SOLOPOS.COM - Perwakilan Bank Raya dan pelaku usaha serta UMKM berfoto bersama dalam acara Kuliner Keprabon, di Halaman Kantor Kelurahan Keprabon di Jl. Diponegoro No. 50, Keprabon, Banjarsari, Solo beberapa waktu lalu. (Istimewa/Bank Raya Solo)

Solopos.com, SOLO – Sebagai bagian dari ekosistem BRI Group, Bank Raya meluncurkan digital saving, Saku Bisnis untuk membantu pertumbuhan usaha. Hal ini bertujuan untuk memperluas penetrasi bank digital untuk merespons kebutuhan transaksi masyarakat yang terus meningkat.

Direktur Retail Agri dan Pendanaan Bank Raya, Dedy Hendrianto, menguraikan Saku Bisnis akan melengkapi fitur aplikasi Raya yang saat ini hadir membantu para nasabah personal dalam mengelola keuangan dan trasaksi harian mereka. Sebelumnya, Community Branch Bank Raya Solo telah melakukan sosialisasi kepada ratusan pelaku usaha dan usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Solo.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Sosialisasi tersebut dilakukan dalam acara Kuliner Keprabon di Halaman Kantor Kelurahan Keprabon di Jl. Diponegoro No. 50, Keprabon, Banjarsari, Solo. Pada kesempatan tersebut, Bank Raya juga memberikan bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa sarana dan prasarana tenda untuk tempat usaha.

“Kuliner Keprabon merupakan inisiatif dari Pemkot Solo untuk membangkitkan kembali perekonomian warga Solo pascapandemi. Dengan memfasilitasi para pelaku usaha lokal setempat untuk memasarkan usaha dan meningkatkan omzet usahanya,” ujar Dedy dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, pada Selasa (28/11/2023).

Dedy menilai sebagai kota budaya dan kota kreatif, Solo memiliki potensi pertumbuhan jumlah pelaku usaha yang besar. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), pada 2022 jumlah UMKM Kota Solo sebesar 17.964 unit usaha. Jumlah tersebut berkontribusi sebanyak 12,69ri jumlah UMKM Jawa Tengah (Jateng) dengan total 141.530 unit usaha. Sektor ini, menurut Dedy telah berkontribusi mendukung pergerakan ekonomi Jateng.

Dedy menambahkan sebagian besar dari pelaku usaha di Kota Bengawan sudah memiliki literasi digital yang baik dan berorientasi pada pertumbuhan bisnis. Oleh sebab itu, kehadiran Bank Raya sebagai bank digital dengan fitur Saku Bisnis sangat tepat untuk membantu para pelaku usaha yang merintis usahanya.

“Maupun yang ingin mengembangkan bisnisnya dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Karena Saku Bisnis ini terintegrasi dalam satu aplikasi Raya, sehingga memudahkan pelaku usaha bertransaksi,” tambah Dedy.

Lebih lanjut Dedy menjelaskan fitur Saku Bisnis memiliki berbagai menu untuk membantu operasional bisnis seperti mass transfer. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transfer sekaligus ke sepuluh rekening tujuan secara real-time.

Untuk memudahkan transaksi payroll atau pembayaran kepada supplier. Selain itu nasabah dapat melakukan pemisahan dana untuk usaha dengan membuat lima saku bisnis berbeda. Serta melakukan pengecekan mutasi rekening sehingga dapat memantau operasional keuangan bisnis dengan baik.

Dengan layanan bank digital yang menyediakan pencatatan keuangan dan transaksi operasional usaha yang mudah digunakan. Maka, menurut Dedy, akan semakin banyak pula pelaku usaha yang go-digital yang mengoptimalkan teknologi untuk memudahkan operasional bisnis harian mereka.

“Ke depannya Bank Raya akan terus memperluas penetrasi produk-produk perbankan digital kami, hingga menjangkau ke berbagai daerah lainnya. Agar semakin banyak nasabah yang memanfaatkan kemudahan transaksi perbankan digital menggunakan Bank Raya untuk pengelolaan keuangannya,” tutup Dedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya