SOLOPOS.COM - Karyawan melayani pembeli di Toko Mirallbe Al Muslim milik Ismail di Jl. Kapten Mulyadi, No. 179, Pasar Kliwon, Solo, pada Rabu (13/3/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO– Momen Ramadan membuat kurma, buah manis berwarna cokelat dengan daging tebal, ini ramai diburu masyarakat. Harga dan jenis kurma yang beredar di pasaran Kota Solo sangat bervariasi, namun nyaris semuanya laku.

Pada Rabu (13/3/2024), dengan cekatan tangan Ismail, 34, melayani pembeli kurma di Toko Mirallbe Al Muslim miliknya yang berada di Jl. Kapten Mulyadi No. 179, Pasar Kliwon, Solo. Pembeli silih berganti berdatangan mencari kurma kemasan curah ataupun karton di dua toko milik Ismail yang bersebelahan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Selain dilayani langsung oleh Ismail, tampak empat karyawan dengan gesit melayani satu per satu pembeli. Ismail mengaku juga menambah karyawan di tokonya menjadi delapan orang khusus untuk momen Ramadan.

Dia menguraikan permintaan kurma mulai neik sejak sepekan lalu menjelang Ramadan. Pembeli yang datang ke tokonya mayoritas untuk dijual kembali ataupun untuk konsumsi sendiri.

Ismail juga banyak mendapat pesanan dari masjid dan pondok pesantren untuk agenda buka bersama (bukber). Tidak hanya berasal dari Solo, pembeli di tokonya juga datang dari wilayah lain di Soloraya, seperti Klaten, Sukoharjo, Boyolali, dan lain-lain.

“Puasa gini, semua jenis kurma dicari orang, semua laris manis,” terang Ismail saat ditemui Solopos.com, di tokonya, Rabu.

Ismail menjual banyak jenis kurma, mulai dari kurma arab, kurma mesir, kurma madinah, kurma tunisia, kurma aljazair, dan lain-lain. Semua jenis kurma menurut Ismail sama rata diburu oleh masyarakat, tidak ada jenis kurma yang menjadi favorit.

Dalam sehari, Ismail mampu menjual rata-rata sebanyak dua ton. Pada tahun lalu Ismail mampu menjual ribuan karton dengan masing-masing karton seberat 10 kilogram (kg). Kurma yang dia jual dibanderol dengan harga yang beragam, misalnya kurma sukari yang dijual seharga Rp150.000/karton hingga Rp160.000/karton.

Ada juga kurma mejol seharga Rp200.000/karton hingga Rp240.000/karton, serta kurma madu yang dibanderol dengan harga Rp60.000/karton hingga Rp70.000/karton. Ismail mendatangkan stok kurma langsung dari importir dari Jakarta dan Surabaya.

Sejak berjualan 2011, penjualan kurma setiap tahun saat Ramadan selalu mengalami peningkatan. Seusai pandemi Covid-19, menurut Ismail penjualan kurma di tempatnya sudah mulai pulih. . Walaupun mengalami kenaikan harga sebesar 10% tidak membuat permintaan pembeli turun.

Ismail menyebut rata-rata harga kurma naik sebanyak Rp5.000/kg hingga Rp10.000/kg. “Permintaan pembeli tinggi, stoknya kurang, harganya juga naik, dari Rp180.000 menjadi Rp200.000 per karton,” kata dia.

Ismail menyebut tingginya permintaan pembeli dan stok yang minim disinyalir menjadi sebab kenaikan harga kurma. Proses impor yang memakan waktu satu bulan membuat beberapa stok kurma mengalami kekurangan.

Ismail yang berjualan sejak berusia 22 tahun ini mengaku mengikuti kesuksesan saudaranya di Bogor yang lebih dulu berjualan kurma. Dia kemudian memilih merintis usahanya sendiri di wilayah Pasar Kliwon yang terkenal sebagai pusat pedagang kurma.

Salah satu pembeli, Rizal, mengaku membeli dua karton untuk dijual kembali. Warga Colomadu, Karanganyar, ini memang setiap tahun melakukan hal serupa. Rizal tidak masalah walaupun harga kurma tengah naik, karena saat Ramadan kurma memang selalu dicari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya