Bisnis
Jumat, 13 Oktober 2023 - 14:59 WIB

Perumahan Solo Tak Terintegrasi dengan Transportasi Umum, Sebabkan Cost Tinggi

Dhima Wahyu Sejati  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah subsidi. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Perumahan atau hunian di Solo disebut belum terintegrasi dengan transportasi umum. Ini membuat masyarakat harus mengandalkan sepeda motor pribadi dan ojek online, sehingga merogoh kocek lebih mahal lagi.

Ketua REI Komisariat Soloraya, Maharani mengatakan meski sudah ada transportasi umum yang melintas jalan raya di pusat kota, namun tidak sampai menyentuh perdesaan atau hunian di pinggir kota.

Advertisement

“Saat ini saya lihat memang belum ada transportasi umum yang melintas di berbagai perumahan. Untuk masuk itu dulu masih ada angkutan ya, sekarang ini angkota ini kan kurang,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (13/10/2023).

Hal itu membuat kebanyakan orang lebih memilih menggunakan sepeda motor pribadi. Menurutnya integrasi transportasi umum harus segera disiapkan, terutama yang bisa menghubungkan antar desa dan kota.

Advertisement

Hal itu membuat kebanyakan orang lebih memilih menggunakan sepeda motor pribadi. Menurutnya integrasi transportasi umum harus segera disiapkan, terutama yang bisa menghubungkan antar desa dan kota.

“Justru biar pertumbuhan ekonomi yang di desa-desa bisa lebih tumbuh, kalau ada bus-bus itu, karena orang-orang kampung juga perlu,” kata dia.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan sebenarnya sudah ada PP No. 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Advertisement

“Tapi sekarang masih banyak kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses layanan transportasi umum,” kata dia kepada Solopos.com dalam keterangan tertulis, Jumat.

Maka, mau tidak mau masyarakat harus membeli motor pribadi atau menggunakan jasa ojek online. Menurutnya ini bisa saja membebani kebutuhan rumah tangga.

Padahal beban masyarakat, khususnya generasi muda, sudah cukup berat dalam menjangkau hunian. “Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor,” kata dia.

Advertisement

Dia mengatakan hal inilah yang menyebabkan kemacetan dan polusi udara. Terlebih serbuan tawaran mendapatkan sepeda motor yang kian mudah dan murah, menyebabkan masyarakat lebih tertarik semakin enggan beralih ke transportasi umum.

Agar menarik minat masyarakat beralih ke transportasi umum, idealnya di setiap hunian hanya dengan berjalan kaki tidak lebih dari 500 meter bisa menemukan halte bus, terminal bus, atau stasiun kereta.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif