SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat menguat hingga di atas level 7.000 pada 2024 mendatang.

“Jadi banyak kepastian-kepastian yang lebih secara mekanisme dan waktunya jauh lebih sederhana dibanding pemilu yang sebelumnya. Tahun depan ya, angkanya kita lagi godok sih ini, tapi optimis di atas 7.000 tuh sih udah menjadi keyakinan kami,” kata Direktur Utama Bahana Sekuritas, Edward Lubis di Jakarta, Senin (13/11/2023) seperti dilansir Antara.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Berdasarkan tren hubungan suku bunga dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, IHSG saat ini berada dalam fase datar atau sideways, namun Edward menilai kondisi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi investor ritel, terutama yang terlibat dalam aktivitas trading cepat seperti day trade dan scalping.

Edward menyoroti kecenderungan bahwa aplikasi dan teknik trading yang lebih fokus pada perubahan harga saham dalam jangka waktu singkat banyak digunakan oleh investor ritel. Meskipun begitu, Bahana Sekuritas menegaskan bahwa nasabah institusi lebih memprioritaskan aspek fundamental dalam strategi investasinya.

“Ada penurunan seperti ini pasti mereka akan fokus ke saham-saham yang biasanya yang rally pertama gitu ya. Kalau ada pembalikan pasar itu biasanya dikumpulkan oleh nasabah-nasabah institusi seperti mutual fund, manajer investasi ya, tapi kalau retail ya tahan segala cuaca,” ujar Edward.

Sementara, terkait peningkatan IHSG pada tahun 2023 ini Edward merasa tidak masalah apabila IHSG tidak mencapai level 7.000, karena belum terlihat adanya katalis baru.

“Yang penting kan ini strong ya, dimana berita-berita yang sudah keluar itu harapan kami sudah tidak banyak lagi yang negatif,” kata Edward

Adapun, Edward menilai pada 2024 investor akan lebih percaya diri dan nyaman dalam melakukan transaksi mengingat sentimen negatif mulai mereda dan secara historis, pasar sekunder lebih ramai dibandingkan pasar primer saat pemilu.

“Investor institusi di kuartal I-2024 bisa lebih confident,” ujar Edward.

Sebelumnya,  IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (13/11/2023) sore ditutup menguat menjelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.

IHSG ditutup menguat 29,05 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.838,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,49 poin atau 0,06 persen ke posisi 901,21.

“Indeks saham Asia sore ini ditutup beragam dengan kecenderungan menguat menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada Rabu (15/11/2023) di sela pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) tanggal 15-17 November di San Francisco, AS,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin seperti dilansir Antara.

Pergerakan indeks di kawasan Asia juga dibatasi oleh antisipasi rilis data inflasi (CPI) AS Selasa besok (14/11/2023), dengan investor masih khawatir bank sentral AS The Fed dapat melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya.

Penurunan harga sejumlah komoditas sejalan dengan proyeksi yang di keluarkan oleh Bank of Japan (BOJ) dan memberi sorotan pada apakah kenaikan upah dan belanja rumah tangga akan cukup untuk memicu kenaikan harga barang-barang di tingkat konsumen.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,07 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang masing-masing naik 1,05 persen dan 0,78 persen.

Sedangkan, satu sektor turun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 0,20 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NATO, SKRN, PURI, FILM dan BKDP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni GULA, MENN, COAL, ELPI dan BDKR.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.006.060 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,38 miliar lembar saham senilai Rp7,72 triliun. Sebanyak 283 saham naik, 244 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya