Bisnis
Rabu, 1 November 2023 - 11:18 WIB

PT Astra International Rilis Laporan Keuangan Kuartal III/2023, Ini Detailnya

Brand Content  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PT Astra International Tbk. (ASII) menunjukkan kinerja keuangan yang bervariasi per kuartal III/2023. (Ilustrasi/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah emiten Grup Astra di bawah naungan PT Astra International Tbk. (ASII) menunjukkan kinerja keuangan yang bervariasi per kuartal III/2023.

Entitas usaha di sektor komponen otomotif terus melaju, sedangkan sektor komoditas dan konstruksi masih bergerak landai. Tercatat hingga Selasa, (31/10/2023), enam emiten konglomerasi Grup Astra telah menyampaikan laporan keuangan per 30 September 2023.

Advertisement

Selain ASII sebagai induk, entitas yang mencetak kinerja mentereng di antaranya PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dan PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) yang mencatatkan kenaikan laba. Di sisi lain, emiten pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan emiten CPO PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) membukukan penurunan laba pada periode 9 bulan 2023, sedangkan emiten konstruksi PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih membukukan rugi bersih.

“Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan paskapandemi yang terus berlanjut. Kami melihat Grup akan dapat tetap resilient di tengah ketidakpastian perekonomian global dan membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir,” ujar Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan tertulis.

Dijelaskan, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2023 sebesar
Rp240,9 triliun, meningkat 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Grup, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina, mencapai Rp26,1 triliun, 17% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Advertisement

“Peningkatan ini mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama divisi otomotif dan jasa keuangan,” ujarnya.

Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina, lanjutnya, laba bersih Grup meningkat sebesar 10% menjadi Rp25,7 triliun, dibandingkan sembilan bulan pertama tahun 2022.

Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2023 sebesar Rp4.713, 1% lebih rendah dibandingkan pada 31 Desember 2022.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, sebesar Rp14,6 triliun pada 30 September 2023, dibandingkan dengan Rp35,1 triliun pada akhir tahun 2022. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup sebesar Rp50,4 triliun pada 30 September 2023 dibandingkan dengan Rp44,5 triliun pada akhir tahun 2022.

Advertisement

Otomotif

Laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 35% menjadi Rp9,2 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan.

• Penjualan mobil nasional pada sembilan bulan pertama tahun 2023 relatif stabil, yaitu
755.000 unit (sumber: Gaikindo). Penjualan mobil Astra meningkat 2% menjadi 421.000 unit, dengan pangsa pasar yang meningkat dari 55% menjadi 56%. Selama periode tersebut, enam belas model baru dan delapan model revamped telah diluncurkan, termasuk satu model battery electric (“BEV”), Lexus RZ, serta dua model hybrid electric (“HEV”), Toyota Yaris Cross dan Toyota Alphard. Saat ini, Grup menjual enam model BEV dan tiga belas model HEV di Indonesia di bawah merek Toyota, Lexus dan BMW.

• Penjualan sepeda motor secara nasional tumbuh 31% menjadi 4,7 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2023 (sumber: Kementerian Perindustrian). Penjualan Astra atas sepeda motor Honda meningkat 39% menjadi 3,7 juta unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana pada saat itu terdapat kendala produksi akibat masalah ketersediaan semikonduktor yang berdampak pada bisnis. Hal tersebut juga terlihat dari pangsa pasar yang meningkat dari 74% menjadi 79%. Selama periode ini, tiga model baru dan sembilan model revamped telah diluncurkan, termasuk satu model BEV, EM1e.

• Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 58% menjadi Rp1,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer).

Advertisement

Jasa Keuangan

Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 33% menjadi Rp5,9 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2023, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum.

• Nilai pembiayaan pada bisnis pembiayaan konsumen Grup mengalami peningkatan sebesar 20% menjadi Rp89,0 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat sebesar 28% menjadi Rp1,7 triliun, sementara kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan sepeda motor PT Federal International Finance juga meningkat sebesar 31% menjadi Rp3,0 triliun. Peningkatan-peningkatan ini terutama karena jumlah pembiayaan yang lebih besar dan provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.

• Total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat 3% menjadi Rp8,4 triliun. Kontribusi laba bersih dari bisnis ini meningkat sebesar 89% menjadi Rp134 miliar, terutama karena jumlah pembiayaan yang lebih besar.

• Perusahaan asuransi umum Grup, PT Asuransi Astra Buana, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 12% menjadi Rp1,0 triliun, mencerminkan pendapatan underwriting dan hasil investasi yang lebih tinggi. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) sebesar 7% menjadi Rp4,4 triliun.

Advertisement

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi

Laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup selama sembilan bulan pertama tahun 2023 menurun 1% menjadi Rp9,4 triliun, terutama disebabkan kontribusi yang lebih rendah dari bisnis pertambangan batu bara dan emas.

• PT United Tractors Tbk (“UT”), yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 3% menjadi Rp15,3 triliun.

• Penjualan alat berat Komatsu menurun 4% menjadi 4.400 unit, namun pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan meningkat.

• PT Pamapersada Nusantara, perusahaan kontraktor penambangan, mencatat peningkatan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 23% menjadi 853 juta bank cubic metres dan produksi batu bara meningkat 16% menjadi 96 juta ton.

• Anak perusahaan UT di bidang pertambangan mencatatkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 10% menjadi 8,5 juta ton, termasuk penjualan 1,8 juta ton metallurgical coal, namun pendapatan turun 2% disebabkan oleh harga batu bara yang lebih rendah.

• PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 32% menjadi 147.000 ons.

Advertisement

• PT Acset Indonusa Tbk, perusahaan kontraktor umum yang 87,7% sahamnya dimiliki UT, melaporkan penurunan rugi bersih yang lebih rendah menjadi Rp151 miliar dibandingkan dengan rugi bersih Rp227 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2022.

Agribisnis

Laba bersih divisi agribisnis Grup selama sembilan bulan pertama tahun 2023 menurun 34% menjadi Rp638 miliar, terutama disebabkan harga minyak kelapa sawit (“CPO”) yang lebih rendah.

• Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, turun sebesar 34% menjadi Rp801 miliar.

• Volume penjualan CPO dan produk turunannya meningkat 18% menjadi 1,3 juta ton.
• Harga CPO menurun 16% menjadi Rp11.153 /kg.

Infrastruktur dan Logistik

Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 98% menjadi Rp766 miliar selama sembilan bulan pertama tahun 2023, disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol, solusi transportasi dan logistik.

• Grup mempunyai kepemilikan saham di 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta. Pendapatan harian dari bisnis jalan tol Grup meningkat sebesar 6% sepanjang periode ini.

• Laba bersih PT Serasi Autoraya meningkat sebesar 28% menjadi Rp152 miliar, terutama karena marjin operasi yang lebih tinggi dan peningkatan 2% pada kontrak sewa kendaraan menjadi 25.400 unit, yang lebih dari cukup untuk mengimbangi penurunan laba bersih dari bisnis mobil bekas.

Teknologi Informasi

Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 96% menjadi Rp96 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha dan pendapatan.

Properti

Divisi Properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 5% menjadi Rp114 miliar, terutama karena meningkatnya unit di Arumaya Residence yang diserahkan dan tingkat hunian di Menara Astra.

Aksi Korporasi Terbaru

• Pada Agustus 2023, Grup melalui UT, menandatangani perjanjian untuk mengambil bagian atas 40,476% saham baru yang dikeluarkan oleh PT Supreme Energy Sriwijaya (“SES”) dengan total nilai transaksi sebesar USD42,3 juta. SES memiliki 25,2% saham PT Supreme Energy Rantau Dedap, yang merupakan pemegang izin pengusahaan panas bumi dengan kapasitas 2 x 49 MW, yang telah beroperasi di Sumatera Selatan. Penyelesaian transaksi masih bergantung pada dipenuhinya prasyaratan pendahuluan tertentu.

• Pada September 2023, Grup melalui UT, menyelesaikan transaksi pengambilan 19,99% saham di Nickel Industries Limited (“NIC”) dengan total nilai transaksi sebesar AUD942.7 juta. NIC, perusahaan yang tercatat pada Australian Securities Exchange, merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama berlokasi di Indonesia.

Prospek Bisnis

Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan paskapandemi yang terus berlanjut. Kami melihat Grup akan dapat tetap resilient di tengah ketidakpastian perekonomian global dan membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif