SOLOPOS.COM - Kegiatan pemeriksaan gratis di Branch Office BRI Solo Slamet Riyadi dalam rangka HUT ke-128 BRI. (Istimewa)
Solopos.com, SOLO–Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-128 BRI , Bank BRI melalui Branch Office BRI Solo Slamet Riyadi mengadakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis selama dua hari, yakni pada Jumat (1/12/2023) dan Senin (4/12/2023).
Bertempat di Branch Office BRI Solo Slamet Riyadi di Jl. Slamet Riyadi No. 236, Sriwedari, Laweyan, Solo, kegiatan pemeriksaan gratis tersebut ditujukan kepada para nasabah umum BRI, nasabah pensiunan BRI, maupun masyarakat sekitar.
Branch Office Head BRI Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Program TJSL atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang digelar serentak di 66 titik unit kerja BRI se-Indonesia.
“Pemeriksaan gratis ini juga merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang dilaksanakan pada tanggal 1-2 November 2023,” jelasnya dalam rilis yang dikutip Selasa (5/12/2023).
Department Head Salary Based Loan Regional Office Yogyakarta, Aditya Kharisma, yang juga hadir pada kegiatan tersebut mengatakan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis ini adalah wujud implementasi peran BRI sebagai agent of development sekaligus upaya BRI untuk selalu hadir dan berkontribusi positif di tengah masyarakat yang juga merupakan stakeholder BRI.
Secara terpisah, Consumer Bussiness Manager Branch Office BRI Solo Slamet Riyadi, Gigih Wicaksono, menyampaikan selama dua hari tak kurang dari 250 nasabah serta masyarakat mengikuti pemeriksaan secara gratis yang dilaksanakan bekerja sama dengan BRIMedika.
“Pemeriksaan kesehatan di antaranya meliputi pengecekan tensi, gula darah, kolesterol, asam urat, dan sebagainya. Kami berharap kegiatan ini membawa manfaat positif bagi para nasabah dan masyarakat ke depannya,” urainya.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. BRI memulai sejarahnya tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto saat Raden Bei Aria Wirjaatmadja mendirikan De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Indlandsche Hoofden untuk mengelola dana kas masjid untuk disalurkan kepada masyarakat dengan skema yang sangat sederhana.
Nama organisasi tersebut kemudian beberapa kali diubah, mulai dari Hulp en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen, De Poerwokertosche Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank atau Volksbank, Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene, Algemene Volkscredietbank (AVB), hingga pada masa pendudukan Jepang, nama organisasi ini kembali diubah menjadi Syomin Ginko.
Setelah Indonesia merdeka, pada bulan Februari 1946, pemerintah Indonesia menetapkan organisasi ini sebagai sebuah bank pemerintah dengan nama Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI terus berkembang hingga menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia yang menawarkan berbagai layanan perbankan bagi nasabah individu, bisnis kecil dan menengah, serta korporat.