Bisnis
Rabu, 28 Februari 2024 - 14:25 WIB

Cegah Mahasiswa Terjerat Pinjol, BSI Hadirkan Deposito Wakaf

Galih Aprilia Wibowo  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna. (Istimewa/BSI).

Solopos.com, SOLO — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menghadirkan solusi biaya pendidikan agar mahasiswa tidak terjerat pinjaman online (pinjol) melalui cash wakaf linked deposito (CWLD).

Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menjelaskan saat ini CWLD untuk wakaf beasiswa mahasiswa tidak mampu masih difokuskan di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Advertisement

Namun pihaknya mengaku terus mengembangkan potensi CWLD dengan beberapa institusi pendidikan lainnya guna mendorong inklusi produk syariah yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

“BSI Deposito Wakaf menjadi solusi untuk permasalahan ekonomi bagi mahasiswa yang saat ini masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Pada skema ini, BSI bekerja sama tripartit dengan nazhir yang dapat berasal dari internal maupun eksternal kampus dan himpunan alumni kampus terkait,” terang Anton saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (27/2/2024).

Advertisement

“BSI Deposito Wakaf menjadi solusi untuk permasalahan ekonomi bagi mahasiswa yang saat ini masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Pada skema ini, BSI bekerja sama tripartit dengan nazhir yang dapat berasal dari internal maupun eksternal kampus dan himpunan alumni kampus terkait,” terang Anton saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (27/2/2024).

Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif [pemberi wakaf] untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.

Melalui kolaborasi ini, lanjut Anton, pihaknya memberikan layanan keuangan untuk membantu nazhir wakaf mengelola pokok dana wakaf yang dikumpulkan dari alumni dalam bentuk deposito.

Advertisement

Hal ini bertujuan untuk mendorong inklusi produk syariah baik untuk para civitas akademika kampus, maupun untuk mahasiswa tidak mampu di universitas tersebut guna mendorong keberlanjutan pendidikan melalui BSI Deposito Wakaf.

Anton menjelaskan bagi hasil dari rekening deposito wakaf tersebut secara otomatis diterima oleh nazhir setiap bulannya untuk dapat disalurkan kepada mahasiswa yang membutuhkan.

Melalui kolaborasi program ini, Anton berharap dapat mencukupi kebutuhan biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa sehingga dapat terhindar dari pinjol yang menjerat.

Advertisement

Dalam kesempatan yang sama, dia menjelaskan Himpunan Alumni IPB makin intensif menggarap program CWLD sebagai layanan keuangan inovatif untuk pendanaan beasiswa bagi mahasiswa IPB yang mengalami kesulitan ekonomi dalam menyelesaikan pendidikannya.

Komitmen Penempatan Dana

Anton menjelaskan kolaborasi BSI dan perguruan tinggi beserta alumni IPB ini merupakan salah satu upaya memperkuat ekosistem zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) melalui inisiasi produk deposito wakaf. Dia menguraikan hal ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Anton menjelaskan bahwa produk BSI Deposito Wakaf Seri 01 – Alumni IPB ini telah diluncurkan pada 23 November 2023 lalu. Produk BSI Deposito Wakaf Seri 01-Alumni IPB telah berhasil menghimpun komitmen penempatan dana lebih dari Rp14 miliar.

Advertisement

Lebih jauh Anton memaparkan, melalui proyek ini diharapkan mahasiswa tidak ada lagi yang terjerat pinjol dengan bunga selangit untuk keperluan pendidikannya. Pihaknya memiliki cita-cita mulia agar jangan sampai ada mahasiswa yang tidak mampu menyelesaikan pendidikannya akibat ketidakmampuan ekonomi.

Deposito wakaf ini menghimpun minimal penempatan sebesar Rp1 juta dengan jangka waktu deposito selama satu tahun.

Dana nasabah dari alumni IPB tersebut akan kembali utuh setahun kemudian dan hanya imbal hasilnya yang akan diberikan kepada mahasiswa IPB dalam bentuk beasiswa.

Hal ini merupakan bagian dari komitmen kuat alumni IPB dalam mendukung keberlangsungan pendidikan di almamater mereka.

Anton menekankan program ini bukan sekadar proyek percontohan. Tetapi ke depan akan terus dikembangkan sehingga diharapkan dapat menjadi solusi nyata yang besar dan masif bagi masalah kemiskinan dan pendidikan di Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif