SOLOPOS.COM - Warga membaca informasi mengenai fitur paylater dari Bank BCA, di Solo, pada Kamis (12/10/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Bhimo Rizky Samudro, menguraikan maraknya perbankan yang membuka bisnis paylater atau bayar nanti dilatarbelakangi keinginan untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat.

Dia menyebut adanya pergeseran perilaku di masyarakat yang menyukai fitur paylater. Hal ini, menurut dia terlihat ketika momen Lebaran banyak orang yang lebih menggunakan paylater daripada gadai emas.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Dengan paylater, masyarakat semacam memiliki dana segar untuk perayaan Lebaran. Bhimo menjelaskan fenomena ini menarik karena adanya pergeseran sistem paylater. Masyarakat merasa dipermudahkan ketika membutuhkan dana.

Selain itu, persyaratan yang mudah dan proses yang relatif cepat membuat, serta bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau kapasitas masyarakat menjadi daya tarik tersendiri. Dengan alasan tersebut, bisnis paylater memang menarik, baik untuk pengguna ataupun pelaku bisnis, misalnya perbankan.

“Jadi kenapa paylater ini menarik menarik karena bagi yang melaksanakan bisnis tersebut atau bagi penggunanya itu juga sama-sama menarik,” paparnya kepada Solopos.com pada Kamis (12/10/2023). Sebab, bagi pengguna fitur ini merupakan cara mudah untuk mendapatkan uang segar.

Fitur paylater, menurut Bhimo juga lebih aman dibandingkan dengan pinjaman online yang tidak terdaftar. Selain itu adanya semacam promo dengan paylater ini juga menambah animo konsumen untuk menggunakan fitur paylater.

“Dari sisi orang yang berbisnis ini paylater ini mereka juga menjadi melihat melihat ini satu pasar-pasar menarik. Karena bisa satu sisi masyarakat Indonesia ternyata untuk beberapa beberapa event atau moment itu membutuhkan dana-dana segar yang relatif cepat,” tambah dia.

Oleh sebab ini, momen ini diambil sebagai ceruk kesempatan oleh pihak bank konvensional maupun oleh beberapa platform online karena memiliki kapasitas untuk melakukan bisnis paylater sama seperti marketplace. Dengan akses paylater yang semakin mudah, jelas membuat perputaran uang akan semakin cepat sehingga konsumsi masyarakat meningkat. Di satu sisi, hal ini menurut dia bisa meningkatkan pertumbuhan ekonom, tapi di sisi lain ketika konsumsi meningkat secara otomatis bisa memicu inflasi.

Lebih lanjut menurut Bhimo fitur paylater yang diluncurkan oleh perbankan konvensional tidak serta merta menimbulkan kepercayaan lebih dari pengguna. Sebab, pengguna paylater lebih mempertimbangkan kemudahan, akses cepat, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya