Bisnis
Rabu, 28 Februari 2024 - 15:00 WIB

2023, Bank BTPN Raup Pendapatan Bunga Bersih Rp12,04 Triliun

Galih Aprilia Wibowo  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Bank BTPN. (btpn.com)

Solopos.com, SOLO—PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih pada 2023 sebesar 3% menjadi Rp12,04 triliun dari Rp11,68 triliun secara year on year (yoy).

Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar, menjelaskan kenaikan bunga bersih tersebut membuat net interest margin (NIM) terjaga di level 6,45%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,32%.

Advertisement

Kenaikan pendapatan bunga bersih, lanjut Henoch, dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit yang diberikan. Hal ini juga mendorong kenaikan pendapatan operasional Bank BTPN sebesar 3% yoy, yang kemudian menghasilkan pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) menjadi Rp6.511 miliar dari Rp6.498 miliar.

“Dukungan nasabah Bank BTPN melalui program-program unggulan, termasuk Daya, merupakan faktor utama di balik keberhasilan Bank BTPN pada tahun 2023 dalam menciptakan pertumbuhan yang memberi perubahan positif kepada nasabah kami,” kata Henoch dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Selasa (27/2/2024).

Advertisement

“Dukungan nasabah Bank BTPN melalui program-program unggulan, termasuk Daya, merupakan faktor utama di balik keberhasilan Bank BTPN pada tahun 2023 dalam menciptakan pertumbuhan yang memberi perubahan positif kepada nasabah kami,” kata Henoch dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Selasa (27/2/2024).

Lebih lanjut, Henoch menjelaskan seiring dengan momentum ulang tahun Bank BTPN yang ke-66, pihaknya akan terus mempromosikan optimisme dalam perekonomian melalui solusi layanan keuangan berkelanjutan untuk semua segmen, didukung oleh teknologi digital terdepan, dan dengan mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan.

Bank BTPN mencatatkan peningkatan total penyaluran kredit sebesar 7% yoy menjadi Rp156,56 triliun dari Rp146,12 triliun pada akhir 2022.

Advertisement

Sebagai bentuk komitmen untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makrporudensial (RPIM) menjadi 29,14% per akhir Desember 2023 dari 24,57% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Rasio gross non-performing loan (NPL) turun ke level 1,36% pada akhir 2023 dari level 1,43% pada periode yang sama tahun lalu. Rasio ini lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,2% pada akhir Desember 2023.

Henoch menjelaskan saldo current account & saving account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 10% yoy dari Rp40,16 triliun menjadi Rp44,19 triliun pada akhir 2023.

Advertisement

Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 35,0% menjadi 40,8%. Sementara itu, total deposito mengalami penurunan sebesar 14% yoy menjadi Rp64,01 triliun, yang berdampak pada penurunan total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN sebesar 6% yoy dari Rp114,87 triliun pada akhir Desember 2022 menjadi Rp108,20 triliun pada akhir Desember 2023.

Penurunan ini terkait upaya Bank BTPN untuk mengoptimalkan biaya dana. 

Menambah Pencadangan Kredit

Sedangkan laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp2.358 miliar pada akhir tahun 2023, lebih rendah 24% yoy.

Advertisement

Menurut Henoch, penurunan ini disebabkan oleh keputusan perusahaan untuk menambah pencadangan kredit sebesar Rp1.210 miliar. Perusahaan menambah pencadangan kredit juga sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024.

Meski demikian, pihaknya mengaku masih dapat menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 199,7% dan net stable funding ratio (NSFR) 113,8% per 31 Desember 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal capital adequacy ratio (CAR) yang kuat di 29,9%.

“Salah satu program dengan dampak nyata bagi masyarakat yang dilakukan oleh Bank BTPN adalah program Daya yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas nasabah di semua segmen agar mencapai kehidupan yang lebih baik,” kata Henoch.

Program tersebut berangkat dari empat pilar utama, yaitu literasi keuangan, pengembangan kapasitas diri, peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan yang berkelanjutan.

Program Daya di Bank BTPN diklaim telah memberikan manfaat kepada lebih dari 5,5 juta individu sepanjang tahun 2023 melalui 11.359 aktivitas yang berpusat pada komunitas. 

Henoch juga mengusung komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan. Dengan komitmen untuk mencapai target emisi nol bersih pada 2030, Bank BTPN telah menerapkan berbagai strategi melalui produk-produk, seperti pembiayaan hijau, ESG Deposit, dan pendanaan sosial. 

Advertisement
Kata Kunci : BANK BTPN Perbankan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif