Bisnis
Kamis, 29 Juni 2023 - 08:10 WIB

PHRI Sebut Solo Masih Perlu Menambah Hotel karena Kunjungan Wisata Tinggi

Gigih Windar Pratama  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu hotel di Kota Solo. (Gigih WP)

Solopos.com, SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo mengatakan perlu penambahan unit hotel di Solo melihat tingginya jumlah wisatawan.

Meskipun, pihak PHRI tidak menutup mata terkait banyaknya hotel yang tutup di Kota Bengawan

Advertisement

Pejabat Humas PHRI Sistho A Sreshtho saat dihubungi Solopos.com mengatakan, setidaknya dibutuhkan beberapa hotel bintang empat ke atas.

“Dengan tingginya Wisata Solo Apakah layak untuk menambah unit Hotel, oh ya layak sekali ya sangat layak. Apalagi untuk hotel bintang empat ke atas di mana memang di Kota Solo masih sangat kurang,” ulasnya Sabtu (24/6/2023).

Advertisement

“Dengan tingginya Wisata Solo Apakah layak untuk menambah unit Hotel, oh ya layak sekali ya sangat layak. Apalagi untuk hotel bintang empat ke atas di mana memang di Kota Solo masih sangat kurang,” ulasnya Sabtu (24/6/2023).

Ia mengatakan, tingkat okupansi hotel di Solo cukup tinggi hingga mencapai 70 persen.

Sistho mengatakan, hal ini selaras dengan sebaran hotel terutama bintang empat yang merata di Kota Solo.

Advertisement

Ia menilai perlu adanya penambahan hotel bintang lima ke atas mengingat jumlahnya yang masih minim di Solo, dengan permintaan yang terus meningkat.

“Permintaan cukup tinggi di bintang lima ke atas dan jumlah darii hotel bintang linma ini sangat-sangat terbatas sekali. jadi mungkin untuk level bintang 5 ke atas kita masih membutuhkan, karena banyak wisatawan dengan pendapatan menengah ke atas, biasanya meminta hotel bintang lima dengan alasan kenyamanan,” ulasnya.

Sedangkan salah satu pengelola hotel di kawasan Kestalan, Parman, kepada Solopos.com mengatakan, saat ini cukup banyak hotel yang tutup karena kalah bersaing.

Advertisement

Ia menyebut, perlu ada perhatian khusus agar hotel-hotel kecil tetap bisa bergeliat dan tetap diminati.

“Memang kawasan wisata di Solo saat ini banyak sekali, tapi hotel-hotel kecil seperti kami sebenarnya sedang kesulitan. Per hari kadang kami hanya mendapatkan tiga sampai empat orang saja di akhir pekan, stigma yang buruk juga menjadikan kami sulit bersaing, ya harapannya dari PHRI atau pemerintah bisa membantu juga mengembangkan hotel di sini,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif