SOLOPOS.COM - Ilustrasi asuransi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo mencatat penurunan klaim dan premi asuransi di wilayah Soloraya pada triwulan II 2023. Asosiasi Asuransi Umum (AAUI) Solo menyebut perlunya edukasi secara masif terkait literasi asuransi.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Solo, Angling Khrisna Adhi, menjelaskan sebenarnya edukasi literasi di Solo telah dilaksanakan secara masif. Namun Angling tidak memungkiri bahwa inklusi atau pembelian saat ini masih belum tercapai sesuai harapan. Hal ini, menurutnya menjadi tantangan sendiri kepada industri asuransi.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Apa yang menjadi kendala dalam pencapaian kesadaran masyarakat berasuransi terkait pemilihan produk yang sesuai bagi kebutuhan, serta kekuatan ekonomi dari masing-masing individu,” ujar Angling kepada Solopos.com, Selasa (28/11/2023).

Angling menguraikan AAUI juga memberikan literasi asuransi kepada masyarakat umum, melalui media online, radio, televisi, dan instansi lembaga keuangan. Dia juga menyasar pada lingkup kampus melalui kuliah umum kepada generasi muda atau goes to campus. AAUI juga melaksanakan program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri asuransi dalam rangka pelayanan produk, administrasi, dan klaim asuransi.

“Dengan hal tersebut, harapan kami dapat sinergi antara kebutuhan masyarakat akan asuransi dan pelayanan produk dari SDM industri asuransi akan berdampak positif kepada kesadaran berasuransi yang difasilitasi dengan baik,” tambah dia.

Berdasarkan siaran pers dari OJK Solo, data triwulan II 2023, total klaim/manfaat asuransi di wilayah Soloraya turun secara year on year (yoy) sebesar Rp90,39 miliar (-8,98 persen), dari Rp1,006 triliun menjadi Rp915,89 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan klaim asuransi jiwa sebesar Rp92,47 miliar (-10,74 persen), dari Rp860,93 miliar menjadi Rp768,46 miliar.

Total premi/kontribusi asuransi di wilayah Soloraya mengalami penurunan sebesar Rp127,39 miliar (-11,83 persen) secara yoy, dari Rp1,076 triliun menjadi Rp949,57 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh premi asuransi jiwa yang menurun sebesar Rp88,45 miliar (-12,19 persen), dari Rp725,77 miliar menjadi Rp637,32 miliar.

Kepala Kantor OJK Solo, Eko Yunianto menguraikan secara umum baik premi maupun klaim menguraikan penurunan. Namun pada asuransi umum justru mengalami peningkatan. Hal ini da ungkapkan saat dihubungi Solopos.com, pada Sabtu (25/11/2023).

“Tantangan bagi perusahaan asuransi adalah mesti lebih gencar melakukan edukasi kepada masyarakat pentingnya berasuransi. Hanya sektor asuransi yang indeks literasi lebih tinggi dibandingkan inklusinya,” ujar Eko.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya