SOLOPOS.COM - Sejumlah model memeragakan busana rancangan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi dalam Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2021 di Aquatic Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (18/11/2021). JMFW 2021 menampilkan busana Muslim hasil karya 12 'brand' mode muslim, 12 'brand' mode konvensional, serta 15 calon desainer dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz.

Solopos.com, JAKARTA–Indonesia akan mendeklarasikan diri sebagai pusat fesyen muslim dunia pada 2024 sejalan dengan upaya terus menerus seluruh pihak untuk memasarkan produk-produk halal Tanah Air ke tingkat global.

“Fesyen muslim kita akan mendeklarasikan tahun depan sesuai dengan amanah perintah Pak Wapres dengan Pak Presiden tentunya bahwa tahun depan kita akan mendeklarasikan menjadi pusat fesyen modest dunia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi saat publikasi kinerja ekspor produk halal Indonesia di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dia mengatakan Indonesia ingin mendominasi panggung global, dengan fokus pada pasar-pasar yang dianggap kunci untuk mendukung eksistensi fesyen muslim Indonesia di kancah internasional.

Didi menambahkan pihaknya bersama Bank Indonesia dan Kemenkop UKM terus giat mempromosikan fesyen Indonesia ke level internasional. Fesyen modest merupakan gaya berpakaian yang menekankan pada penutupan tubuh yang lebih tertutup dan tidak terlalu menampilkan lekuk tubuh yang berlebihan.

Konsep fesyen modest ini kemudian menjadi populer karena mampu memadukan nilai-nilai religius dengan fesyen. “Saya, dari BI juga dan dari Kemenkop UKM mempromosikan terus fesyen-fesyen muslim ke pasar global,” ucap Didi.

Didi mengatakan salah satu upaya dilakukan dengan mengikutsertakan fesyen dalam negeri untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai pekan fesyen ternama, di antaranya New York Fashion Week, Paris Fashion Week, London Fashion Week, dan Jakarta Muslim Fashion Week.

“Kami akan mengangkat modest fashion kita atau muslim fesyen kita di kancah internasional karena kita mengikutinya di platform-platform fashion week dunia yang memang terkenal,” kata Didi.

Menurut Didi, fesyen modest dan fesyen muslim hanya memiliki perbedaan utama yang terletak pada hijab. Fesyen tanpa hijab disebut fesyen modest, sementara dengan hijab disebut fesyen muslim.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Arief Hartawan mengatakan pihaknya siap mendukung visi Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia.

Dia menjelaskan dengan banyaknya desainer Indonesia dan kekayaan wastra tanah air dapat membuat Indonesia mampu bersaing di panggung fesyen global. “Desainer-desainer kita, bahannya, wastra Indonesia itu luar biasa dari Sabang sampai Merauke. Mau kain tenun, batik itu bisa dimodifikasi menjadi sesuatu yang sangat penting,” urainya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat, Juan Permata Adoe, mengatakan fesyen muslim memiliki potensi besar untuk dikembangkan oleh pelaku usaha di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya saat ditemui Solopos.com dalam acara Seminar Nasional Bangkit Bersama dan Semakin Berdaya di hotel Alila Solo, Jumat (3/3/2023). “Fesyen muslim bisa dikembangkan sampai skala ekspor untuk Indonesia, karena nilainya sendiri sampai US$ 3 miliar [Rp46 triliun] secara global,” ujar Juan.

Juan mengatakan kolaborasi pengembangan pasar fesyen muslim di Indonesia harus mulai dilakukan agar ekspor dari Indonesia terus tumbuh.

Selain kolaborasi, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) juga memfasilitasi pertumbuhan fesyen muslim di Indonesia dengan mengadakan Jakarta Muslim Fashion Week.

Juan juga menyarankan praktik ekspor yang menerapkan net-zero emissions atau nol emisi agar produk yang diekspor tidak dikenai pajak emisi karbon. Penerapan net-zero emissions ini menurutnya adalah tantangan baru yang harus segera dihadapi.

“Pengusaha Indonesia harus membuktikan mereka bisa melakukan produksi tanpa emisi yang terlalu besar atau mengikuti aturan emisi, agar bebas pajak emisi dan keuntungannya makin besar,” tambah Juan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya