SOLOPOS.COM - Ilustrasi keuangan. (Freepic.com).

Solopos.com, SOLO — Laju inflasi di Solo melandai dari 0,27 persen pada April menjadi 0,19 persen pada Mei. Angka inflasi pada Mei merupakan terendah sejak Januari 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mencatat angka inflasi di Solo pada Mei lebih rendah dibanding April. Dari 6 kota di Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, semua kota mengalami inflasi, termasuk Kota Solo.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Meski naik, namun angka inflasi di Kota Solo paling rendah dibanding kota lain di Jawa Tengah.

Angka inflasi tertinggi di Tegal sebesar 0,32 persen, disusul Cilacap, Purwokerto, dan Semarang masing-masing sebesar 0,22 persen. Kemudian, Kudus sebesar 0,21 persen dan paling rendah Kota Solo sebesar 0,19 persen.

Inflasi pada Mei juga terendah sejak Januari 2023. Pada Januari, laju inflasi di Solo sebesar 0,32 persen, Februari sebesar 0,48 persen, Maret sebesar 0,24 persen.

“Secara tahun kalender atau JanuarMei, tingkat inflasi sebesar 1,51 persen. Sedangkan, secara tahun ke tahun mencapai atau Mei 2023 terhadap Mei 2022 sebesar 4,57 persen,” kata pejabat fungsional statistik muda dan leader survei harga konsumen BPS Solo, Ernita Septiana, Selasa (6/6/2023).

Dari 11 kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung indeks harga konsumen (IHK), lima kelompok diantaranya mengalami kenaikan.

Yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,98 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,03 persen; kelompok kesehatan naik 0,31 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya naik 0,02 persen.

Sebaliknya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,04 persen; kelompok transportasi turun 0,41 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,17 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turun 0,01 persen.

“Kelompok transportasi menjadi penyumbang utama menurunnya inflasi bulanan pada Mei,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan pengendalian inflasi digeber melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Hal ini mampu mengendalikan laju inflasi meski terjadi tekanan saat periode Lebaran.

Program GNPIP menekankan pada langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong peningkatan produksi guna mendukung ketahanan pangan. Gerakan ini bagian dari langkah strategis pemerintah untuk mengantisipasi gejolak ketahanan pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya