SOLOPOS.COM - Para model memakai kain dengan pewarna alami dari rumput, dalam acara fashion perfomance di Festival Payung Indonesia di Balai Kota Solo, pada Sabtu (9/9/2023). (Istimewa/Adeline).

Solopos.com, SOLO — Produk ramah lingkungan menjadi tren fesyen akhir-akhir ini, salah satunya kain dengan pewarna alami rumput. Selain berasal dari produk alami, kain ini bernilai jual tinggi mencapai jutaan rupiah per lembar.

Salah satunya diungkapkan oleh fashion designer asal Yogyakarta, Adeline Natasha Kusumawardani, saat ditemui Solopos.com, dalam acara Festival Payung Indonesia di Balai Kota Solo pada Minggu (10/9/2023).

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Adeline berkolaborasi dengan seniman batik asal Yogyakarta, pemilik Omah Batik Sekar Turi, Endang Wilujeng.

Pewarna alam dari rumput ditemukan oleh Endang kali pertama saat pandemi Covid-19. Adeline dan Endang memutuskan untuk meluncurkan produk mereka dalam momentum Festival Payung Indonesia di Solo karena senada dengan tema yang diusung, yaitu Sepayung Bumi.

Menurut Adeline, momentum ini juga sebagai tempat untuk mengeksplorasi ide dan kreativitas dengan para seniman lain. Dalam acara launching pada Sabtu (9/9/2023), mereka mengadakan fashion perfomance dengan lima model yang mengenakan kain dengan pewarna rumput. Adeline melilitkan kain kepada lima model tersebut tanpa menggunakan jahitan.

“Jadi kain aku pakai teknik wrapping ke badan mereka [model] jadi tanpa jahit, pakai kain aja, aku lilit-lilitkan ke badan mereka, untuk jadi sebuah gaun cantik, sekaligus memperlihatkan selendang-selendang yang dilukis dengan teknik pewarnaan batik rumput,” ujar Adeline.

Untuk menggunakan pewarna rumput, tidak ada teknik membatik yang berbeda. Namun perbedaannya hanya terletak pasa warnanya. Dengan menggunakan pewarna alami, warna yang dihasilkan cenderung berwarna earthtone atau warna-warna dominan cokelat. Rumput yang digunakan untuk memproduksi formula pewarna alami tersebut tidak mempunyai spesifik jenis.

“Dari rumput biasa yang kita injak-injak aja, jadi memang luar biasa,” tambah Adeline.

Adeline mulai merambah pasar domestik pada awal 2023 lalu, menurutnya respons konsumen cukup bagus. Namun ia harus mengedukasi bahwa pewarna rumput merupakan hal baru. Ia menyebut permintaan produk batik untuk pasar lokal cukup tinggi. Sebab, dengan menggunakan produk pewarna alami, ia klaim anti alergi.

Harga produknya dijual mulai Rp125.000 untuk aksesoris fesyen. Untuk kain batik yang menggunakan pewarna alami tersebut bahkan bisa mencapai Rp1,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya