kebutuhan dasar, selain sandang dan pangan.

Banyak indikator yang menyebabkan generasi produktif itu belum memiliki rumah, antara lain, keterbatasan kemampuan finansial hingga kemungkinan belum terpikirkan untuk memiliki rumah.

Padahal, selain memang karena kebutuhan dasar–selain harga rumah yang terus naik dari tahun ke tahun–properti bangunan ini dapat menjadi investasi jangka panjang bagi generasi Milenial dan Gen Z.

Strategi punya rumah

Perencana keuangan dari Lintar Financial Agus Helly menyebutkan ada sejumlah strategi yang perlu dilaksanakan kalangan Milenial dan Gen Z untuk memiliki rumah menyesuaikan dengan pendapatan. Berikut strategi yang dilaksanakan secara bertahap karena saling berkaitan.

Koran Solopos

1. Menetapkan tujuan

Yang perlu dipahami Generasi Milenial dan Z yakni menetapkan tujuan untuk memiliki rumah, yakni apakah merupakan sebuah kebutuhan atau keinginan.

Apabila memahami memiliki rumah adalah sebuah kebutuhan, maka langkah selanjutnya ada menyesuaikan dengan kemampuan keuangan sehingga kondisi itu perlu disadari secara realistis.

“Ada Milenial atau Generasi Z yang punya pendapatan Rp50 juta ke atas/tahun, ada juga di bawah, itu yang menyesuaikan upah minimum regional artinya harus tahu diri dulu, being realistic,” ucap Agus sebagaimana dilansir Antara, Minggu (28/4/2024).

2. Penganggaran

Setelah memiliki ketetapan tujuan memiliki rumah, maka strategi kedua adalah terkait penganggaran (budgeting) yang perlu disiapkan sesuai kemampuan.

Untuk poin ini, Generasi Milenial dan Generasi Z perlu pintar-pintar mengelola penghasilan, yakni menyisihkan sebagian pendapatan setelah dikurangi beberapa pos anggaran untuk kebutuhan penting atau utama lainnya.

Penghasilan yang disiapkan dalam jangka waktu tertentu tersebut diharapkan sebagai awal untuk membayar uang muka atau down payment (DP) rumah. Semakin besar DP, maka besaran angsuran kredit dan waktu angsuran dapat diperpendek.

Misalnya, dalam dua tahun atau menyesuaikan kemampuan, sejumlah dana sudah bisa terkumpul yang digunakan untuk membayar DP. Setelah dana DP terkumpul, langkah berikutnya menentukan besaran cicilan per tahunnya.

Emagazine Solopos

3. Eksplorasi opsi: membeli rumah atau sewa

Strategi ketiga yang dapat diperhitungkan Generasi Milenial dan Generasi Z adalah opsi membeli rumah untuk tempat tinggal sendiri atau membeli rumah untuk sewa. Kedua opsi itu berkaitan erat dengan penentuan awal ketika menetapkan tujuan memiliki rumah.

Apabila untuk tempat tinggal, maka rumah menjadi hunian yang memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada penghuninya dan apabila untuk sewa, maka mereka mendapatkan penghasilan tambahan sebagai pendapatan pasif di luar gaji bulanan.

Agus Helly mencontohkan ketika 15 tahun lalu dia membeli rumah di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali seharga Rp300 juta.

Kemudian, ia pun menyewakan rumah tersebut dengan pendapatan pasif yang masuk per tahun mencapai Rp80 juta. Nilai sewa itu bisa berpotensi naik menjadi di atas Rp100 juta per tahun apabila memiliki fasilitas kolam renang.

4. Memanfaatkan dukungan Pemerintah

Strategi berikutnya adalah memanfaatkan dukungan dari Pemerintah, misalnya stimulus atau kucuran subsidi untuk pemilikan rumah atau kredit pemilikan rumah (KPR).

Sebagai generasi yang dekat dan melek teknologi, informasi tersebut banyak disediakan Pemerintah termasuk melalui perbankan yang salah satunya disebarluaskan melalui media sosial dan kanal digital lainnya.

5. Kolaborasi

Interaktif Solopos

Generasi Milenial dan Gen Z perlu mempertimbangkan opsi kolaborasi misalnya dengan calon pasangan yang juga memiliki penghasilan, bagi mereka yang berencana untuk menikah.

6. Meningkatkan keterampilan

Apabila penghasilan yang disisihkan dan upaya kolaborasi untuk memiliki rumah dirasa masih kurang dan perlu tambahan penghasilan, maka generasi produktif tersebut dapat meningkatkan keterampilan.

Sebagai generasi yang melek dengan teknologi, sejumlah opsi bisa mendatangkan tambahan cuan misalnya mengkonversi hobi menghasilkan rupiah, salah satunya menjadi kreator konten di media sosial atau keterampilan yang lain yang bisa mendatangkan pendapatan yang halal.

7. Eksplorasi wilayah alternatif

Generasi Milenial dan Z perlu memetakan wilayah permukiman yang memiliki potensi salah satunya soal nilai rumah tersebut dapat naik dari tahun ke tahun karena berkaitan dengan investasi.

Kenaikan harga

Kenaikan harga rata-rata rumah di Indonesia yang tertinggi pada 2024 ternyata terjadi Bali, tepatnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Deputi Regional Manager (DRM) Business Kantor Wilayah III PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Carly Tambunan mengungkapkan rata-rata harga rumah pada 2024 tertinggi terjadi di Kabupaten Badung, Bali, mencapai Rp900 juta atau naik 41,07 persen dibandingkan 2023 mencapai Rp638 juta.

Sedangkan harga rumah di Kota Denpasar pada 2024 rata-rata mencapai Rp863 juta atau naik 30,56 persen jika dibandingkan 2023 mencapai Rp661 juta.



Generasi Milenial dan Gen Z perlu mempertimbangkan opsi kolaborasi misalnya dengan calon pasangan yang juga memiliki penghasilan, bagi mereka yang berencana untuk menikah.

6. Meningkatkan keterampilan

Apabila penghasilan yang disisihkan dan upaya kolaborasi untuk memiliki rumah dirasa masih kurang dan perlu tambahan penghasilan, maka generasi produktif tersebut dapat meningkatkan keterampilan.

Sebagai generasi yang melek dengan teknologi, sejumlah opsi bisa mendatangkan tambahan cuan misalnya mengkonversi hobi menghasilkan rupiah, salah satunya menjadi kreator konten di media sosial atau keterampilan yang lain yang bisa mendatangkan pendapatan yang halal.

7. Eksplorasi wilayah alternatif

Generasi Milenial dan Z perlu memetakan wilayah permukiman yang memiliki potensi salah satunya soal nilai rumah tersebut dapat naik dari tahun ke tahun karena berkaitan dengan investasi.

Kenaikan harga

Kenaikan harga rata-rata rumah di Indonesia yang tertinggi pada 2024 ternyata terjadi Bali, tepatnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Deputi Regional Manager (DRM) Business Kantor Wilayah III PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Carly Tambunan mengungkapkan rata-rata harga rumah pada 2024 tertinggi terjadi di Kabupaten Badung, Bali, mencapai Rp900 juta atau naik 41,07 persen dibandingkan 2023 mencapai Rp638 juta.

Sedangkan harga rumah di Kota Denpasar pada 2024 rata-rata mencapai Rp863 juta atau naik 30,56 persen jika dibandingkan 2023 mencapai Rp661 juta.



Berdasarkan catatan bank pelat merah itu, harga rata-rata rumah di Denpasar dan Badung itu naik di atas 20 persen per tahunnya.

Bahkan, kenaikan harga rumah di Bali selatan itu jauh lebih tinggi dibandingkan kota-kota di seluruh Indonesia termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan data Flash Report Rumah123 edisi Januari 2024, tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,9% pada Desember 2023 dibandingkan sejak Desember 2022.

Ada pun Jakarta mencapai 2% dan kota penyangga lainnya yakni Bogor sebesar 3,8%, Bekasi 3,3%, Tangerang 2,8%, dan Depok 2,4%.

Sementara itu, di wilayah lain di Bali yakni di Kabupaten Klungkung rata-rata harga rumah pada 2024 mencapai Rp365 juta atau naik 16,61 persen dibandingkan 2023 mencapai Rp313 juta.

Adapun di Kabupaten Tabanan, harga rata-rata rumah pada 2024 mencapai Rp431 juta atau naik 19,3% dibandingkan 2023 mencapai Rp361 juta.

Wilayah tersebut merupakan segmentasi rumah nonsubsidi, sedangkan wilayah lain di Bali rata-rata merupakan rumah subsidi, di antaranya di Kabupaten Buleleng, Jembrana dan Karangasem.

Ditinjau dari sisi usia, rata-rata usia debitur yang mengambil kredit di bank BUMN itu terbanyak dari Generasi milenial yakni rentang usia 21-30 tahun atau tergolong usia produktif.

Kebiasaan menunda atau terlalu sering menghamburkan uang untuk nongkrong atau memenuhi keinginan yang belum penting, sepertinya perlu dipikirkan matang-matang Generasi Milenial dan Z untuk masa depan khususnya dalam kepemilikan aset properti.



Apabila terus menunda dan tidak memikirkan masa depan untuk memiliki rumah, tanpa disadari harganya terus naik dari tahun ke tahun. Jika terus menunda, memiliki rumah bisa jadi hanya menjadi impian.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories