SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor impor (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2023 surplus US$3,31 miliar atau surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 naik 1,89 persen dibandingkan dengan November 2023 yang tercatat mencapai US$22,41 miliar. Meskipun demikian, secara tahunan terjadi penurunan sebesar 5,76 persen dibandingkan dengan Desember 2022. Nilai ekspor migas dan nonmigas meningkat, masing-masing US$1,48 miliar dan US$20,93 miliar.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sementara nilai impor Indonesia pada Desember 2023 turun 2,45 persen dibandingkan dengan November 2023, mencapai US$19,11 miliar. Secara tahunan, kinerja impor menunjukkan penurunan sebesar 3,81 persen dibandingkan dengan Desember 2022. Impor migas dan nonmigas masing-masing mencapai US$3,37 miliar dan US$15,73 miliar.

Meskipun terjadi penurunan nilai impor, neraca perdagangan tetap surplus sebesar US$3,31 miliar pada Desember 2023. Total surplus selama 2023 mencerminkan kinerja yang solid, meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa Pudji Ismartini dalam Berita Resmi Statistik di Jakarta, Senin (15/1/2024) seperti dilansir Antaranews.

Pudji mengatakan surplus ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih rendah jika dibandingkan bulan yang sama pada 2022 yakni sebesar US$3,92 miliar.

Surplus Desember 2023 lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar US$5,20 miliar, dengan komoditas utamanya yakni bahan bakar mineral, lemak minyak hewani/nabati serta besi dan baja.

Lebih lanjut, pada saat yang sama neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$1,89 miliar dengan komoditas penyumbang utama adalah hasil minyak dan minyak mentah.

“Defisit migas pada Desember 2023 lebih rendah dari bulan sebelumnya namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu,” kata Pudji.

Secara kumulatif, Januari-Desember 2023 total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$36,93 miliar US$atau lebih rendah sekitar 17,52 miliar atau 33,46 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pudji menyebutkan, menurut negara mitra dagang pada Desember 2023 Indonesia mengalami surplus perdagangan barang dengan beberapa negara yakni India (US$1,43 miliar), Amerika Serikat (US$1,32 miliar) dan Filipina (US$0,72 miliar).

Berdasarkan data perkembangan perdagangan barang Indonesia periode 2013-2023, neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus secara berturut-turut dalam empat tahun terakhir dan mencapai puncaknya di 2022, namun menurun pada 2023.

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Desember 2023 mencapai US$22,41 miliar atau naik 1,89 persen dibanding ekspor November 2023. Dibanding Desember 2022 nilai ekspor turun sebesar 5,76 persen.

Dari sisi impor, pada Desember 2023 tercatat sebesar US$19,11 miliar dolar AS atau turun 2,45 persen dibandingkan November 2023 dan turun 3,81 persen dibandingkan Desember 2022.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya