SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Solopos)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan IV-2023.

Pada triwulan IV-2023, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.302,5 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.139,1 triliun.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia tetap tumbuh solid sebesar 5,04 persen (y-on-y) dan 5,05 persen (c-to-c) pada 2023 ,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin (5/2/2024) seperti dilansir Antaranews.

Penyelenggaraan event internasional di Indonesia, antara lain MotoGP Mandalika, Piala Dunia U-17, hingga KTT Asean ikut mendongkrak PDB RI 2023. Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa seluruh lapangan usaha mencatatkan pertumbuhan yang positif pada 2023.

Dia mengatakan, sektor yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sepanjang 2023, di antaranya lapangan usaha transportasi & pergudangan, akomodasi & makan minum, serta jasa lainnya.

Ketiga lapangan usaha tersebut masing-masingnya mencatatkan pertumbuhans sebesar 13,96%, 10,01%, dan 10,52%, dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya.

“Ini didorong antara lain oleh faktor peningkatan mobilitas masyarakat, penyelenggaraan event internasional seperti Piala Dunia U-17, KTT Asean 2023, Formula E, MotoGP Mandalika, juga aktivitas persiapan Pemilu 2024,” katanya dalam konferensi pers, Senin (5/2/2024).

Lebih lanjut, Amalia mengatakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi pada 2023 yaitu sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.

Ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2022 tumbuh sebesar 5,04% year-on-year (yoy) dan 0,45% quarter-to-quarter (qtq). Namun capaian pertumbuhan ekonomi 2023 ini turun dari pertumbuhan tahun 2022 yang sebesar 5,31%.

Pertumbuhan ekonomi 2023 juga meleset dari target pemerintah dalam APBN sebesar 5,3%. Amalia menjelaskan, perlambatan pertumbuhan ekonomi pada 2023 salah satunya disebabkan oleh perekonomian global yang mengalami perlambatan.

Selain itu, melambatnya pertumbuhan ekonomi juga disebabkan oleh fenomena El Nino yang berkepanjangan.

”[El Nino] menyebabkan salah satu lapangan usaha, terutama pertanian melambat, terutama pada paruh kedua tahun 2023,” lanjutnya. Dia melanjutkan, dari sisi pengeluaran, sumber ekonomi Indonesia tetap ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,96%.

Selain itu, kinerja ekspor juga ditopang oleh ekspor jasa karena adanya peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara.

”Perlambatan yang relatif masih terjaga tentunya menunjukkan ekonomi Indonesia masih tetap solid dan tumbuh dengan terjaga dan positif di kisaran 5,05%. Ini merupakan salah satu kinerja ekonomi yang perlu kita banggakan,” jelasnya.

Meski demikian, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia ini melampaui proyeksi sejumlah lembaga yang memperkirakan ekonomi tumbuh 5%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan mencapai tingkat 5%.

Meski dalam suasana global yang tidak pasti dan cenderung melambat, Sri Mulyani menekankan bahwa ekonomi Indonesia tetap bertahan dengan baik alias resilien. Utamanya, permintaan domestik menjadi penopang dan sebagai substitusi pelemahan eksternal.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan masih akan bertahan pada kisaran 5%,” ujarnya dalam Konferensi Pers KSSK di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2023 akan mencapai 5%. Dia pun menyatakan bahwa pertumbuhan ini merupakan yang terbaik di dunia.

“Indonesia adalah one of the best economic performance of the world, InsyaAllah tahun lalu pertumbuhan kita sekitar 5%,” ungkapnya dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (31/1/2024).

Pertumbuhan ekonomi yang kuat ini, kata Perry, sejalan dengan inflasi yang terjaga dan terkendali pada level yang rendah, yaitu mencapai 2,61%, juga terendah di antara negara G20.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya