SOLOPOS.COM - Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuanga (OJK) yang digelar terbuka secara daring, Selasa (6/6/2023). (Istimewa/Tangkap Layar).

Solopos.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit perbankan mencapai Rp6.464 triliun pada April 2023, atau tumbuh 8,08 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Meski demikian, pertumbuhan penyaluran perbankan di Bulan April secara month to month (mtm) turun jika dibandingkan Maret 2023 yang tumbuh 9,93 persen secara yoy.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulan Mei, Selasa, (6/6/2023), perlambatan penyaluran kredit pada April 2023 dibandingkan Maret 2023 tidak lepas dari faktor musiman.

“Pada awal tahun memang ada penurunan, dari data historis, kredit perbankan per April itu selalu turun jika dibandingkan Maret,” tambahnya.

Dian menyebut pertumbuhan kredit perbankan di April secara yoy tidak lepas dari tumbuhnya kredit modal kerja. Ia menjelaskan kredit modal kerja tumbuh 6,55 persen secara yoy dan tumbuh 9,52 persen dibandingkan Maret 2023.

“Secara bulanan kredit modal kerja dan konsumsi tumbuh masing-masing 0,55 dan 0,32 persen. Dengan kredit investasi terkontraksi 0,16 persen,” ujarnya.

Dian Ediana Rae menambahkan, dana pihak ketiga (DPK) turun menjadi 6,28 persen secara yoy dan turun 7 persen dibandingkan Maret. Ia menjelaskan hal tersebut terjadi karena penurunan tabungan.

Penurunan juga terjadi di bidang Rasio Alat Likuid atau Non-Core Deposit (AL/NCD) dari 128,87 persen saat Maret menjadi 118,25 persen saat April. Meski mengalami penurunan, Dian menyebut persentase AL/NCD masih jauh di atas ambang batas sebesar 50 persen.

Dian juga menejlaskan, rasio kredit masih sangat terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) perbankan sebesar 0,78 persen. NPL gross juga tercatat sebesar 2,53 persen pada April 2023.

“Memang capaian NPL menurun karena Maret sebesa 0,72 persen sedangkan April menjadi 0,78 persen. NPL gross tercatat juga turun dari 2,49 persen menjadi 2,53 persen,” ucapnya.

Meski demikian,  OJK tetap optimistis, penyaluran kredit pada tahun ini akan tetap sesuai proyeksi, yakni tumbuh sebesar 10 persen. Optimisme tersebut didukung oleh program pemulihan ekonomi usai pandemi.

Optimisme terhadap kinerja kredit juga datang dari kalangan pelaku industri perbankan. Sejumlah bank melakukan penyesuaian terhadap rencana bisnis bank (RBB) guna mencapai pertumbuhan kredit 10 persen pada akhir 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya