SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Mata uang rupiah disebut akan berada pada level Rp16.000 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa (16/4/2024) pekan depan.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan mata uang rupiah di pasar internasional sebenarnya telah menyentuh level Rp16.000 per dolar AS. Namun, karena perdagangan domestik saat ini libur Lebaran, maka data perdagangan masih menunjukkan level Rp15.848 per dolar AS.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Rupiah secara internasional memang melemah, tetapi pasar dalam negeri saat ini tutup. Jadi, jika nanti dibuka bisa langsung ke Rp16.000 karena fluktuasi di libur panjang ini cukup tinggi,” kata Ibrahim kepada Bisnis, Jumat (12/4/2024).

Lebih lanjut Ibrahim menyebutkan pelemahan mata uang rupiah murni merupakan faktor global. Di mana dolar AS merangkak naik karena kondisi geopolitik dan data ekonomi AS yang jauh dari perkiraan ekonom. Meski rupiah mengalami pelemahan, Ibrahim menyebutkan Bank Indonesia akan melakukan intervensi salah satunya melalui cadangan devisa negara.

Pada riset sebelumnya, dia juga mengatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada Maret 2024 melanjutkan tren penurunan.

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 mencapai US$ 140,4 miliar, menurun dibandingkan posisi pada akhir Februari 2024 sebesar US$ 144,0 miliar.

Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Meski turun, posisi cadangan devisa tersebut tetap tinggi.

Di samping itu, Bank Indonesia juga menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga, seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Sentral serta peran pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada libur Lebaran 2024, bahkan menembus Rp16.000.

Terakhir kali nilai tukar mata uang Indonesia menembus level tersebut pada Maret 2020. Adapun, berdasarkan data dari Google Finance, rupiah saat ini bercokol di level Rp16.003,10 per dolar AS pada Kamis (11/4/2024) pukul 19.00 WB.

Posisi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang bertengger pada level Rp16.002, Rabu (10/4/2024). Meski demikian, jika mengacu data Bloomberg pada perdagangan Jumat pekan lalu (5/4), rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,28% ke Rp15.848.

Sementara itu indeks dolar terpantau naik 0,11% ke level 104,010. Jika ditarik mundur, berdasarkan data Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar sempat menembus Rp16.000 pada 3 April 2020. Kala itu nilai tukar mata uang Indonesia menembus Rp16.300 per dolar AS.

Namun demikian, berdasarkan catatan Bisnis, pelemahan nilai tukar rupiah sudah lebih dulu terjadi pada Maret 2020. Tercatat, pada 20 Maret 2020 berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, rupiah berada di posisi Rp16.273 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang melemah pada 2020 tersebut, sempat membuat Presiden Joko Widodo turun tangan. Menurutnya, sentimen pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia, membuat sektor keuangan di seluruh dunia mengalami guncangan dan kepanikan.

Pada saat itu, Jokowi mengaku telah berbicara dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang beranggotakan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Ketua Lembaga Penjaminan Simpanan untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tidak kembali melemah. Bahkan, secara khusus Jokowi meminta Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di tengah tingginya tekanan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya