Bisnis
Kamis, 29 Februari 2024 - 19:10 WIB

Penyebab Harga Beras Tak Kunjung Turun

Bayu Jatmiko Adi  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO—Sebagian masyarakat tentu banyak yang bertanya kapan harga beras akan turun. Diketahui dalam beberapa waktu terakhir, harga beras terus naik.

Terkait perkiraan turunnya harga beras, Bulog maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), memprediksi harga beras akan turun tidak lama lagi. Hanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Advertisement

Pada Webinar Sapa BUMN: ID Food, Bulog, dan Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadan yang digelar Solopos Media Group, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, menjelaskan kenaikan harga beras yang terjadi saat ini merupakan dampak dari hukum permintaan dan penawaran.

Di mana, ketika kebutuhan beras tidak sesuai dengan stok yang ada, akan berpengaruh pada harga barang. Dia menyebutkan ketika belum tiba masa panen atau hasil panen saat ini belum banyak, maka harga beras di pasaran akan cenderung tinggi.

Advertisement

Di mana, ketika kebutuhan beras tidak sesuai dengan stok yang ada, akan berpengaruh pada harga barang. Dia menyebutkan ketika belum tiba masa panen atau hasil panen saat ini belum banyak, maka harga beras di pasaran akan cenderung tinggi.

Namun dengan munculnya beberapa daerah yang sudah mulai panen, seperti di Jateng dan daerah lain, maka stok sudah mulai ada peningkatan dan akan masuk ke pasar. Dengan begitu diperkirakan harga setidaknya tidak akan naik lagi.

“Ketika sudah ada yang mulai panen, setidaknya harga beras tidak akan naik. Harga diperkirakan akan turun pada saat puncak panen, yang diproyeksikan akhir Maret sampai pertengahan April,” kata dia, Selasa (27/2/2024) dalam acara yang disiarkan di Youtube Espos Live tersebut.

Advertisement

Dipengaruhi Permintaan Konsumen

Sementara itu dalam acara yang sama, Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sujarwanto Dwiatmoko, menyampaikan harga beras di pasar juga dipengaruhi oleh permintaan konsumen. Untuk itu dia mengajak masyarakat atau konsumen untuk membeli beras secukupnya dan tidak panik.

“Kapan harga turun? Besok lusa [bisa]turun. Kalau kita konsumen mau belanja secukupnya, tidak khawatir stok karena sudah dijelaskan tadi, tidak usah panik, berasnya ada kok. Kalau ada informasi di pasar modern berasnya habis, ya bisa beli di pasar tradisional. Pasti nanti [harga beras] turun. Namun ketika konsumen panik, harus beli banyak takut kehabisan, maka besok [harga beras] tetap naik,” kata dia.

Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk tidak panik, karena stok beras masih tersedia. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan dari Bulog Jateng, saat ini stok beras di Bulog Jateng masih mencukupi untuk dua bulan ke depan.

Advertisement

Sementara saat ini sudah ada yang panen dan puncaknya ada di pertengahan April nanti. Untuk itu dia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dari sisi stok.

Di sisi lain, pemerintah dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus berkoordinasi untuk memantau pergerakan harga dan stok di pasar. Hal ini bukan hanya dilakukan menjelang Ramadan maupun Lebaran.

“Kami ada TPID yang setiap waktu memantau harga harian dan setiap pekan dievaluasi. Dalam pemantauan itu juga dicari akan persoalannya. Apakah terjadi karena permintaan yang tinggi atau karna keterbatasan stok,” kata dia.

Advertisement

Menurutnya pemerintah juga berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polri. Dimana satgas tersebut juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi ketika ada dugaan penyimpangan harga atau stok yang tiba-tiba menghilang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif