SOLOPOS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih berada dalam fase downtrend dan diperkirakan rawan terkoreksi ke level 6.633 pada perdagangan hari ini, Kamis (2/11/2023).

Namun, IHSG juga berpeluang naik ke 6.700 setelah The Fed menahan suku bunga acuan yang membuat pasar saham global menanjak.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Tim Analis MNC Sekuritas menjelaskan posisi IHSG saat ini sudah tembus supportnya di 6.666 dan diperkirakan posisi IHSG saat ini masih berada pada akhir dari wave c dari wave (ii), sehingga IHSG masih rawan untuk menguji rentang 6,622-6,633 terlebih dahulu.

“Pergerakan IHSG pun masih berada pada fase downtrendnya,” jelas mereka dalam riset harian seperti dilansir Bisnis.

Investor menyambut baik keputusan Federal Reserve (The Fed) memertahankan suku bunga acuan pada Rabu (1/11/2023) waktu setempat. Hal itu membuat Wall Street menguat, yang juga dapat memberikan sentimen positif bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) Indeks saham global naik tajam sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke posisi terendah dua minggu pada hari Rabu setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga stabil.

Bank sentral AS dalam pernyataan kebijakannya juga membuka kemungkinan peningkatan lebih lanjut dalam biaya pinjaman, dan mengakui kekuatan ekonomi Amerika yang mengejutkan. The Fed mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap pada kisaran 5,25% hingga 5,50% saat ini.

Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers mengatakan bahwa biaya pinjaman pasar harus lebih tinggi secara berkelanjutan agar dapat mempengaruhi pilihan kebijakan moneter bank sentral di masa depan.

“Dalam konferensi pers, Powell mencatat bahwa risiko menjadi semakin seimbang; itu menunjukkan sedikit dovish,” kata Amo Sahota, direktur Klarity FX di San Francisco.

Sebelumnya,  IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (1/11/2023) sore. IHSG ditutup melemah 109,79 poin atau 1,63 persen ke posisi 6.642,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,46 poin atau 1,51 persen ke posisi 878,87.

“Kami memperkirakan, pelemahan IHSG disebabkan beberapa hal, antara lain pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dikarenakan sinyal hawkish dari The Fed,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta seperti dilansir Antara, Rabu.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor menurun yaitu sektor energi turun paling dalam minus 3,87 persen, diikuti sektor sektor barang baku dan sektor industri yang masing- masing turun minus 2,80 persen dan 1,71 persen.

Sedangkan, dua sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,25 persen, diikuti sektor kesehatan turun minus 0,44 persen dan 0,25 persen.

Saham-saham yang menguat terbesar yaitu TFAS, FWCT, MARI, DEWI dan PURI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni LEAD, PMMP, SGER, INKP dan ERAA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.368.342 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,19 miliar lembar saham senilai Rp11,81 triliun. Sebanyak 135 saham naik, 450 saham menurun, dan 165 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia Rabu sore antara lain, indeks Nikkei menguat 742,89 poin atau 2,41 persen ke 31.601,69, indeks Hang Seng melemah 10,70 poin atau 0,06 persen ke 17.101,77, indeks Shanghai menguat 4,31 poin atau 0,14 persen ke 3.023,08, dan indeks Strait Times menguat 9,03 poin atau 0,29 persen ke 3.076,77.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya