SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Jelang keputusan dividen sejumlah bank jumbo, Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat pada perdagangan Senin (4/3/2024) hari ini.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pola pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri maupun dari regional.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Fluktuasi harga komoditas dan pergerakan nilai tukar rupiah menjadi faktor yang dapat mempengaruhi pola gerak IHSG dalam jangka pendek.

“Selain itu masih tercatatnya capital inflow sepanjang 2024 turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG,” papar William dalam publikasi risetnya seperti dilansir Bisnis.com.

William memperediksi IHSG hari ini bergerak di rentang 7.256-7.373. Rekomendasi saham pilihannya adalah INDF, BMRI, AALI, JSMR, ITMG, SMGR, BSDE, AKRA.

Sementara itu, pekan lalu IHSG menurun pada perdagangan sepekan 26 Februari-1 Maret 2024 seiring dengan terkoreksinya aktivitas transaksi saham.

Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) sepekan lalu cenderung menurun. Kapitalisasi pasar sepekan terkoreksi 0,27% menjadi Rp11.572 triliun dari Rp11.603 triliun pada pekan sebelumnya.

Sepekan, Saham Tommy Soeharto HUMI hingga Tahir MAYA Masuk IHSG juga turun 0,55% ke level 7.295,095 dari 7.335,454 pada penutupan pekan yang lalu. Kemudian, frekuensi transaksi harian selama sepekan melemah 2,01% menjadi 1,269 juta kali transaksi dari 1,295 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.

“Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan menurun 13,08% menjadi 15,41 miliar lembar saham dari 17,72 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian BEI juga turun 26,56% menjadi Rp10,15 triliun dari Rp13,82 triliun pada pekan sebelumnya,” dikutip dari siaran pers BEI.

Pergerakan investor asing pada pada Jumat (1/3/2024) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp388,4 miliar. Sepanjang tahun 2024 investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp18,05 triliun.

Pada Senin (26/2/2024), perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka oleh PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) dan Yayasan Puteri Indonesia dalam rangka pembekalan literasi finansial untuk 45 finalis Puteri Indonesia 2024.

Kemudian pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold (MDKA) mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp1,5 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus).

Bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pada Selasa (27/2/2024), PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI.

VISI merupakan perusahaan ke-19 yang tercatat di BEI pada tahun 2024 dan bergerak pada sektor perindustrian dengan sub industri peralatan kantor.

Dengan tercatatnya VISI, jumlah perusahaan tercatat di BEI adalah sebanyak 921. Kemudian pada Rabu (28/2/2024), Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap III Tahun 2024 (PYFA01CN3) dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp400 miliar dan jangka waktu dua tahun. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi adalah idBBB+ (Triple B+).

Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 15 emisi dari 14 emiten senilai Rp15,28 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 549 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp467,34 triliun dan USD32,362 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp5.810,39 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.

Sementara IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/3/2024) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 4,20 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.311,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,03 poin atau 0,21 persen ke posisi 987,89.

“Bursa regional Asia menguat seiring dengan sikap pelaku pasar yang merespon laporan ekonomi Amerika Serikat (AS), di mana Personal Consumption Expenditure (PCE) Index meningkat 0,3 persen month to month (mtm) pada Januari 2024, sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 0,3 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya seperti dilansir Antaranews.

Data PCE Index tersebut membuat pelaku pasar semakin berspekulasi bahwa bank sentral AS The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada Juni 2024.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat di mana sektor properti paling tinggi yaitu 0,29 persen, diikuti sektor energi dan barang konsumen non primer yang naik masing- masing sebesar 0,22 persen dan 0,14 persen.

Lima sektor terkoreksi dimana sektor keuangan turun paling dalam minus 0,83 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing-masing minus 0,68 persen dan 0,36 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MUTU, VISI, SMLE, FILM dan TAYS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ALII, VKTR, FIRE, MMIX, dan WIDI.



Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.229.532 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,52 miliar lembar saham senilai Rp10,75 triliun. Sebanyak 231 saham naik, 285 saham menurun, dan 242 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya